Sukses

Victoria Care Indonesia Cetak Pendapatan Rp 1 triliun, Susut 9,2 Persen pada 2022

PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) mencatat pendapatan Rp 1,04 triliun dan laba tahun berjalan 2022 sebesar Rp 97,63 miliar pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) mengumumkan hasil kinerja keuangan pada 2022. Meski sempat mengalami hambatan pada awal 2022 sebagai akibat dari omicron wave, perseroan menunjukkan kemampuannya untuk keluar dari kondisi tersebut dan terus mencatatkan perbaikan dari kuartal ke kuartal. 

Pada kuartal IV 2022, perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 318 miliar, naik 13,2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dan juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 44 miliar, atau naik 71,5 persen dibandingkan kuartal III 2022. Perseroan juga mencatat gross profit margin sebesar 53,7 persen pada kuartal IV 2022 dibandingkan 51,5 persen pada kuartal sebelumnya. 

Net Income Margin Perseroan juga naik dari sebelumnya 9,2 persen pada kuartal III 2022 menjadi 13,9 persen pada kuartal IV 2022. Secara tahunan atau year on year (yoy), pendapatan Victoria Care Indonesia turun sebesar 9,2 persen yoy, dari sebelumnya Rp1,1 triliun pada 2021 menjadi Rp1 triliun pada 2022, diakibatkan terutama penurunan penjualan antiseptik akibat kondisi pandemi yang membaik pada 2022.

Namun, jika penjualan produk-produk antiseptik dikecualikan, penjualan Perseroan justru tumbuh 13 persen dibandingkan 2021.

Perseroan berhasil menerapkan strategi yang tepat dalam menyikapi perubahan kondisi pandemi COVID-19 dengan mengeluarkan produk-produk baru yang sesuai dengan permintaan pasar dan didukung dengan strategi digital marketing yang mampu meningkatkan awareness dan permintaan atas produk-produk baru tersebut baik di pasar online maupun offline. 

Selain itu, investasi yang perseroan lakukan pada kategori-kategori baru seperti perawatan rambut profesional dan kosmetik dekoratif membuahkan hasil dengan pertumbuhan penjualan mencapai masing-masing 300 persen dan 185 persen pada 2022 dibandingkan 2021. 

“Kami sadar sepenuhnya bahwa kondisi pandemi sudah berubah di 2022 dan kami merespons perubahan tersebut dengan segera mengeluarkan produk-produk baru yang sesuai dengan tren pasar dan ternyata diterima dengan sangat positif. Kekuatan VICI di research & innovation yang didukung dengan kemampuan produksi dan distribusi yang luas, mendukung perbaikan performa kami dari kuartal ke kuartal di sepanjang 2022,” kata CEO Victoria Care Indonesia Billy Hartono Salim dalam keterangan resminya, ditulis Senin (3/4/2023).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjualan Melalui Online Channel Melonjak Lebih dari 300 Persen

Lebih lanjut, yang juga menjadi capaian penting perseroan pada 2022 adalah kemampuan perseroan untuk monetisasi dari online channel.

Penjualan Perseroan melalui online naik lebih dari 300 persen pada 2022 dibandingkan 2021. Perseroan berinvestasi dengan memperkuat tim digital marketing dengan generasi muda yang kreatif dan adaptif dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi di platform digital. 

Perseroan juga terus melakukan eksplorasi untuk mengoptimalkan online channel tidak hanya sebagai platform untuk berjualan, tapi juga sebagai platform untuk branding dan meningkatkan awareness atas produk-produk Perseroan sehingga dampak positifnya tidak hanya terasa di penjualan online tapi juga pada penjualan offline.  

"Kami melihat peluang yang luar biasa pada online channel dan Perseroan menyikapi peluang tersebut dengan berinvestasi pada tim digital marketing untuk mengoptimalkan berbagai online platform yang tersedia untuk memperkuat penjualan. Hasilnya sangat jelas dan Perseroan berkomitmen untuk terus memperkuat kehadiran kami di online channel sebagai salah satu growth engine untuk tahun 2023 ini,” imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Permintaan Diprediksi Bakal Tetap Kuat

Billy bilang, pihaknya menyadari sepenuhnya 2023 adalah tahun yang penuh dengan tantangan. Kondisi perekonomian global dan kondisi geopolitik yang terus memanas tentunya akan memiliki dampak tersendiri untuk Indonesia. Namun, di sisi lain, ia melihat permintaan atas produk-produk personal care di pasar domestik tetap kuat.

"Isu inflasi sebagai akibat dari kenaikan harga BBM yang terjadi di tahun lalu tidak memengaruhi performa kami, di mana penjualan kami terus mengalami kenaikan bahkan sejak kenaikan harga BBM. Tren penguatan penjualan tersebut juga kami lihat di bulan-bulan awal tahun 2023 ini yang menunjukkan kenaikan signifikan yoy,” kata dia.

Tak hanya itu, Billy menyebut, pihaknya telah merumuskan strategi bauran produk baru dan strategi pemasaran untuk meningkatkan awareness dan demand atas produk-produk perseroan yang merupakan penggabungan dari kegiatan-kegiatan marketing, baik online atau offline.

“Tentunya, salah satu kekuatan VICI adalah keluwesan kami untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi dan ini adalah keunggulan kompetitif yang belum tentu dimiliki oleh kompetitor-kompetitor kami,” tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.