Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa, (4/4/2023). Bursa saham Asia Pasifik melejit jelang rilis hasil pertemuan bank sentral Australia terkait keputusan suku bunga.
Adapun sejumlah ekonom prediksi bank sentral Australia akan lanjutkan kenaikan suku bunga, dan juga ada potensi hentikan kenaikan suku bunga. Berdasarkan polling Reuters kepada 37 ekonom, 16 ekonom berharap kenaikan suku bunga dari 3,6 persen menjadi 3,85 persen. Sedangkan 21 ekonom berharap bank sentral Australia pertahankan suku bunga.
Baca Juga
Mengutip dari CNBC, indeks ASX 200 di Australia menguat 0,12 persen. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melonjak 0,15 persen, dan indeks Topix menanjak. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,57 persen, dan indeks Kosdaq bertambah 0,36 persen.
Advertisement
Di Hong Kong, indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 20.462, menguat dari posisi sebelumnya 20.409,18.
Semalam di Amerika Serikat, dua dari tiga indeks acuan ditutup menguat meski ada berita tentang penurunan produksi minyak yang mengejutkan dari OPEC+ yang mengancam akan memicu kekhawatiran inflasi dan resesi.
Indeks Dow Jones naik 0,98 persen, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,37 persen. Indeks Nasdaq turun 0,27 persen.
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 3 April 2023
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada Senin, 3 April 2023 seiring investor mencerna data manufaktur di wilayah regional.
Harga minyak Brent berjangka dan West Texas Intermediate (WTI) berjangka melonjak 8 persen setelah anggota OPEC+ setuju memangkas lebih dari 1 juta barel per hari hingga akhir 2023. Demikian dikutip dari CNBC, Senin, 3 April 2023.
Indeks ASX 200 menguat 0,63 persen ke posisi 7.223. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melonjak 0,5 persen ke posisi 28.188,15. Indeks Topix bertambah 0,51 persen ke posisi 2.017,68.
Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,22 persen ke posisi 2.472,34. Indeks Kosdaq menguat 0,8 persen ke posisi 854,96. Di bursa saham China, indeks Shenzhen bertambah 1,39 persen ke posisi 11.889,42. Indeks Shanghai menguat 0,74 persen ke posisi 3.296,4.
Indeks Hang Seng melemah 0,14 persen, sedangkan indeks Hang Seng teknologi tergerus 0,4 persen.
Sementara itu, aktivitas pabrik Jepang menunjukkan kontraksi dalam lima bulan. Indeks manufaktur purchasing managers naik 49,2 persen pada Maret 2023 lebih tinggi dari Februari sebesar 47,7 persen.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 3 April 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham Senin, 3 April 2023. Indeks Dow Jones melonjak seiring wall street menunjukkan ketahanan meski penurunan produksi minyak dari OPEC+ yang mengancam memicu inflasi dan kekhawatiran resesi.
Mengutip CNBC, Selasa (4/4/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 327 poin atau 0,98 persen ke posisi 33.601,15. Indeks S&P 500 menguat 0,37 persen ke posisi 4.124,51. Indeks Nasdaq tergelincir 0,27 persen ke posisi 12.189,45.
Pelaku pasar menghabiskan sebagian besar sesi perdagangan untuk mencerna berita dari OPEC+ yang memangkas 1,16 juta barel per hari. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) futures naik 6,28 persen menjadi USD 80,42 dan Brent berjangka naik 6,31 persen menjadi USD 84,93.
Analis dari Morningstar, Stephen Ellis menuturkan, prospek harga minyak yang lebih tinggi dapat menambah kegelisihan lebih lanjut ke wall street karena terjadi penurunan produksi.
“Pemotongan sebenarnya itu sendiri tidak terlalu mengejutkan, mengingat peningkatan besar dalam persediaan global dan kekhawatiran resesi yang kemungkinan meningkat akibat kesulitan perbankan baru-baru ini,” ujar dia dikutip dari CNBC.
Ia menambahkan, harga minyak lebih tinggi cenderung memberikan dorongan sederhana untuk inflasi, memberikan lebih banyak efek meredam ekonomi.
Namun, wall street menghilangkan perkembangan terbaru, dan menambah serangkaian keuntungan baru-baru ini. Pada kuartal I 2023, rata-rata tiga indeks acuan bergerak positif meski gejolak di sektor perbankan disorot karena Silicon Valley Bank yang jatuh pada Maret 2023.
Investor Menanti Data Ekonomi AS
Indeks Nasdaq memimpin pada kuartal I 2023 dengan menguat 16,8 persen, sedangkan indeks S&P 500 bertambah 7 persen. Indeks Dow Jones tertinggal, dan naik 0,4 persen.
The Energy Select Sector SDPR fund (XLE) yang melacak sektor energi S&P 500 melonjak lebih dari 4 persen. Saham Marathon Oil dan Halliburton mencatat kinerja terbaik dengan kenaikan masing-masing hampir 9,9 persen dan 7,7 persen.
Analis Senior OANDA, Ed Moya menuturkan, reli-reli baru ini mungkin berjangka pendek mengingat faktor makro ekonomi yang lebih kuat.
“Latar belakang makro saat ini tidak kondusif untuk reli pasar saham yang berarti. Perekonomian terikat resesi karena konsumen jelas melemah, pinjaman akan menjadi buruk, ketidakpastian biaya energi akan tetap tinggi untuk sementara waktu dan kebijakan moneter akhirnya membatasi dan akan merusak ekonomi,” tutur Moya.
Di sisi lain, pada pekan ini, hari bursa akan singkat karena ada perayaan Jumat Agung. Namun, akan ada beberapa bagian penting dari data ekonomi bagi investor, termasuk data lowongan pekerjaan pada Selasa, 4 April 2023, laporan gaji swasta ADP pada Rabu, 5 April 2023 dan laporan pekerjaan bulanan pada Jumat, 7 April 2023.
Saham Tesla turun 7 persen mendekati posisi terendah pada Senin, 3 April 2023 seiring rilis data pengiriman yang lebih lemah dari perkiraan pada kuartal I 2023. Tesla mengirimkan 422.875 kendaraan pada kuartal I 2023, sementara analis yang disurvei oleh FactSet prediksi 432.000.
Saham McDonald’s dan Ulta Beautcy mencatat rekor, bahkan ketika pasar yang lebih luas menilai implikasi dari harga minyak yang lebih bagi ekonomi.
Saham McDonald diperdagangkan di posisi USD 282,13 per saham, dan naik 0,8 persen. Saham Utla naik menjadi USD 548,78 per saham.
Advertisement