Sukses

Awas Kalap, Intip Tips Pakai THR untuk Investasi

Sebelum Lebaran, karyawan mendapatkan tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan tempat bekerja. Berikut sejumlah tips memakai THR untuk investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Meski Ramadhan baru berlangsung beberapa hari, tak ada salahnya melakukan perencanaan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Di Indonesia, momentum Lebaran kerap diwarnai dengan kegiatan pulang kampung atau mudik bagi perantau.

Sebelum hari raya tiba, para karyawan biasanya akan mendapat jatah tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan tempat mereka bekerja. Istilah THR berkembang dan sering diasosiasikan dengan tradisi pemberian sejumlah uang oleh orang yang lebih tua dan sudah bekerja kepada yang lebih muda, biasanya dalam lingkup keluarga.

Selain dalam bentuk uang, belakangan juga ada tradisi tukar hampers atau bingkisan. Biasanya yang satu ini dilakukan antar kolega di lingkungan kerja. Tanpa sadar, kadang pengeluaran yang diperlukan jelang momentum hari raya bisa membengkak. Alhasil, tak jarang THR hanya numpang lewat di rekening.

THR sesuai namanya, adalah tunjangan yang dialokasikan untuk membantu pengeluaran yang tinggi saat hari besar. Untuk itu, Perencana Keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto mengatakan sebenarnya tak ada masalah jika uang THR dihabiskan dalam rangka perayaan Idul Fitri. Namun, ada baiknya sebagian disisihkan untuk investasi.

"Sebenarnya enggak masalah juga bila dihabiskan. yang tidak boleh kalau sampai hutang untuk hari besar. Kalaupun mau untuk investasi, karena sifatnya uang tambahan maka alokasikan ke produk hasil tinggi dan risiko tinggi seperti saham emas dan setara itu,” kata dia kepada Liputan6.com, Minggu (2/4/2023).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tips Investasi

Tips investasi sederhana dari uang THR ala Eko, sebagai berikut:

1. Fokus Jangka Panjang

Mengingat alokasi dana dilakukan untuk investasi, Eko menyarankan agar hal itu dilakukan dengan fokus jangka panjang, bukan jangka pendek. Secara historis, investasi jangka panjang berpotensi memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.

2. Pilah-Pilah Emiten

Selain mempertimbangkan horizon waktu, perlu memastikan investais pada saham yang memiliki prospek menjanjikan. Hal ini akan memperbesar peluang imbal hasil maksimal.

"Pilih emiten yang stabil dan prospek di jangka panjang, seperti saham blue chip,” kata Eko.

3. Pantau Rapor Emiten

Tak kalah penting, investor perlu untuk memperhatikan raport atau kinerja fundamental perusahaan. Sebab, jika hanya mengacu pada tren pergerakan harga sahamnya, ada kemungkinan tidak mencerminkan nilai perusahaan.

Sehingga investor sebaiknya membaca laporan keuangan perusahaan secara periodik. "Evaluasi kinerja emiten secara berkala. Minimal 3 bulanan,” kata Eko.

3 dari 4 halaman

Ingin Siapkan Dana Darurat dan Investasi di Tengah Ketidakpastian Global? Simak Tips Ini

Sebelumnya, ekonomi dunia tengah tidak pasti, menyusul krisis dan resesi yang terjadi di banyak negara baru-baru ini. Indonesia bahkan juga diperkirakan masuk jurang resesi, meski tak sedalam negara lain.

Untuk itu, tak ada salahnya mempersiapkan dana darurat dan investasi untuk menghalau berbagai kemungkinan yang terjadi pada masa mendatang.

Sederhananya, Head of Retail Research CGS CIMB Sekuritas, Fanny Suherman menyarankan agar dilakukan alokasi pengeluaran sesaat setelah menerima gaji atau penghasilan sesuai prioritas. Hal ini dimaksudkan agar pemasukan dan pengeluaran lebih tertata, sekaligus memastikan pengeluaran untuk kebutuhan primer terpenuhi.

"Tips nya ketika dapat gaji, langsung diprioritaskan untuk masing-masing kebutuhan. Bisa dipisahkan rekening untuk kebutuhan harian, dana darurat dan untuk investasi supaya tidak tercampur," kata Fanny dalam Money Buzz bertajuk 2023: Buckle Up and Enjoy the Ride, Kamis (27/10/2022).

Sebagai catatan, Fanny menjelaskan bedanya dana darurat dan dana investasi. Untuk dana darurat, idealnya setara enam kali pengeluaran per bulan. Sementara dana investasi dapat disisihkan setelah dana darurat terpenuhi.

 

4 dari 4 halaman

Dirancang Sejak Awal

Dalam hal investasi, Fanny mengatakan perlu untuk merancang tujuan di awal. Sehingga dapat ditentukan horizon waktu dan pilihan investasi yang tepat menyesuaikan profil risiko dan tujuan masing-masing.

"Kalau dana darurat jangan taruh di alternatif investasi yang berisiko. Bisa ditaruh misalnya di tabungan atau deposito karena ini dibutuhkan cepat jika terjadi sesuatu. Kalau investasi boleh sebagian untuk membeli saham misalnya, obligasi, atau deposito,” imbuh Fanny.

Tak kalah penting, Fanny menganjurkan untuk investasi menggunakan dana dingin. Artinya, investasi sebaiknya dilakukan saat dana untuk kebutuhan prioritas lainnya sudah terpenuhi, seperti dana untuk kebutuhan sehari-hari dan dana darurat. Hal ini mengingat investasi di pasar saham juga berisiko.

"Pakai dana dingin karena semua investasi ada risikonya. Enggak boleh pakai dana hutang,” ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

    Investasi

  • THR adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan di Indonesia.

    THR

  • Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79.

    emas

  • pengeluaran