Liputan6.com, Jakarta - PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX), emiten pemegang lisensi IP Korea mencatatkan kenaikan laba dan pendapatan pada kuartal I 2023. Hingga akhir Maret 2023, laba bersih perseroan berhasil tumbuh 36,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Melansir keterangan resminya, Selasa (11/4/2023), Multi Medika Internasional membukukan laba bersih periode berjalan kuartal I 2023 sebesar Rp 11 miliar dari Rp 8 miliar pada kuartal I 2022 alias naik 36,1 persen.
Baca Juga
Sementara itu, untuk penjualan pada kuartal I 2023 mencapai Rp 52 miliar atau naik sebesar 42,7 persen dibandingkan pada tahun lalu.
Advertisement
“Hal ini sangat menggembirakan karena terbukti strategi menggunakan IP berhasil meningkatkan kinerja perusahaan," kata Direktur Utama Multi Medika Internasional Mengky Mangarek dalam keterangan resminya, Selasa, 11 April 2023.
Selain itu, Multi Medika Internasional juga melakukan inovasi tidak hanya menjual produk alat kesehatan seperti masker tetapi sudah mulai masuk ke industri produk konsumsi sehari-hari antara lain tissue, wet tissue, dan makanan cepat saji seperti roti, sosis dan juga minuman cepat saji, seperti kopi, teh dan air mineral dalam kemasan yang berbasis IP (Intellectual Property) pada 2023.
Emiten pemegang lisensi IP Korea ini mengaku telah melakukan inovasi produk pada tahun lalu. Mengky bilang, pihaknya sudah mengeluarkan produk selain masker fashion maupun aromatheraphy patch.
Rencana Ekspansi Multi Medika
Bahkan, perseroan bakal terjun ke produk makanan dan minuman cepat saji, produk konsumsi setiap hari dan produk kecantikan, dan juga perawatan kulit atau diri.
"Sekarang dalam pipeline perusahaan akan meluncurkan produk makanan dan minuman cepat saji, produk konsumsi setiap hari dan produk kecantikan, serta perawatan kulit atau diri. Belum lagi nanti di pertengahan tahun ini kami berencana membuka flagship store di Jabodetabek," kata dia.
Di sisi lain, Mengky membidik pertumbuhan penjualan menjadi Rp 250-300 miliar pada 2023 atau naik sekitar 30-40 persen. Angka tersebut meningkat dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 175 miliar.
"Hal ini dikarenakan ditopang oleh tiga kategori produk baru yaitu F&B, kecantikan dan perawatan kulit serta FMCG yang menggunakan lisensi IP. Selain itu, margin MMI juga diharapkan akan tetap tumbuh diatas Rp 50 miliar pada tahun berjalan. MMI sangat optimis akan menjadi salah satu perusahaan pemain IP produk FMCG terdepan di Indonesia," tandasnya.
Advertisement
Multi Medika Internasional Jadi Pendatang Baru di BEI
Sebelumnya, PT Multi Medika Internasional Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/12/2022).
PT Multi Medika Internasional Tbk tercatat sebagai emiten ke-56 di BEI pada 2022 dengan kode saham MMIX. Perseroan mencatatkan 2,4 miliar saham dengan rincian saham pendiri sebesar 1,8 miliar saham dan penawaran saham termasuk employee stock allocation/ESA sebesar 600 juta saham.
Harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 190 per saham dengan nilai nominal saham Rp 25 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana IPO Rp 114 miliar.
Selain itu, perseroan juga menawarkan 300 juta waran dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Rasio waran seri I yaitu 2:1.
Dana hasil IPO antara lain sekitar 65 persen untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan. Sisanya sekitar 30 persen untuk perluasan distribution center dan sarana logistik. Lokasi distribution center baru untuk produk IP lisensi perseroan akan berada di Bumi Serpong Damai pada 2023 dan PIK 2 pada 2024.
“Dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini both,” tulis perseroan.
Sedangkan dana yang diperoleh dari penerbitkan waran digunakan seluruhnya untuk modal kerja Multi Medika Internasional yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini booth.
Untuk jumlah saham free float per 5 Desember 2022 sebesar 600 juta saham atau 25 persen dengan rincian jumlah saham yang di lock-up selama 24 bulan dalam hal ini ESA sebesar 10,52 juta saham atau 0,44 persen dan jumlah saham yang tidak di lock-up sebesar 589,47 juta saham atau 24,56 persen.
Untuk jadwal waran antara lain:
-Tanggal pencatatan saham dan waran seri I pada 6 Desember 2022
-Tanggal mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 6 Desember 2022
-Periode akhir perdagangan waran seri I
Pasar regular dan negosiasi pada 3 Desember 2024
Pasar tunai pada 5 Desember 2024
-Periode awal pelaksanaan waran seri I pada 6 Juni 2023
-Periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 6 Desember 2024
Target Penjualan
Sebelumnya, calon emiten baru PT Multi Medika Internasional (MMI) menargetkan pertumbuhan penjualan 10-15 persen pada 2023.
Direktur Utama MMI Mengky Mangarek optimistis menargetkan pertumbuhan kinerja penjualan 10-15 persen pada tahun depan. Sedangkan, pada 2022 bisa meningkat 25 persen dari tahun lalu.
“Target pertumbuhan 10-15 persen pada 2023, (target pertumbuhan kinerja) tahun ini dibandingkan tahun lalu naik 25 persen, tahun lalu Rp 180 miliar, tahun ini Rp 236 miliar sampai akhir tahun,” kata Mengky kepada awak media, Rabu (16/11/2022).
Mengky menyebutkan, pihaknya menargetkan margin dan margin kotor 30-45 persen pada tahun depan.
“Kami sangat yakin, ini success story dan true story, kami bisa tumbuh 10-15 persen di sales, margin dan gross margin 30-45 persen, kami secara laba maupun dividen satu-satunya IP yang punya pertumbuhan double digit,” kata dia.
Adapun, untuk kategori alat kesehatan, MMI menargetkan bisa tumbuh di kisaran 50 persen. “Untuk alat kesehatan bisa tumbuh tidak di bawah 50 persen,” ujar dia.
Advertisement