Liputan6.com, Jakarta - PT Tripar Multivision Plus Tbk atau Multivision Plus akan melepas sahamnya 929,2 juta ke publik melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Selain itu, perseroan membidik pertumbuhan laba dan pendapatan hingga 30 persen pada 2023.
Komisaris Utama Multivision Plus, Raam Punjabi menuturkan, pihaknya membidik pertumbuhan laba dan pendapatan sekitar 25 sampai dengan 30 persen pada 2023.
Baca Juga
"Dibanding 2022, akan ada peningkatan 25 sampai 30 persen untuk 2023. Angkanya belum bisa disebutkan karena akan berubah dari waktu ke waktu, tapi jumlah persentasenya sudah kami perkirakan dan itu akan terjadi,”
Advertisement
Selain itu, segmen bioskop diharapkan bisa menjadi penopang pertumbuhan laba dan pendapatan tersebut. Ini mengingat, Multivision Plus melihat perkembangan penonton di Tanah Air mengalami peningkatan pada tahun lalu.
Di sisi lain, Raam juga mengatakan, pihaknya melihat industri hiburan Indonesia khususnya perfilman masih prospektif ke depannya. "Industri hiburan terutama film Indonesia punya masa depan yang cerah," kata Raam.
Dengan demikian, calon emiten dengan kode saham RAAM akan menggenjot produksi filmnya pada tahun depan. Rencananya, rumah produksi milik Raam Punjabi ini akan merilis sekitar 8-10 film pada tahun depan.
Adanya penambahan jumlah produksi film ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap keseluruhan penjualan. Sebab, perseroan berharap film yang diproduksi Multivision Plus menjadi film box office.
IPO Perseroan
Mengutip laman e-ipo, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 929.200.000 saham atau 15 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 60 per saham.
Adapun, harga penawaran yang ditawarkan sebesar Rp224 sampai dengan Rp250 per saham. Dengan demikian, calon emiten dengan kode saham RAAM akan meraup dana segar Rp232.300.000.000 atau Rp 232,3 miliar.
Multivision Plus menunjuk PT Sucor Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh perseroan sekitar 81,60 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan, meliputi pembiayaan kegiatan produksi film atau web series atau sinetron dan kegiatan pemasarannya.
Advertisement
Jadwal IPO
Selain itu, sekitar 18,40 persen akan dijadikan setoran modal untuk PT Platinum Sinema (dengan porsi kepemilikan saham 99,99 persen) dengan tujuan penggunaan untuk membangun dan mengoperasikan 1 teater baru di Kebumen yang sudah mendapatkan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Untuk Kegiatan Berusaha (PKKPR) dan Nomor Induk Berusaha (NIB) oleh Pemerintahan Pusat melalui sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (OSS RBA) dan direncanakan untuk beroperasi pada kuartal II 2023.
Kemudian, 3 teater baru yang masih dalam proses pemerolehan izin PKKPR dan NIB dan direncanakan beroperasi pada tahun 2023 di Banyuwangi, Tabanan, Kualakapuas dan 5 teater baru yang masih dalam proses pemerolehan izin PKKPR dan NIB dan direncanakan beroperasi pada 2024 di Garut, Padang Sidempuan, Bondowoso, Demak, Pangkalan Bun.
Jadwal Sementara
- Masa Penawaran Awal : 11 – 18 April 2023
- Perkiraan Tanggal Efektif : 28 April 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 3– 5 Mei 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan : 5 Mei 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 8 Mei 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 9 Mei 2023