Sukses

Melihat Persiapan Weha Transportasi Hadapi Momentum Lebaran Idul Fitri 2023

PT Weha Transportasi Indonesia Tbk atau White Horse (WEHA) telah melakukan persiapan dalam menghadapi momentum Lebaran

Liputan6.com, Jakarta - Emiten transportasi, PT Weha Transportasi Indonesia Tbk atau White Horse (WEHA) telah melakukan persiapan dalam menghadapi momentum Lebaran 2023. Salah satunya dengan menyiapkan armada secara prima dengan melakukan pengecekan berkala.

Direktur Sales & Marketing Weha Transportasi Indonesia Tiodora Bonardy menuturkan, pihaknya tengah menyiapkan armada untuk menghadapi momentum Lebaran.

"Untuk persiapan WEHA menjelang Lebaran, kita menyiapkan armada secara prima dengan melakukan pengecekan berkala dari semua aspek armada serta menyiapkan crew yang bertugas agar selalu optimal terutama pada saat menjalan tugas mudik Lebaran," kata Tiodora saat dihubungi Liputan6.com, dikutip Sabtu (14/4/2023).

Di sisi lain, perseroan juga baru saja memberikan pembekalan tambahan mengenai pentingnya mengemudi dengan aman atau safety driving kepada semua pengemudi (driver) yang bertugas serta telah menjalani pelatihan DDC atau Defensive Driving Course. Sehingga perjalanan penumpang menjadi aman dan nyaman sampai tujuan dengan selamat.

Weha Transportasi Indonesia juga telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi momentum Lebaran mulai dari melakukan inovasi hingga memperkuat bisnis Intercity Shuttle.

"Kami juga melihat periode tahun ini adalah tahun untuk merebut market share yang sempat turun karena pandemi. Karena kami melihat juga adanya peningkatan yang cukup baik dari sisi permintaan. Untuk mendapatkan market share, kami akan terus memperbaiki serta berinovasi mengenai produk - produk yang kami tawarkan sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik untuk customer kami serta meningkatkan loyalitas dari pelanggan," kata dia.

 

 

2 dari 4 halaman

Tambahan Armada

Adapun, untuk momen mudik Lebaran kali ini WEHA menyiapkan tambahan armada terbaru baru medium bus seri Mercedes Benz OF917 tipe long sebanyak 10 unit dengan kapasitas 35 seat yang baru saja tiba dan siap untuk melayani pelanggan.

"Kami juga memperkuat bisnis Intercity Shuttle DayTrans dengan memperbanyak rute dan jadwal-jadwal tiket mudik di tahun ini. Lalu, untuk lini bisnis jasa open trip Explorer.ID, kami menyediakan paket tour dengan destinasi favorit untuk periode liburan cuti bersama Lebaran," kata dia.

Sementara itu, perseroan memproyeksikan permintaan transportasi menjelang Lebaran akan mengalami peningkatan 15 persen. 

"Untuk peningkatan permintaan transportasi menjelang Lebaran sekitar 15 persen," tandasnya.

3 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan 2022

Sebelumnya, PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA)  membukukan kinerja positif sepanjang 2022. Pada periode tersebut,  pendapatan perseroan meningkat sebesar 96 persen menjadi sebesar Rp 183 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 93 miliar.

Melansir laporan keuangan perseroan, sepanjang 2022, Weha Transportasi Indonesia membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp 105,33 miliar, naik dari Rp 62,14 miliar pada 2021.

Alhasil, laba bruto tercatat sebesar Rp 78,11 miliar, yang masih naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 31,29 miliar. Pada periode yang sama, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 28,91 miliar, berbalik dari tahun sebelumnya di mana perseroan mencatatkan rugi usaha sebesar Rp 4,37 miliar.

Bersamaan dengan itu, beban lain-lain tercatat susut menjadi Rp 2,34 miliar dari Rp 5,96 miliar pada 2021. Setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 19,92 miliar atau meningkat sebesar 307 persen.

Di mana pada 2021 perseroan masih mengalami kerugian sebesar Rp 9,6 miliar. EBITDA perseroan juga meningkat sebesar 156 persen, atau terjadi peningkatan dari Rp 21 miliar pada 2021 menjadi Rp 55 miliar pada 2022.

Pendapatan di segmen bus charter meningkat dari Rp 46 miliar pada 2021 menjadi Rp 84 miliar pada 2022 atau meningkat sebesar 81 persen yoy. Pendapatan segmen intercity shuttle meningkat dari Rp 44 miliar menjadi Rp 91 miliar atau meningkat sebesar 109 persen yoy.

Demikian juga segmen open trip membukukan kenaikan pendapatan dari Rp 2,8 miliar pada 2021 menjadi Rp 7,5 miliar pada 2022 atau meningkat 167 persen yoy.

"Pendapatan WEHA meningkat terutama di saat momen Idul Fitri serta Natal dan Tahun baru.Kegiatan usaha yang sudah berlangsung normal sangat menguntungkan perseroan karena kegiatan seperti outing yang dilakukan oleh Perusahaan, field trip yang dilakukan oleh sekolah-sekolah mulai berjalan,” kata Direktur Utama PT Weha Transportasi Indonesia Tbk, Andrianto Putera Tirtawisata dalam keterangan resmi, Senin (27/3/2023).

 

4 dari 4 halaman

Tambah Beberapa Rute

Selain itu kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah mulai berlangsung normal sehingga kegiatan shuttle antar jemput sekolah juga dapat dilaksanakan kembali. Pada 2022, perseroan juga menambah beberapa rute yang cukup strategis sehingga pendapatan di sektor jasa intercity shuttle meningkat secara tajam.

"Penetrasi terhadap bisnis logistik mulai membuahkan hasil, angka paket diantar terus meningkat secara organik hal ini dikarenakan karena kami adalah pengirim paket antar kota tercepat dan termurah karena perseroan menggunakan armada-armada yang berangkat setiap jamnya. Bisnis paket pun turut menyumbang utilisasi kendaraan per trip yang dijalankan di lini usaha intercity shuttle dan logistik,” imbuh Andrianto.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 291,61 miliar, naik dari RP 222,47 miliar pada akhir 2021. Liabilitas turun menjadi Rp 94,88 miliar dari Rp 113,07 miliar pada akhir 2021. Bersamaan dengan itu, ekuitas hingga akhir Desember 2022 naik menjadi Rp 196,73 miliar dari Rp 108,5 miliar per akhir 2021.

Pada perdagangan saham Senin, 27 Maret 2023 pukul 13.47 WIB, saham WEHA melambung 5,66 persen ke posisi Rp 112 per saham. Saham WEHA naik 7 poin ke posisi Rp 113 per saham. Saham WEHA berada di level tertinggi Rp 115 dan terendah Rp 110 per saham. Total frekuensi perdagangan 846 kali dengan volume perdagangan 87.671 lot saham. Nilai transaksi Rp 982,5 juta.