Sukses

Saham HAJJ Ngegas pada Perdagangan Perdana di BEI Hari Ini Rabu 5 April 2023

Saham PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) menguat pada perdagangan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 5 April 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) terpantau ngebut pada perdagangan perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu 5 April 2023.

Saham HAJJ terpantau naik 7,24 persen ke posisi 150 sesaat setelah perdagangan dibuka. Saham HAJJ itu naik 10 poin dari harga IPO sebesar Rp 140 per lembar. Frekuensi perdagangan saat itu mencapai 2.057 kali. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 365.820 lembar saham senilai Rp 5,14 miliar.

Hingga berita ini ditulis, saham HAJJ terpantau masih melanjutkan penguatan. Sebelumnya, PT Arsy Buana Travelindo Tbk menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan jumlah saham yang dilepas ke publik sebesar 687,10 juta saham. jumlah saham yang dilepas Arsy Buana Travelindo itu setara 29,99 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.

Harga penawaran dipatok Rp 140 per saham. Dengan demikian, dana IPO yang akan diraup sebanyak Rp 96,19 miliar. Dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan seluruhnya oleh Arsy Buana Travelindo untuk modal kerja sekitar 60 persen akan digunakan oleh perseroan untuk reservasi tiket pesawat.

Lalu, sisanya sekitar 40 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk reservasi slot kamar hotel. Rencana realisasi penggunaan dana ini akan dilaksanakan pada 2023 pada kuartal II sampai dengan kuartal III. Rencana penggunaan dana untuk modal kerja akan dilakukan guna memenuhi kebutuhan musim umrah 1445 Hijriyah atau periode 19 Juli 2023 sampai dengan 6 Juli 2024.

2 dari 3 halaman

Resmi Jadi Pendatang Baru di BEI

PT Arsy Buana Travelindo Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu 5 April 2023. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-29 yang melantai di Bursa pada tahun ini. Saham perseroan diperdagangkan dengan kode HAJJ.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengapresiasi langkah perseroan untuk berani tumbuh dengan mencatatkan sahamnya di Bursa.

“Setelah membaca dan mereviu hasil dari IPO, hari ini kami nyatakan perseroan sudah layak masuk ke pasar modal dan tercatat di BEI, jadi perusahaan tercatat ke 29. Menggenapkan total perusahaan tercatat kita menjadi 854 perusahaan,” kata Nyoman dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham HAJJ, Rabu (5/4/2023).

Menyusul langkan perseroan untuk debut di Bursa, Nyoman mengingatkan beberapa poin yang perlu dicatat oleh HAJJ sebagai perusahaan terbuka. Pertama, pelaksanaan kegiatan perseroan agar dijalankan secara lebih transparan, profesional, dan akuntabel. Kedua ekspektasi publik. Yakni tentang bagaimana manajemen perseroan meningkatkan performa operasional dan performa market.

“Paling sederhana ke depan adalah mengeksekusi rencana perseroan berdasarkan prosit yang diperoleh Setelah itu manajemen berpikir aksi korporasi apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan sehingga meningkatkan stakeholder value,” imbuh Nyoman.

Ketiga, mengingat kondisi pasar yang dinamis, maka perseroan harus selalu adaptif. Tak kalah penting, perhatikan kepentingan investor atau investor protection.

 

3 dari 3 halaman

Langkah IPO

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Arsy Buana Travelindo Tbk, Saipul Bahri menyampaikan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam IPO perseroan. Dalam catatannya, perseroan menjadi perusahaan biro umroh dan haji pertama yang melangkahkan kaki di pasar modal.

"Mungkin perseroan adalah perusahan pertama yang listing di BEI karena asalnya sebagai biro perjalanan wisata tapi konsen bisnis kami sebagai service provider untuk jamaah umroh dan haji,” kata dia.

Sejak awal 2020, perseroan telah menjajaki tahapan untuk listing di Bursa. Namun harus tertunda lantaran saat itu masih ada pandemi Covid-19. Setelah pandemi usai, perseroan memberanikan diri melanjutkan rencana tersebut. DI saat yang sama, langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Saudi Arabia yang menargetkan jumlah kunjungan pada 2030.

“Setelah pandemi normal dan inline dengan apa yang direncanakan oleh pemerintah Saudi Arabia dengan target 2030 hendak datangkan 30 juta pengunjung, kami dari manajemen niat untuk melantai di bursa dengan pertimbangan dan rencana ke depan yang butuh dukungan dari pasar modal,” kata dia.