Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan perubahan kepemilikan saham perseroan. Goto Peopleverse Fund (GPF), selaku pemegang atas 89.903.292.169 saham Seri A yang mewakili 7,59 persen dari modal disetor dalam PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, melakukan aksi pengalihan saham.
Melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Goto Peopleverse Fund telah mengalihkan 538.970.468 Saham Seri A atau 0,60 persen dari kepemilikan saham GPF di dalam PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sebelum transaksi. Aksi ini sebagai bagian dari pelaksanaan Program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan GOTO.
Baca Juga
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/4/2023), harga transaksi adalah berkisar antara Rp 2 sampai Rp 70 per saham. Harga tersebut merupakan harga pelaksanaan yang diatur dalam setiap perjanjian opsi saham dengan peserta sebagaimana telah disebutkan dalam prospektus IPO GoTo. Transaksi dilaksanakan melalui pasar negosiasi di Bursa Efek Indonesia sejak 3 April 2023 sampai dengan 10 April 2023.
Advertisement
Adapun pengalihan saham kepada peserta Program Kepemilikan Saham Karyawan dan Konsultan dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sebagaimana telah disebutkan dalam Prospektus IPO GoTo. Usai transaksi, total kepemilikan saat ini (langsung dan tidak langsung) sejumlah 89.364.321.701 saham seri A atau yang mewakili 7,55 persen kepemilikan saham GPF di dalam PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Pada perdagangan Selasa, 11 April 2023, saham GOTO ditutup naik 5,32 persen ke posisi 99. Saham GOTO dibuka pada posisi 92 dan bergerak pada rentang 89-100. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham GOTO tercatat sebanyak 44.938 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 6,03 miliar lembar saham senilai Rp 571,83 miliar. Dalam sepekan terakhir, harga saham GOTO turun 10 persen.
Jurus GOTO Cetak Profit, Salah Satu Kembangkan Fitur
Sebelumnya, belum lama ini PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 600 orang karyawan. Lantas, apakah GOTO akan memangkas jumlah karyawan lagi?
Komisaris GoTo Gojek Tokopedia, Agus Martowardojo menuturkan, bahwa kajian bisnis terhadap perusahaan selalu akan dilakukan termasuk soal efisiensi biaya. Hal ini mengingat GOTO akan berfokus mengejar profitabilitas perusahaan.
Saat ditanya mengenai strategi untuk mengejar adjusted EBITDA positif, apakah salah satu upayanya dengan PHK? Agus menegaskan tidak akan melakukan PHK sebagai strategi mengejar adjusted EBITDA positif.
"Enggak. Kalau saya, itu adalah sesuatu yang akan dilakukan dalam bentuk pengendalian.Tetapi kalau kemarin di bulan November dan beberapa bulan lalu lepas pegawai. Ini adalah bagian dari strategi pengendalian biaya yang besar adalah fixed cost. Tentu akan dipastikan bahwa biaya pegawai ini optimal, bagaimana produktivitas per pegawai itu harus tinggi," kata Agus saat ditemui di Kantor Gojek, Rabu (29/3/2023).
Namun, perlu diingat, GOTO ini merupakan merger Gojek dan Tokopedia. Menurut ia, jika terjadi merger itu pasti ada ruang penghematan, karena ada begitu banyak pekerjaan duplikasi khususnya di level head office.
Advertisement
Upaya Monetisasi
"Ini perlu diyakinkan kita efisien karena kita percaya platform GOTO harus efisien dan itu yang akan harus kita kejar karena profitability sudah akan dikelihatan pada kuartal IV 2023, nanti adjusted EBITDA-nya sudah positif," imbuhnya.
Agus menyebut, pada 2023, GOTO akan melakukan upaya monetisasi dari pendapatan. Selain itu, GOTO juga akan melakukan pengendalian biaya dan pengembangan dengan fitur-fitur atau produk yang inovatif, nantinya akan berkontribusi dengan pendapatan juga.
"Jadi dengan dasar ini apa yang disampaikan kita akan yakinkan itu bisa dicapai," kata dia.
Dengan demikian, saat ini GoTo Gojek Tokopediaakan berfokus mengejar profitabilitas dan fundamental agar GOTO dapat terus berpera menjadi ekosistem yang terbesar di ranah digital.
"Sekarang kita akan mengejar profitability, mengejar fundamental untuk supaya GOTO bisa berperan terus menjadi ekosistem yang terbesar di digital dan Insya Allah menjadi kebanggaan dari Indonesia di dunia," ujarnya.
GOTO Optimistis Cetak EBITDA Positif hingga Akhir 2023 Usai Pendapatan Naik 120 Persen
Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) optimistis berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan nilai positif EBITDA yang disesuaikan pada akhir tahun.
Perseroan menetapkan pedoman EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun buku 2023 dalam rentang -Rp 5,3 triliun sampai dengan -Rp 4,6 triliun. Keyakinan perseroan didorong dengan perkiraan pengurangan cash burn tahunan sebesar 60-65 persen di tahun 2023. EBITDA yang disesuaikan secara Grup pada kuartal IV 2022 adalah sebesar Rp -3,1 triliun atau -1,9 persen dari GTV, yaitu perbaikan sebesar 52 persen dari tahun sebelumnya dan 15 persen dari kuartal sebelumnya.
"Selama dua bulan pertama tahun 2023, kami melihat pertumbuhan yang lebih pesat. Hal ini menegaskan kami berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan nilai positif EBITDA yang disesuaikan pada kuartal IV 2023. Meski demikian, kami akan terus mempertahankan langkah percepatan hingga tercapainya tujuan tersebut,” kata Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (21/3/2023).
Sepanjang 2022, perseroan berhasil mengukuhkan pendapatan bersih Rp 11,3 triliun. Pendapatan ini naik 120 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,2 triliun. Sayangnya, GoTo Gojek Tokopedia justru mencatatkan rugi bersih Rp 40 triliun, naik dibandingkan tahun sebelumnya di mana perseroan mencatatkan rugi bersih Rp 25,9 triliun.
Hal ini karena beberapa aspek non kas maupun peristiwa yang hanya dilakukan satu kali, yang tidak mencerminkan kinerja bisnis inti Perseroan.
Aspek-aspek tersebut mencakup penurunan nilai goodwill (goodwill impairment) sebesar Rp 11 triliun terkait dengan penggabungan Gojek dan Tokopedia, investasi di JD, serta peningkatan beban kompensasi berbasis saham, dikarenakan adanya penyesuaian asumsi masa kerja karyawan, serta beban restrukturisasi.
Dengan mengesampingkan beban tersebut, rugi bersih kuartal keempat 2022 adalah sekitar Rp 6,5 triliun, dengan perbaikan 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan 3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Advertisement