Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) memutuskan untuk membagikan dividen 2022 sebesar Rp 25,5 triliun. Hal itu telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis menuturkan, RUPST menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 25,5 triliun atau setara dengan Rp 7,003 per saham
Baca Juga
"Menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasian perseroan yang mencapai Rp 21 triliun dengan rincian dibagikan dividen tunai sebesar Rp 7.003 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp 25,5 triliun," kata Sara, Rabu (12/4/2023).
Advertisement
Ia mengatakan, jumlah tersebut termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp 818 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp3 triliun yang telah dibayarkan pada 24 Oktober 2022 sehingga sisanya sebesar Rp 6.185 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp 22,5 triliun.
Dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham United Tractors yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 2 Mei 2023 pukul 16:00 WIB dan akan dibayarkan kepada pemegang saham perseroan pada 12 Mei 2023.
Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, United Tractors berhasil menorehkan kinerja positif dengan kenaikan signifikan, baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan, PT United Tractors Tbk berhasil membukukan pendapatan bersih Rp 123,61 triliun hingga Desember 2022. Raihan itu naik 55,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 79,46 triiun. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 88,84 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 59,8 triliun.
Kinerja Keuangan United Tractors
Meski begitu, laba perseroan berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp 34,76 triliun, naik 76,75 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp 19,66 triliun. Pada periode ini, perseroan menciptakan beban penjualan sebesar Rp 1,06 triliun, beban umum dan administrasi Rp 4,56 triliun, dan beban lain-lain Rp 560,8 miliar.
Kemudian perseroan juga mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 998,15 miliar, biaya keuangan Rp 759,94 miliar, serta bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp 635,92 miliar. Dari rincian tersebut dan setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 22,99 triliun.
Laba ini naik 116,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10,61 triliun. Sementara laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 21,01 triliun, naik 104,34 persen dibanding 2021 sebesar Rp 10,28 triliun. Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 5.679 dari sebelumnya Rp 2.756.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 140,48 triliun, naik dibanding posisi 2021 sebesar Rp 112,56 triliun. Terdiri dari aste lancar senilai Rp 78,93 triliun dan aset tidak lancar Rp 61,55 triliun.
Liabilitas naik menjadi Rp 50,94 triliun dari tahun sebelumnya Rp 40,74 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 42,04 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 8,93 triliun. Sementara ekuitas perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 89,51 triliun dari Rp 71,82 triliun pada akhir Desember 2021.
Advertisement
United Tractors Kucurkan Pinjaman Rp 125 Miliar kepada Arkora Hydro
Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan pemberian pinjaman senilai Rp 125 miliar kepada PT Arkora Hydro Tbk (ARKO). Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk, Sarah K Loebis menjelaskan, pada 27 Maret 2023, perseroan dan PT Arkora Hydro Tbk ARKO, anak perusahaan Perseroan melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN) dan PT Bina Pertiwi Energi (BPE), telah menandatangani perjanjian pinjaman.
"Berdasarkan perjanjian tersebut, perseroan memberikan pinjaman kepada ARKO sebesar maksimum Rp 125 miliar dengan bentuk fasilitas pinjaman berulang (revolving) yang akan digunakan oleh ARKO untuk pembiayaan kembali (refinancing) atas pinjaman dari pemegang saham ARKO yaitu ACEI Singapore Holdings Private, Ltd,” kata Sara dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/3/2023).
Adapun pinjaman ini memiliki bunga sebesar 9,5 persen per tahun dengan biaya manajemen (management fee) sebesar 0,5 persen per tahun. Periode ketersedian dana yakni satu tahun sejak ditandatanganinya perjanjian. Sementara waktu pembayaran yakni tujuh tahun sejak tanggal penarikan.
"Apabila pinjaman telah dibayarkan oleh Arkora Hydrodan mengingat pinjaman ini bersifat berulang (revolving), maka ARKO berencana untuk menggunakan kembali fasilitas sebesar yang telah dibayarkan untuk keperluan investasi serta modal kerja (working capital), khususnya pengembangan kegiatan usaha dalam pelaksanaan proyek pengambilalihan atau akuisisi yang akan dilakukan oleh ARKO," imbuh Sara.
Secara bisnis, bagi perseroan akan lebih menguntungkan apabila perseroan memberikan pinjaman ini. Dibandingkan bila perseroan harus menyimpan dana kasnya di bank dengan rate deposito bank pada saat ini.
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, United Tractors berhasil menorehkan kinerja positif dengan kenaikan signifikan, baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan, Selasa (28/2/2023), PT United Tractors Tbk berhasil membukukan pendapatan bersih Rp 123,61 triliun hingga Desember 2022. Raihan itu naik 55,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 79,46 triiun. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 88,84 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 59,8 triliun.
Meski begitu, laba perseroan berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp 34,76 triliun, naik 76,75 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp 19,66 triliun. Pada periode ini, perseroan menciptakan beban penjualan sebesar Rp 1,06 triliun, beban umum dan administrasi Rp 4,56 triliun, dan beban lain-lain Rp 560,8 miliar.
Kemudian perseroan juga mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 998,15 miliar, biaya keuangan Rp 759,94 miliar, serta bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp 635,92 miliar. Dari rincian tersebut dan setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 22,99 triliun.
Laba ini naik 116,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10,61 triliun. Sementara laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 21,01 triliun, naik 104,34 persen dibanding 2021 sebesar Rp 10,28 triliun. Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 5.679 dari sebelumnya Rp 2.756.
Advertisement
Aset Perseroan
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 140,48 triliun, naik dibanding posisi 2021 sebesar Rp 112,56 triliun. Terdiri dari aste lancar senilai Rp 78,93 triliun dan aset tidak lancar Rp 61,55 triliun.
Liabilitas naik menjadi Rp 50,94 triliun dari tahun sebelumnya Rp 40,74 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 42,04 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 8,93 triliun. Sementara ekuitas perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 89,51 triliun dari Rp 71,82 triliun pada akhir Desember 2021.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 28 Februari 2023, saham UNTR melonjak 10,82 persen ke posisi Rp 27.900 per saham. Saham UNTR dibuka naik Rp 4.025 ke posisi Rp 29.200 per saham. Saham UNTR berada di level tertinggi Rp 30.150 dan terendah Rp 27.750 per saham. Total frekuensi perdagangan 21.935 kali dengan volume perdagangan saham 321.527 saham. Nilai transaksi Rp 912,3 miliar.