Liputan6.com, Jakarta - Garibaldi Thohir, atau akrab disapa Boy Thohir terpantau menjadi pemegang saham sejumlah emiten tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teranyar, perusahaannya yang bergerak di sektor nikel dan mineral lainnya, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Pada aksi tersebut, perseroan melepas sebanyak-banyaknya 11.000.000.000 atau 11 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham, yang mewakili sebesar-besarnya 10,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Adapun, harga penawaran saham sebesar Rp 780 sampai dengan Rp 795 per saham. Dengan demikian, perseroan akan meraup dana segar Rp 8,74 triliun.
Baca Juga
Boy Thohir tercatat menjadi pemegang saham PT Merdeka Battery Materials Tbk dengan porsi 12,41 persen. Sementara porsi pemegang saham paling banyak dimiliki oleh PT Merdeka Energi Nusantara dengan porsi 54,82 persen.
Advertisement
Adapun pemegang saham PT Merdeka Battery Materials Tbk lainnya, antara lain Huayong International (Hong Kong) Limited sebesar 8,45 persen, Winanto Kartono 7,05 persen, PT Prima Langit Nusantara 4,64 persen, PT Prima Puncak Mulia 4,22 persen, Hardi Wijaya Liong 3,02 persen, Philip Suwardi Purnama 2,69 persen, Edwin Soeryadjaya 2,38 persen, Agus Superiadi 0,24 persen, dan Trifena 0,08 persen.
Selain PT Merdeka Battery Materials Tbk, berikut daftar emiten Boy Thohir yang sudah tercatat di Bursa:
1. Adaro Energy Tbk (ADRO)
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) merupakan perusahaan pertambangan batu bara terpadu yang berbasis di Indonesia. Tak hanya bergerak di pertambangan batubara, ADRO beserta anak perusahaannya ini bergerak dalam bidang perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan, infrastruktur, logistik batubara dan kegiatan pembangkit tenaga listrik. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juli 2005.
Boy Thohir terpantau memiliki 6,18 persen saham ADRO. Dia sekaligus menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Adaro Energy Indonesia Tbk.
2. Goto Gojek Tokopedia (GOTO)
Berdasarkan data Bursa, Boy Thohir tercatat mengempit 0,09 persen saham GOTO. Dia sekaligus menjabat sebagai Komisaris Utama GoTo Gojek Tokopedia Tbk. GOTO sendiri merupakan perusahaan induk dan penyedia platform digital yang mengintegrasikan on-demand services, e-commerce dan produk digital, serta financial technology services secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas-entitas di dalam perusahaan.
3. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM)
Boy Thohir tercatat sebagai pemegang mayoritas saham TRIM dengan porsi 34,64 persen. Perusahaan ini memiliki bidang usaha utama sebagai perusahaan sekuritas.
4. Anter Aja
PT Tri Adi Bersama atau AnterAja merupakan salah satu anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). Boy Thohir diketahui menjadi pemegang saham AnterAja melalui keterbukaan informasi Bursa yang diumumkan pada April 2022. Manajemen ASSA menjelaskan, AnterAja saat itu baru saja menerbitkan 490.413 lembar saham baru senilai Rp 70,55 miliar. Jumlah ini menjadikan Boy Thohir sebagai pemegang 10 persen saham AnterAja.
5. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF)
Boy Thohir menjabat sebagai salah satu Komisaris WOMF. Melalui PT Wahana Makmur Sejati, Boy menggenggam 25,01 persen saham perusahaan.
6. PT BFI Finance Tbk (BFIN)
Boy Thohir bersama Jerry NG melalui Trinugraha Capital & Co SCA merupakan pemegang saham pengendali BFIN. Melansir data Bursa, Trinugraha Capital & Co SCA tercatat mengempit 48,15 persen saham BFIN.
7. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)
Lewat PT Trinugraha Akraya Sejahtera, Boy menggenggam 21 persen saham ESSA. Boy secara pribadi juga menjadi pemegang saham ESSA dengan porsi 6,4 persen.
Â
Â
Advertisement
IPO, Merdeka Battery Materials Bidik Dana Segar Rp 8,74 Triliun
Sebelumnya, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas 11 miliar saham.Â
Mengutip laman e-ipo, Selasa (28/3/2023), Merdeka Battery Materialsbakal melepas sebanyak-banyaknya 11.000.000.000 atau 11 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, yang mewakili sebesar-besarnya 10,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Adapun, harga penawaran saham sebesar Rp780 sampai dengan Rp795 per saham. Dengan demikian, perseoan akan meraup dana segar Rp 8,74 triliun.Â
Kemudian, apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, perseroan akan mengeluarkan saham tambahan sebanyak-banyaknya 1.100.000.000 atau 1,1miliar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham.Â
Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 1,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan asumsi terdapat penerbitan saham tambahan karena kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, dengan harga penawaran sebesar Rp780 sampai dengan Rp795 per saham. Sehingga jumlah penawaran umum secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp9,61 triliun.
Dana IPO
Seluruh dana hasil dari IPO, setelah dikurangi biaya- biaya emisi, akan digunakan sekitar 48,0 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran lebih awal untuk seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka USD 300.000.000, yang akan dibayarkan kepada Merdeka Copper Gold (MDKA) dan ING Bank N.V. cabang Singapura (ING Bank), masing-masing sebesar USD 225.000.000 dan USD 75.000.000, melalui ING Bank sebagai agen. MDKA merupakan afiliasi perseroan sedangkan ING Bank bukan merupakan Afiliasi Perseroan.
Lalu, sekitar 5,0 persen akan digunakan oleh perseroan untuk mengambil alih hak tagih sebesar USD 30.000.000 yang timbul dari perjanjian fasilitas dukungan induk 23 Agustus 2022 yang diberikan oleh Merdeka Copper Gold kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), sehingga perseroan selanjutnya akan memiliki hak tagih kepada MTI sebesar USD 30.000.000 atau setara Rp 460,5 miliar dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan perjanjian fasilitas dukungan induk.
Â
Advertisement