Sukses

Strategi Avian Hadapi Potensi Resesi Global dan Situasi Sulit Industri Bahan Baku di Indonesia

PT Avia Avian Tbk (AVIA) memiliki berbagai strategi dalam menghadapi situasi sulit industri bahan bangunan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Avia Avian Tbk (AVIA), emiten produsen cat di Indonesia membeberkan strategi perusahaan dalam menghadapi permintaan yang melemah dari konsumen pada masa menjelang resesi global pada 2023 dan situasi sulit industri bahan bangunan di Indonesia.

Head of Investor Relations Avia Avian, Andreas Timothy Hadikrisno menyebut perusahaan memiliki beberapa strategi untuk menghadapi kondisi resesi, salah satunya adalah melakukan langkah agresif mengembangkan bisnis di sektor proyek dan retail.

“Dari sisi retail kami terus berinovasi untuk mengembangkan strategi kami dalam produk development jadi produk-produk baru untuk produk berinovasi dengan teknologi yang belum ada di market kami melihat itu untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang sifatnya lebih mengandalkan teknologi baru,” kata Andreas dalam webinar Indonesia Investment Education (IIE), ditulis Minggu (9/4/2023).

Selain itu, Avia Avian juga berkomitmen untuk mengembangkan jaringan distribusi seperti menambah titik-titik distribusi baru di daerah-daerah yang belum dilingkupi. 

Tak hanya, dari sisi produk dan distribusi, Avian juga akan memberikan program loyalitas kepada para toko bangunan dan tukang cat sebagai strategi. Avian juga berencana untuk membangun komunitas yang menjembatani pemilik rumah dan tukang cat.

“Kita berencana membangun suatu komunitas yang tujuannya adalah memberikan solusi yang win-win kepada pemilik rumah dan pada tukang cat tukang. Jadi kita akan menawarkan jasa tukang cat pada pemilik rumah. Ini akan memberikan penghasilan tambahan untuk tukang cat, dan pemilik rumah akan mendapat tukang cat yang dapat diandalkan,” jelas Andreas 

Dengan berbagai strategi yang akan dilakukan, Avian berharap dapat memberikan dampak positif untuk meningkatkan pengembangan bisnis walaupun kondisi industri bahan baku bangunan di Indonesia sangat menantang saat ini.

“Dari hal pemain-pemain industri seperti semen, keramik, bahan bangunan itu sedang sulit saat ini. Namun kami percaya dan optimis bisa melalui masa-masa sulit ini dengan strategi-strategi jitu yang telah kami siapkan,” pungkas Andreas.

2 dari 4 halaman

Emiten Produsen Cat Avia Avian Bidik Penjualan Tumbuh 12 Persen pada 2023

Sebelumnya, Head of Investor Relations PT Avia Avian Tbk (AVIA), emiten produsen cat di Indonesia, Andreas Timothy Hadikrisno membagikan titik tolak ukur target perusahaan pada 2023. 

“Tolak ukur untuk target kami di 2023 perusahaan mencanangkan untuk peningkatan penjualan dalam hal nilai sebesar 8-12 persen. Kemudian volume sebesar 2-6 persen. Selanjutnya, peningkatan gross profit margin dan ebitda dibandingkan 2022,” kata Andreas dalam webinar Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu (8/4/2023).

Andreas menambahkan, jika Avia Avian berhasil untuk meningkatkan penjualan, secara otomatis dalam hal efisiensi dan margin akan dicapai di level yang lebih baik dibanding tahun lalu

“Target 20223 kita juga menargetkan untuk menambah 9 titik didistribusi baru dan 9 titik distribusi kecil pada 2023. Kita juga akan melakukan penambahan produk-produk di produk baru di kategori wall paint hingga waterproofing,” lanjut Andreas  

Belanja Modal

Tak hanya itu, Avian juga akan terus mengawasi dari segi bahan baku pada 2023. Adapun untuk capital expenditure (capex) atau belanja modal, Avian berencana ada penambahan beberapa capex selain capex rutin yang dilakukan sebesar 2 persen. 

“Kami ada penambahan capex ekspansi untuk penambahan pabrik kami yang ketiga di Cirebon targetnya kami akan membangun pabrik di Cirebon, akan selesai pada 2025 dengan total biaya Rp 750 miliar,” pungkas Andreas.

 

3 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan 2022

Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) mengumumkan kinerja perusahaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,69 triliun. Pendapatan itu turun tipis 1,26 persen dibandingkan periode Avia Avian sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,78 triliun.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan juga naik tipis menjadi Rp 3,98 triliun dari Rp 3,95 triliun pada 2021. Dengan demikian, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp 2,72 triliun, turun 3,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,83 triliun.

Melansir laporan keuangan perseroan, Jumat (3/3/2023), sepanjang tahun lalu Avia Avian mencatatkan beban penjualan sebesar Rp 1,03 triliun, beban umum dan administrasi Rp 214,62 miliar, penghasilan keuangan Rp 293,72 miliar, beban keuangan Rp 6,46 miliar, bagian atas ventura bersama Rp 1,43 miliar, serta beban lain-lain Rp 16,34 miliar.

Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2022 sebesar Rp 1,4 triliun. Laba itu turun 2,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,43 triliun. Sehingga laba per saham dasar juga turun menjadi Rp 22,61 dari sebelumnya Rp 25,54.

Dari sisi aset perseroan hingga Desember 2022 turun menjadi Rp 10,79 triliun dari Rp 10,87 triliun pada Desember 2021. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 8,72 triliun dan aset tidak lancar Rp 2,08 triliun.

Bersamaan dengan itu, liabilitas sampai dengan Desember 2023 juga turun menjadi Rp 1,22 triliun dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 1,46 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 1,11 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 109,07 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Desember 2022 naik menjadi Rp 9,57 triliun dari Rp 9,42 triliun pada Desember 2021.

 

 

4 dari 4 halaman

Janji Tebar Dividen Minimal 50 Persen

PT Avia Avian Tbk (AVIA) emiten produsen cat di Indonesia berharap bisa memberikan dividen pada 2023 di atas 50 persen yang akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 13 April 2023. 

Head of Investor Relations Avia Avian, Andreas Timothy Hadikrisno mengatakan dalam pemberian dividen, perusahaan memiliki ketentuan untuk membagikan dividen minimal 50 persen dari keuntungan bersih. 

“Kami harap dapat memberikan porsi yang lebih besar dari 50 persen, karena kami belum ada tanda-tanda signifikan untuk melakukan akuisisi organic growth. Jadi manajemen berharap akan disetujui untuk memberikan nilai dividen payout ratio lebih besar dari 50 persen,” kata Andreas dalam webinar Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu (8/4/2023).

Andrean menuturkan, pada 2021 Avian memberikan dividen sekitar 86 persen dari keuntungan bersih perusahaan 

“Harapannya, kita akan memberikan nilai jauh lebih besar dari 50 persen, tetapi itu akan ditentukan oleh RUPS,” ujar Andreas.

Sebelumnya, Avian telah membagikan dividen interim tunai senilai Rp 10 per saham atau keseluruhannya setara dengan Rp 619 miliar. Pembagian dividen interim tunai diberikan kepada pemegang saham AVIA yang terdaftar pada 30 November 2022.

Keputusan pembagian dividen interim itu telah mendapatkan persetujuan dewan komisaris kepada pemegang saham yang tercatat Rabu, 30 November 2022. Keputusan pembagian dividen interim itu selaras dengan fundamental keuangan dan operasional Avia Avian yang solid berdasarkan laporan keuangan hingga September 2022.