Sukses

Bursa Saham Asia Melesat Terdorong Lonjakan Harga Minyak, OPEC+ Putuskan Pangkas Produksi

Bursa saham Asia Pasifik menanjak pada perdagangan saham Senin, 3 April 2023. Di sisi lain, harga minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) juga ikut melonjak.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Senin (3/4/2023). Hal ini seiring investor mencerna lebih lanjut data manufaktur utama di wilayah tersebut.

Dikutip dari CNBC, harga minyak Brent berjangka dan minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat melonjak 8 persen setelah anggota OPEC+ setuju memangkas lebih dari 1 juta barel per hari hingga akhir 2023.

Indeks ASX 200 Australia naik 0,66 persen. Di Jepang, indeks Nikkei 225 dibuka menguat 0,5 persen dan indeks Topix bertambah 0,57 persen. Indeks Kospi Korea Selatan susut 0,1 persen. Indeks Kosdaq bertambah 0,36 persen.

Di sisi lain, indeks Hang Seng merosot. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 20.353 dari posisi 20.400.

Survei swasta pada manufaktur dari China, India dan Korea Selatan diharapkan akan dipublikasikan. Sementara itu, Singapura dan Filipina akan rilis statistik manufaktur pada Maret 2023.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada Jumat, 31 Maret 2023 setelah pengukur inflasi pilihan the Federal Reserve menunjukkan kenaikan harga lebih dingin dari perkiraan.

Indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti yang tidak termasuk biaya energi dan makanan naik 0,3 persen pada Februari 2023, lebih rendah dari perkiraan 0,4 persen. Tiga indeks acuan Amerika Serikat ditutup menguat dengan indeks Nasdaq bertambah 1,74 persen.

2 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik pada 31 Maret 2023

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Jumat, 31 Maret 2023 seiring saham teknologi diminati investor dan memimpin kenaikan di wall street. Akan tetapi, pasar masih dibayangi kekhawatiran krisis perbankan lebih lanjut.

Dikutip dari CNBC, investor juga melihat ke depan untuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi Amerika Serikat, ukuran inflasi pilihan the Federal Reserve (the Fed) yang dijadwalkan Jumat pekan ini.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,93 persen ke posisi 28.041,48. Indeks Topix bertambah 1,02 persen menjadi 2.003,5 seiring inflasi Tokyo terus menunjukkan level lebih rendah dari puncaknya baru-baru ini 4,3 persen yang terlihat pada Desember. Indeks ASX 200 bertambah 0,78 persen ke posisi 7.177,8.

Indeks Kospi Korea Selatan juga menguat 0,97 persen ke posisi 2.476,86. Indeks Kosdaq terpangkas 0,35 persen ke posisi 847,52.  Indeks Hang Seng Hong Kong memangkas kenaikan, dan ditutup naik 0,65 persen. Indeks Hang Seng teknologi juga menguat 0,92 persen.

Di bursa saham China, indeks Shenzhen bertambah 0,64 persen, dan indeks Shanghai melompat 0,36 persen.

3 dari 3 halaman

Penutupan Wall Street pada 31 Maret 2023

Sebelumnya, pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat usai Wall Street menyelesaikan kuartal yang bergejolak, di tengah lebih banyak pengetatan suku bunga Federal Reserve dan kepanikan mini-finansial yang dipicu kejatuhan Silicon Valley Bank.

Indeks S&P 500 bertambah 1,44 persen ditutup menjadi 4.109,31. Sedangkan Nasdaq Composite naik 1,74 persen menjadi ke posisi 12.221,91. Kemudian indeks Dow Jones Industrial Average menguat 415,12 poin, atau 1,26 persen menjadi 33.274,15.

Bursa AS mendapat dorongan di akhir pekan setelah pengukur inflasi yang disukai Fed menunjukkan kenaikan harga dari perkiraan.

Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi inti, yang tidak termasuk biaya energi dan makanan, naik 0,3 persen pada Februari, kurang dari 0,4 persen  yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 7,03 persen dan 16,77 persen, pada kuartal pertama. Itu adalah kuartal terbaik sejak 2020 dengan Nasdaq yang padat saham teknologi. Dow mengakhiri periode dengan kenaikan 0,38 persen

Untuk bulan ini, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 3,51 persen dan 6,69 pesen. Sementara Dow, naik 1,89 persen di akhir Maret.

Tapi itu bukan perjalanan yang mulus. Saham meningkat kembali di akhir bulan Maret setelah bulan dimulai dengan kegagalan dua bank regional, pengambilalihan paksa Credit Suisse dan pelarian deposito dari institusi yang lebih kecil.

Backstop pemerintah atas simpanan SVB, serta Signature Bank, dan penyiapan fasilitas pinjaman khusus untuk bank lain, membantu membendung krisis.

Â