Sukses

Saham NCKL Lanjutkan Penguatan pada Perdagangan Hari Ini Kamis 13 April 2023

Harga saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel kembali berada di zona hijau pada hari kedua perdagangannya di BEI.

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel melanjutkan penguatan pada perdagangan hari keduanya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga saham NCKL ditutup menguat 3,07 persen ke posisi 1.345 pada hari ini, Kamis 13 April 2023. Saham NCKL dibuka pada posisi1.320 dan bergerak pada rentang 1.305-1.355.

 Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham NCKL tercatat sebanyak 15.117 kali. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 209,97 juta lembar senilai Rp 281,8 miliar. Harga saham NCKL hari ini telah naik 7,6 persen dari harga IPO perseroan yakni Rp 1.250 per saham.

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu, 12 April 2023. Saham NCKL pun laris diborong investor asing, bahkan mengalami oversubscribed.

Presiden Direktur Trimegah Bangun Persada, Roy A. Arfandy menuturkan, saham NCKL mengalami oversubscribed cukup banyak lantaran permintaannya sangat tinggi.

"Oversubscribed cukup banyak karena demand-nya sangat tinggi dan ini ritel portion naik 2,5 persen jadi 5 persen. Awalnya kan itu alokasi ritel 2,5 persen karena demand waktu public offering bagus akhirnya kita naikin ritel portion 2,5 persen jadi 5 persen," kata Roy.

Dia bilang, mayoritas investor berasal dari institusi asing di antaranya Eropa, Amerika maupun Asia. "Banyak, dari Eropa, Amerika dari Asia, dari Asean juga banyak, kalau dari jumlah puluhan yang masuk, cukup banyak investor asing masuk kita, mayoritas asing," imbuh dia.

 

 

2 dari 4 halaman

Saham Trimegah Bangun Persada Laris Diborong Asing, Ada Eropa hingga Amerika Serikat

Sebelumnya, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu, 12 April 2023. Saham NCKL pun laris diborong investor asing, bahkan mengalami oversubscribed.

Presiden Direktur Trimegah Bangun Persada, Roy A. Arfandy menuturkan, saham NCKL mengalami oversubscribed cukup banyak lantaran permintaannya sangat tinggi.

"Oversubscribed cukup banyak karena demand-nya sangat tinggi dan ini ritel portion naik 2,5 persen jadi 5 persen. Awalnya kan itu alokasi ritel 2,5 persen karena demand waktu public offering bagus akhirnya kita naikin ritel portion 2,5 persen jadi 5 persen," kata Roy saat ditemui di BEI, Rabu (12/4/2023).

Dia bilang, mayoritas investor berasal dari institusi asing di antaranya Eropa, Amerika maupun Asia. "Banyak, dari Eropa, Amerika dari Asia, dari Asean juga banyak, kalau dari jumlah puluhan yang masuk, cukup banyak investor asing masuk kita, mayoritas asing," kata dia.

Sebelumnya, PT Trimegah Bangun Persada Tbk, bergerak di bidang usaha pertambangan bijih nikel akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (12/4/2023). Trimegah Bangun Persada mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-31 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Trimegah Bangun Persada mencatatkan saham perdana dengan kode saham NCKL. 

Trimegah Bangun Persadamencatatkan saham di papan utama dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik (termasuk Employee Stock Allocation) 7.997.600.000 atau 7,99 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode saham NCKL mencatatkan saham sejumlah 63.098.600.000 atau 63,09 miliar saham.

Adapun, harga penawaran saham Rp 1.250 per saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Dengan demikian, Trimegah Bangun Persada meraup dana segar Rp 9,99 triliun

 

3 dari 4 halaman

Penutupan Harga Saham saat Perdagangan Perdana di BEI

Dalam rangka IPO, Trimegah Bangun Persada menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin emisi efek.

Sementara itu, dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan sekitar 8,4 persen akan digunakan oleh perseroan untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya. Sekitar 9,4 persen akan digunakan oleh perseroan untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan.

Selain itu, sekitar 23,6 persen akan digunakan oleh perseroan untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) dan PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP). Lalu, sekitar 1,4 persen akan digunakan oleh perseroan untuk pembayaran seluruh utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP.

Kemudian, sekitar 3,3 persen akan digunakan oleh perseroan untuk belanja modal (capital expenditure). Sekitar 50,4 persen untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman. Sisanya sekitar 3,5 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja (working capital).

 Penutupan Harga Saham NCKLPada penutupan perdagangan saham Rabu, 12 April 2023, saham NCKL naik 4,4 persen ke posisi Rp 1.305 per saham. Saham NCKL dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 1.285 per saham. Saham NCKL berada di level tertinggi Rp 1.410 dan terendah Rp 1.205 per saham. Total frekuensi perdagangan 39.598 kali. Total volume perdagangan saham 6.600.978 lot saham. Nilai transaksi Rp 848,5 miliar.

 

4 dari 4 halaman

Dana IPO

Sementara itu, dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan sekitar 8,4 persen akan digunakan oleh perseroan untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya. Sekitar 9,4 persen akan digunakan oleh perseroan untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan.

Selain itu, sekitar 23,6 persen akan digunakan oleh perseroan untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) dan PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP). Lalu, sekitar 1,4 persen akan digunakan oleh perseroan untuk pembayaran seluruh utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP.

Kemudian, sekitar 3,3 persen akan digunakan oleh perseroan untuk belanja modal (capital expenditure). Sekitar 50,4 persen untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman. Sisanya sekitar 3,5 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja (working capital).

 

Â