Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang kuartal I 2023. Bumi Resources Minerals mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba pada kuartal I 2023.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (17/4/2023), PT Bumi Resources Minerals Tbk mencatat pendapatan USD 5,80 juta pada kuartal I 2023. Pendapatan tumbuh 95,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,96 juta.
Baca Juga
Beban pokok pendapatan tumbuh 57,54 persen menjadi USD 2,16 juta selama tiga bulan pertama 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,37 juta. Laba bruto Bumi Resources Minerals melonjak 128,7 persen menjadi USD 3,63 juta pada kuartal I 2023 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 1,58 juta.
Advertisement
Beban usaha tumbuh 74 persen menjadi USD 1,94 juta pada kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,11 juta. Dengan demikian, laba usaha melonjak 258,5 persen menjadi USD 1,69 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 471.359.
Melihat kondisi tersebut, perseroan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 14,53 persen menjadi USD 2,12 juta pada kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,85 juta.
Total ekuitas tercatat USD 957,23 juta pada kuartal I 2023 dari Desember 2022 sebesar USD 955,11 juta. Total liabilitas tercatat USD 132,29 juta pada kuartal I 2023 dari Desember 2022 sebesar USD 125,11 juta. Total aset perseroan tercatat USD 1,08 miliar hingga Maret 2023. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 9,77 juta pada kuartal I 2023.
Saham BRMS
Pada penutupan perdagangan Jumat, 14 April 2023, saham BRMS stagnan di posisi Rp 162 per saham. Saham BRMS dibuka naik empat poin ke posisi Rp 166. Saham BRMS bergerak di rentang Rp 168-Rp 161 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.490 kali dengan volume perdagangan 1.804.442 lot saham. Nilai transaksi harian saham Rp 29,6 miliar.
Faktor Pendorong Pertumbuhan Kinerja Keuangan Kuartal I 2023
Perusahaan membukukan produksi emas sebesar 79 kg ( naik 92 persen dari tahun lalu). Direktur Utama & CEO Bumi Resources Minerals Agus Projosasmito mengatakan, ada dua faktor yang mendorong kinerja keuangan Perusahaan yang semakin membaik. Pertama, kenaikan produksi emas dari periode sama pada tahun lalu.
“Kami berharap pabrik emas kami yang kedua di Palu akan terus meningkatkan produksinya secara bertahap sampai mencapai kapasitas penuh di pertengahan tahun ini. Kedua, peningkatan harga jual emas juga berkontribusi terhadap kinerja keuangan kami yang semakin membaik,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis.
Anak usaha dari Bumi Resources Minerals yakni PT Citra Palu Minerals (“CPM”) baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik emas keduanya di Palu dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari pada November 2022.
Pabrik tersebut diharapkan dapat beroperasi dengan kapasitas penuh 4.000 ton bijih per hari pada pertengahan 2023. Selain pabrik baru tersebut, CPM juga sudah menjalankan pabrik lainnya dengan kapasitas yang lebih kecil yaitu 500 ton bijih per hari di Palu.
CPM saat ini mengoperasikan cadangan mineral sebesar 22 juta ton bijih dan sumber daya mineral sebesar 28 juta ton bijih, dengan rata-rata kandungan emas 2,4 g/t di Palu.
Advertisement
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022.
Pada periode tersebut, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan dari sisi pendapatan. Sayangnya laba perseroan justru tergerus.
Melansir laporan keuangan perseroan, Sabtu (18/3/2023), PT Bumi Resources Minerals Tbk mengukuhkan pendapatan USD 11,64 juta atau sekitar Rp 179 miliar (kurs Rp 15.375 per USD). Pendapatan ini naik 10,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar RUSD 10,58 juta.
Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi USD5,08 juta, naik dari USD 4,37 juta pada 2021. Sehingga perseroan membukukan laba bruto sebesar USD 6,57 juta, masih naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 6,2 juta.
Pada periode ini, perseroan mencatatkan beban usaha sebesar USD 5,5 juta, naik dari USD 5,34 juta pada 2021. Sehingga diperoleh laba usaha sebesar USD 1,06 juta. Laba usaha ini masih naik 23,21 persen dari USD 862,98 ribu pada 2021.
Aset Perseroan
Penghasilan bunga sepanjang 2022 tercatat sebesar USD 356,03 ribu, beban bunga dan keuangan USD 49,75 ribu laba selisih kurs USD 1,48 juta, bagian atas laba investasi pada ventura bersama USD 11,9 juta, dan pendapatan lain-lain USD 17,9 juta.
Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 14,22 juta atau sekitar Rp 218,63 miliar.
Laba ini turun 79,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 69,1 juta. Sehingga laba per saham menjadi USD 0,1 dari sebelumnya USD 0,8.
Aset perseroan sepanjang 2022 naik menjadi USD 1,08 miliar dari USD 980,44 juta pada akhir 2021. Liabilitas naik menjadi USD 125,12 jta pada 2022 dari USD 100,82 juta pada tahun sebelumnya. Sedangkan ekuitas hingga Desember 022 naik menjadi USD 955,12 juta dari USD 879,63 juta pada 2021.
Advertisement