Sukses

Tesla Bakal Buka Pabrik Baru di Shanghai

Tesla dikabarkan buka pabrik besar di Shanghai, China yang akan produksi 10.000 megapack per tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Tesla akan membuka pabrik besar baru di Shanghai, China. Pabrik tersebut akan produksi 10.000 megapack per tahun.

Dikutip dari CNBC, Senin (10/4/2023), pembukaan pabrik Tesla itu diumumkan perusahaan dalam unggahan di Twitter pada Minggu, 9 April 2023. Adapun Megapack adalah baterai sangat besar yang simpan energi membantu menstabilkan jaringan listrik, dan mencegah pemadaman listrik.

Baterai ini memungkinkan operator jaringan untuk memindahkan kapasitas ekstra antar negara bagian dan memastikan daya dari sumber terputus-putus dapat disimpan dan digunakan saat permintaan lebih tinggi, dan saat ada pemadaman yang tidak direncanakan dalam jaringan transmisi.

Saat ini Tesla memiliki megafactory di Lathrop, California mampu produksi 10.000 unit Megapack setiap tahun, berdasarkan situs perusahaan. Pada cuitan Minggu, 9 April 2023, CEO Tesla Elon Musk menuturkan, pabrik di China akan menambah produksi dari pabrik di California.

Tesla berencana mulai membangun pabrik pada kuartal III 2023, dan akan mulai produksi sekitar pertengahan 2024, berdasarkan laporan Xinhua. Adapun Tesla dan Elon Musk belum menanggapi permintaan komentar mengenai hal itu.

2 dari 4 halaman

Saham Tesla Merosot, Kekayaan Elon Musk Susut

Sebelumnya, saham Tesla merosot 11 persen telah hapus miliaran dolar Amerika Serikat (AS) kekayaan CEO Tesla Elon Musk pekan ini.

Dikutip dari Forbes, ditulis Minggu (9/4/2023), Elon Musk kehilangan USD 14,5 miliar atau sekitar Rp 216,31 triliun (asumsi kurs Rp 14.918 per dolar AS)  dalam pekan ini.  Kekayaan bersih Elon Musk turun 7 persen menjadi USD 187,9 miliar atau sekitar Rp 2.803 triliun. Forbes mencatat, sejauh ini merupakan penurunan terbesar secara bruto dan persentase pada pekan ini di antara semua miliarder.

Saham Tesla rontok seiring investor Tesla mempertimbangkan prospek profitabilitas perusahaan karena laporan triwulanan Minggu ini mengungkapkan inventaris kendaraan melonjak awal 2023, tetapi Elon Musk sejauh ini tetap menjadi orang terkaya di Amerika Serikat dan orang terkaya kedua di dunia.

Sementara itu, miiarder lain seperti chairman LVMH Bernard Arnault mencatat kekayaan USD 223,1 miliar, dan berada di posisi pertama. Akan tetapi, ia ikuti jejak Musk yang alami penurunan terbesar dalam sepekan. Kekayaan Arnault turun USD 2,7 miliar seiring sahamnya tergelincir.

Sementara itu, pendiri Google Sergey Brin dan Larry Page mencatat kenaikan kekayaan sekitar USD 3,5 miliar seiring saham induk usaha Google, Alphabet naik 5 persen.

Selain itu, kekayaan Chairman Oracle Larry Ellizon dan CEO Meta Mark Zuckerberg masing-masing mencatat kenaikan kekayaan USD 2,2 miliar dan USD 1,4 miliar. Saham Oracle naik 3 persen dan META 2 persen.

 

3 dari 4 halaman

Investor Tesla Kebal terhadap Drama Twitter

Forbes mencatat, Elon Musk yang beli Twitter sebesar USD 44 miliar pada 2022, dan kemudian menjadi CEO Twitter mengalami pekan yang sangat dramatis di pucuk pimpinan Twitter, dengan hentikan proses verifikasi lama, menopang kripto dogecoin dengan menampilkan logo token itu di Twitter. Ia juga serang NPR dan New York Times.

Akan tetapi, analis Wedbush Dan Ives menilai, aksi kontroversi Musk dengan Twitter yang menyeret harga saham Tesla turun tahun lalu, saat ini hal itu tidak terkait dengan aksi Musk.

“Investor Tesla sekarang menjadi kebal terhadap drama Twitter, Musk yang tetap menjadi kebisingan latar belakang di saham,” tulis Ives kepada Forbes.

Saham TeslaSaham Tesla turun 52 persen sejak 4 April 2022, saat Musk ungkap beli 9,2 persen saham Twitter. Itu adalah penurunan terbesar dari perusahaan mana pun yang tercatat di S&P 500 dengan kapitalisasi pasar lebih dari USD 15 miliar, berdasarkan data Factset. Kekayaan bersih Elon Musk turun lebih dari USD 100 miliar sejak April lalu, sementara kapitalisasi pasar Tesla merosot dari hampir USD 1,2 triliun menjadi USD 600 miliar.

 

4 dari 4 halaman

Elon Musk Tawarkan Hibah Saham kepada Karyawan Twitter

Sebelumnya, CEO Twitter sekaligus Tesla Elon Musk mengindikasikan akan berbagi informasi tentang saham yang sangat signifikan dan penghargaan kompensasi lainnya berdasarkan kinerja pada 24 Maret 2023. Hal ini setelah perseroan gelar pemutusan hubungan kerja (PHK) bulan lalu.

Dikutip dari Yahoo Finance, Senin (27/3/2023), karyawan tidak menerima informasi tersebut pada akhir kerja. “Orang-orang tidak senang, untuk sedikitnya,” cuit Jurnalis Plafformer, Zone Schiffer.

Namun, pada Minggu malam, Elon Musk mengirim email ke karyawan dengan beberapa detil yang sangat dinantikan. Schiffer dan Wall Street Journal melaporkan mendapatkan pesan tersebut. Fortune meminta tanggapan kepada Twitter tetapi belum mendapatkan balasan.

Dalam email itu, Elon Musk mengakui perubahan radikal di Twitter sejak pengambilalihan USD 44 miliar atau sekitar Rp 667,73 triliun pada Oktober 2022. Shiffer menilai, perubahan itu diperlukan karena perusahaan hampir kehabisan uang. Sekarang, insentif keuangan untuk pekerja harus selaras dengan perusahaan yang akan melakukan likuiditas berkala.

Twitter menawarkan kepada karyawan hibah saham baru yang akan dimulai diberikan setelah enam bulan, menurut Wall Street Journal. Dalam waktu satu tahun akan menawarkan likuiditas di mana pekerja dapat mencairkan sebagian saham itu.

Hibah baru akan diberikan selama empat tahun, menurut Wall Street Journal dan akan terpisah dari saham warisan yang dikonversi menjadi uang tunai ketika Musk mengambil alih.

 

Video Terkini