Liputan6.com, Jakarta - Emiten laboratorium, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) akan membagikan dividen tunai Rp 222,98 miliar untuk periode tahun buku 2022. Dividen tersebut setara dengan Rp 237,85 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (14/4/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Prodia Widyahusada pada 13 April 2023.
Baca Juga
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 371,62 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 1,05 triliun serta total ekuitas senilai Rp 2,31 triliun.
Advertisement
Jadwal:
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 28 April 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 2 Mei 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 3 Mei 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 4 Mei 2023
- Recording date: 3 Mei 2023
- Pembayaran dividen: 29 Mei 2023
Â
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 14 April 2023, saham PRDA melemah 1,2 persen ke posisi Rp 5.775 per saham. Saham PRDA dibuka stagnan Rp 5.850. Saham PRDA berada di level tertinggi Rp 5.900 dan terendah Rp 5.775 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.212 kali dengan volume perdagangan 13.437 lot saham. Nilai transaksi Rp 7,8 miliar.
Sebelumnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) memutuskan membagikan dividen tunai sebesar Rp 223 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp 237,9 per lembar saham.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty menuturkan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 223 miliar.
"Prodia konsisten dan berkomitmen untuk membagikan dividen setiap tahun, bahkan mencapai 60 persen dari laba bersih dalam 3 tahun terakhir," kata Dewi, Kamis, 13 April 2023.
Strategi Perseroan
Prodia mampu beradaptasi di masa normalisasi setelah pandemi Covid-19 dengan capaian pendapatan bersih sebesar Rp 2,18 triliun sepanjang 2022.
"Prodia berhasil mempertahankan kinerja yang positif dan membukukan profitabilitas di tahun 2022. Hal ini dapat diraih berkat ragam inovasi pengembangan tes yang variatif serta berbagai fitur digital guna memaksimalkan layanan kesehatan melalui 276 outlet Prodia yang tersebar di 34 provinsi. Kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya secara disiplin serta dukungan oleh seluruh Insan Prodia yang kompeten dan tangguh pun turut berkontribusi dalam capaian ini", kata dia.
Sepanjang 2022, jumlah kunjungan mencapai angka lebih dari 2,8 juta. Prodia juga telah mengembangkan 18 tes baru dari Next-Generation Lab termasuk pemeriksaan genomik terkait gaya hidup dan risiko penyakit, serta pemeriksaan preventif dan prediktif.
Dalam hal akselerasi digital, Prodia menghadirkan anak perusahaan PT Prodia Digital Indonesia yang fokus mengembangkan aplikasi U by Prodia, pengembangan Prodia Mobile for Doctor, serta menyediakan pemesanan layanan Home Service dengan jangkauan hingga lebih dari 1.000 lokasi per hari di seluruh Indonesia.
Selain itu, Prodia juga selalu membangun kolaborasi dengan para penyedia layanan kesehatan lainnya, di antaranya Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Alia Hospital, IHH Healthcare Malaysia, serta kemitraan digital lainnya.
Dewi menuturkan, dengan berbagai inisiatif dan inovasi, Prodia Widyahusada mampu menaklukkan berbagai tantangan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan terciptanya paradigma sehat.
"Sebagai upaya berkelanjutan, kami menyiapkan berbagai strategi seperti perluasan jejaring outlet termasuk jenis tes dan layanan yang disediakan, penerapan customer centric model, hingga penekanan transformasi digital untuk mendukung konsistensi performa Prodia pada 2023," ujar dia.
Â
Advertisement
Optimalkan Saluran Digital
Di sisi lain, Prodia akan terus memaksimalkan pemanfaatan saluran digital demi memberikan pengalaman terbaik dan kemudahan akses bagi pelanggan, salah satunya dengan penerapan omnichannel untuk segmen Business to Consumer (B2C). Hal ini didukung dengan hadirnya PT Prodia Digital Indonesia, anak usaha Perseroan, yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan volume dan pendapatan.
"Untuk segmen Business to Business (B2B), kami memperkuat transformasi digital melalui ProdiaLink, yaitu interoperability system yang dapat mempermudah proses referal ke lab kami," imbuhnya.
Prodia juga berfokus untuk meningkatkan jumlah pelanggan secara organik melalui beberapa inisiatif seperti memaksimalkan penggunaan aplikasi U by Prodio, mengoptimalkan Home Service, penambahan kapasitas tes baru, pembenahan tampilan outlet, serta penambahan channel Prodia melalui kolaborasi dan kemitraan strategis.
"Berbagai rencana matang untuk dijalankan pada tahun ini adalah sebagai wujud komitmen kami untuk selalu hadir menjawab kebutuhan diagnosis dan konsisten memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat," ujar Dewi.
Â