Liputan6.com, Jakarta - Investor asing membukukan aksi beli saham yang signifikan pada 27-31 Maret 2023. Analis menilai, aksi beli saham oleh investor asing itu didorong sentimen nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, (2/4/2023), investor asing melakukan aksi beli Rp 19,74 triliun dan aksi jual Rp 16,7 triliun. Dengan demikian, aksi beli bersih saham oleh investor asing mencapai Rp 2,96 triliun selama sepekan. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 6,61 triliun.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, sentimen aksi beli investor asing seiring penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Advertisement
"Sentimen yang mendorongnya kami perkirakan dengan ada penguatan nilai tukar rupiah, di mana adanya inflow akan membuat pergerakan IHSG cenderung membaik,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,64 persen selama sepekan ke posisi 6.805,27. Pada pekan lalu, IHSG ditutup ke posisi 6.762,25. Kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar bursa. Kapitalisasi pasar bursa naik 1,04 persen menjadi Rp 9.488,18 triliun. Kapitalisasi pasar bursa tersebut bertambah Rp 97,28 triliun dari pekan lalu Rp 9.390,84 triliun.
Herditya menuturkan, selama sepekan, IHSG masih menguat tetapi dua hari terakhir bergerak melemah. Pergerakan IHSG dipengaruhi data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik tetapi hal itu akan membuat the Federal Reserve (the Fed) cenderung hawkish dalam kebijakan moneternya meski ada kabar terjadi pivoting pada Juli mendatang.
"Sentimen lainnya masih dari krisis likuiditas perbankan Amerika Serikat dan Eropa yang meskipun sudah mereda namun masih menimbulkan kekhawatiran bagi investor,” kata dia.
Sedangkan dari dalam negeri, menurut Herditya, pergerakan rupiah menjadi katalis IHSG.
Prediksi IHSG
Untuk pekan depan, Herditya menuturkan, rilis data inflasi Indonesia akan bayangi IHSG. Inflasi diprediksi turun dibandingkan sebelumnya. “Secara teknikal, kami perkirakan IHSG berada pada rentang 6.744-6.815 dan support di 6.704 dan resistance 6.835,” kata dia.
Pencatatan Obligasi
Sementara itu, selama sepekan, rata-rata volume transaksi harian bursa merosot 11,51 persen menjadi 15,27 miliar saham dari 17,26 miliar saham pada pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 5,7 persen menjadi Rp 9,74 triliun dari Rp 10,33 triliun pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa merosot 0,39 persen menjadi 1.220.053 dari 1.224.863 transaksi pada pekan lalu.
Pada Selasa, 28 Maret 2023, Obligasi Berkelanjutan V Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Indomobil Finance Indonesia mulai dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal Rp 1,28 triliun. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi ini adalah idA+(Single A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Pada Rabu, 29 Maret 2023, obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp 750 miliar. Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk obligasi ini adalah idA (single A). Bertindak sebagai Wali Amanat emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Advertisement
Pencatatan Saham
Total Emisi Obligasi
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 adalah 22 emisi dari 21 emiten senilai Rp27,46 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 519 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp451,35 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 128 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 188 seri dengan nilai nominal Rp5.468,83 triliun dan USD486,11 juta. EBA sebanyak 8 emisi senilai Rp3,27 triliun.
Pencatatan Saham
Pada Kamis, 30 Maret 2023, PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) mulai mencatatkan sahamnya di Papan Pengembangan BEI. GTRA menjadi perusahaan tercatat ke-28 yang tercatat di BEI pada tahun 2023. GTRA bergerak pada sektor Transportation & Logistic, subsektor Logistics & Deliveries. GTRA bergerak pada industri dan subindustri Logistics & Deliveries.