Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Kamis, (30/3/2023). Indeks Hang Seng Hong Kong memperpanjang kenaikan indeks saham.
Dikutip dari CNBC, indeks Hang Seng naik 0,16 persen, sedangkan indeks Hang Seng teknologi bertambah 0,86 persen. Pada perdagangan Rabu pekan ini, bursa saham Hong Kong menguat lebih dari 2 persen yang dipimpin raksasa teknologi China Alibaba di tengah berita perombakan besar-besaran.
Baca Juga
Di bursa saham China, indeks Shanghai naik 0,13 persen dengan indeks Shenzhen menguat terbatas. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,96 persen, sedangkan bursa saham Jepang melemah. Indeks Nikkei turun tipis, sedangkan indeks Topix merosot 0,47 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik tipis, dan indeks Kosdaq Korea Selatan bertambah 0,54 persen.
Advertisement
Di Amerika Serikat, wall street menguat seiring kenaikan di sektor saham teknologi sehingga mengangkat indeks Nasdaq. Adapun tiga indeks yang menguat antara lain indeks Nasdaq naik 1,8 persen. Indeks Dow Jones bertambah 1 persen dan indeks S&P 500 menanjak 1,4 persen.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menuturkan, pemerintah akan susun rencana pada Juni tentang “kapitalisme baru” yang fokus pada kenaikan upah, inovasi dan penyelesaian masalah sosial.
Kishida menambahkan, pemerintah akan melakukan upaya untuk mempersempit kesenjangan upah antara perusahaan domestik dan saingan di luar negeri.
Reuters juga melaporkan perdana menteri, dia tidak mempertimbangkan pembubaran parlemen lebih awal, membantah laporan media lokal yang mengatakan pemerintahannya menyerukan pemilihan cepat dalam beberapa bulan mendatang.
Media Jepang mengutip Kishida yang berhasil mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) anggaran setahun penuh 2023 sebagai motivasi untuk mengadakan pemilihan cepat untuk memperkuat posisi di dalam partai.
Penutupan Bursa Saham Asia 29 Maret 2023
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu pekan ini dengan lonjakan saham Alibaba. Hal ini setelah raksasa teknologi China umumkan akan memecahkan enam entitas.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik 2,03 persen dan indeks Hang Seng teknologi bertambah 2,4 persen. Saham Alibaba lompat 13,7 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai melemah 0,16 persen ke posisi 3.240,05. Indeks Shenzhen naik 0,13 persen ke posisi 11.579,91.
Indeks ASX 200 menguat 0,23 persen ke posisi 7.050,3. Hal ini seiring indeks harga konsumen menguat 6,8 persen, lebih rendah dari yang diharapkan. Indeks Nikkei 225 naik 1,3 persen ke posisi 27.883,78. Indeks Topix menguat 1,4 persen ke posisi 1.995,48. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,37 persen ke posisi 2.442. Indeks Kosdaq Korea Selatan bertambah 1,2 persen ke posisi 843,94.
Di wall stret, indeks Nasdaq melemah 0,45 persen. Indeks S&P 500 susut 0,16 persen. Indeks Dow Jones susut 0,12 persen.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 29 Maret 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham, Rabu, 29 Maret 2023. Wall street melesat ditopang kenaikan saham teknologi yang membantu Nasdaq menguat.
Selain itu, kekhawatiran terhadap sektor keuangan berkurang sehingga beri sentimen positif untuk pasar. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 323,35 poin atau 1 persen ke posisi 32.717,60. Indeks S&P 500 menanjak 1,4 persen ke posisi 4.027,81. Indeks Nasdaq bertambah 1,8 persen ke posisi 11.926,24. Demikian mengutip dari CNBC, Kamis (30/3/2023).
Saham teknologi besar juga menguat. Saham Meta dan Netflix bertambah lebih dari 2 persen, dan Apple ditutup naik hampir 2 persen. Saham Amazon melambung lebih dari 3 persen.
Saham Micron naik lebih dari 7 persen setelah produsen chip tersebut membukukan angka fiskal kuartal II, meskipun perusahaan membukukan penurunan persediaan senilai USD 1,4 miliar. Saham naik karena komentar dari eksekutif kalau masalah inventaris membaik. Nama semikonduktor lainnya mengikuti Micron. Saham Nvidia naik 2 persen, sedangkan AMD bertambah 1,6 persen.
Saham bank regional naik dengan SDPR S&P Regional Banking ETF (KRE) naik sekitar 1 persen. Saham-saham bank besar antara lain Citigroup dan Goldman Sachs juga menguat. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik tipis menjadi 3,57 persen. Imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun menguat menjadi 4,09 persen.
11 Sektor Saham S&P 500 Menguat
Rata-rata indeks acuan jatuh pada perdagangan Selasa pekan ini karena beberapa investor khawatir pada suku bunga yang lebih tinggi dapat menyebabkan ekonomi resesi, bahkan ketika wall street mencoba melewati krisis perbankan regional pada Maret 2023.
“Setiap hari sesuatu yang tidak rusak adalah hari yang baik,” ujar Presiden Riset Yardeni, Ed Yardeni.
Ia menambahkan, reruntuhan Silicon Valley Bank mungkin merupakan terobosan terbesar dan terakhir pada sektor ini yang membantu memberikan kepercayaan kepada investor kalau the Fed memiliki kendali untuk membatasi penularan lebih lanjut.
“Pasar terus menunggu sesuatu yang lain untuk ditembus, tetapi Silicon Valley Bank adalah sesuatu itu,” kata dia.
Di sisi lain, 11 sektor saham S&P 500 menguat sehingga mendorong indeks reli. Sektor saham tersebut dipimpin sektor saham informasi teknologi yang naik 1,9 persen, sektor saham real estate bertambah 1,7 persen. Sektor saham perawatan kesehatan yang jadi beban, naik 0,1 persen.
Sektor saham semikonduktor dan teknologi besar berkontribusi besar pada kenaikan indeks Nasdaq. Saham Amazon naik hampir 3 persen. Saham Apple, Nvidia, Microsoft, Meta, Salesforce, dan Netflix naik lebih dari masing-masing 1 persen.
Saham Micron menguat meski kinerja kuartalan yang mengecewakan mendorong sektor semikonduktor bergerak di zona positif. Saham Micron naik 6 persen, sedankan saham Marvell Technology, Intel dan Lam Research masing-masing naik 4 persen.
Saham Semiconductor dan Qualcomm naik lebih dari 2 persen, sedangkan saham Advanced Micro Devices naik 1,4 persen. Sektor teknologi informasi S&P 500 naik 1,6 persen, sedangkan jasa komunikasi bertambah 1 persen.
Advertisement