Liputan6.com, Jakarta - Pasar Negosiasi adalah pasar di mana perdagangan efek di Bursa dilaksanakan berdasarkan tawar menawar langsung secara individual dan tidak secara lelang yang berkesinambungan (non continuous auction market) dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan Anggota Bursa Efek.
Pasar negosiasi cenderung lebih fleksibel dibandingkan pasar usuma karena tidak terbatas pada aturan seperti batas auto reject bawah (ARB) dan auto reject atas (ARA). Waktu penyelesaian transaksi dilakukan berdasarkan kesepakatan AB, dan penyelesaian dilakukan per transaksi, tidak netting dan tidak dijamin oleh KPEI.
Baca Juga
Di sisi lain, kondisi tersebut dikhawatirkan menjadi peluang goreng saham lewat transaksi di bawah harga pasar reguler. Namun demikian, Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan pihaknya juga melakukan pengawasan di pasar negosiasi.
Advertisement
"Intinya kalau pengawasan transaksi pasar negosiasi ini juga satu kesatuan dengan pasar lainnya, tentu yang dimonitor adalah pola apakah transaksi di pasar negosiasi ada kaitannya dengan pola-pola yang ada di pasar reguler. Itu yang ditekankan dari pemantauan bursa,” kata Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made usuma Ari.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Unit Pelaporan dan Evaluasi Perdagangan BEI, Yayuk Sriwahyuni menjelaskan, AB yang melakukan transaksi di pasar negosiasi harus melaporkan latar belakang dilakukannya transaksi. Hal ini sebagai upaya Bursa untuk memastikan transaksi berlangsung sesuai pengajuan. Sehingga jika terjadi ketidak selarasan dalam pratiknya, dokumen pengajuan itu dapat menjadi bukti.
“Alasan, tujuan, dan latar belakang dilakukannya transaksi di pasar negosiasi di luar auto reject sangat menentukan. Karena beberapa kasus membutuhkan informasi itu, walaupun sifatnya asesmen. Itu akan jadi dasar kalau misal transaksi menjadi kasus yang melibatkan aparat penegak hukum, laporan itu jadi bukti otentik,” kata Yayuk.
Transaksi Saham CARE Sentuh Rp 1,5 Triliun di Pasar Negosiasi, IHSG Memerah
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Rabu, 5 April 2023. Koreksi IHSG terjadi di tengah transaksi saham signifikan di pasar negosiasi.
Mengutip data RTI, Kamis (6/4/2023), IHSG tergelincir 0,20 persen ke posisi 6.819,67. Indeks LQ45 turun 0,26 persen ke posisi 940,69. Mayoritas indeks acuan tertekan. Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.867,33 dan level terendah 6.816,4.
Sebanyak 239 saham menguat dan 286 saham melemah. 189 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 1.399.461 kali. Total volume perdagangan saham 18,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,2 triliun.. Di pasar negosiasi tercatat transaksi saham PT Metro Healthcare Indonesia (CARE) mencapai Rp 1,5 triliun.
Saham CARE naik 0,82 persen ke posisi Rp 494 per saham di pasar negosiasi dengan total frekuensi perdagangan 15 kali. Total volume perdagangan saham 30,02 juta saham. Di pasar negosiasi tercatat saham CARE berada di level tertinggi Rp 500 dan terendah Rp 494 per saham.
Sementara itu, di pasar regular, saham CARE ditutup melemah 2 persen ke posisi Rp 490 per saham. Saham CARE dibuka stagnan di posisi Rp 500 per saham. Saham CARE berada di level tertinggi Rp 505 dan terendah Rp 488 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 3.645 kali.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menguat dan melemah. Sektor saham energi terpangkas 0,76 persen, sektor saham basic merosot 1,16 persen, sektor saham nonsiklikal susut 1,06 persen, sektor saham kesehatan turun 0,88 persen dan sektor saham teknologi melemah 1,31 persen.
Sementara itu, sektor saham industri bertambah 0,03 persen, sektor saham siklikal menguat 0,15 persen, sektor saham keuangan naik 0,06 persen, sektor saham properti menanjak 0,71 persen, sektor saham infrastruktur naik 0,12 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,06 persen.
Advertisement
IHSG Melejit 1 Persen ke Posisi 6.792, Transaksi Saham TBIG Sentuh Rp 2 Triliun di Pasar Negosiasi
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan saham Jumat, (24/3/2023). Penguatan IHSG ditopang mayoritas sektor saham yang menguat dan nilai transaksi harian tembus di atas Rp 10 triliun.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,06 persen ke posisi 6.792,25. Indeks LQ45 bertambah 1,19 persen ke posisi 941,04. Seluruh sektor saham menghijau. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.776,90 dan terendah 6.696,44.
Sebanyak 344 saham menguat dan 207 saham melemah. 166 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.420.422 kali dengan volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.176.
Di pasar negosiasi, transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melonjak. Transaksi saham TBIG tercatat Rp 2 triliun di pasar negosiasi. Di pasar negosiasi, saham TBIG stagnan di posisi Rp 2.080 per saham. Total frekuensi perdagangan satu kali. Volume perdagangan saham TBIG 9.766.000 lot saham.
Mayoritas indeks sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan dan infrastruktur masing-masing turun 0,34 persen dan 0,43 persen. Sektor saham energi melambung 0,61 persen, sektor saham basic mendaki 1,33 persen, sektor saham industri melesat 0,97 persen dan sektor saham nonsiklikal bertambah 1,54 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal melonjak 1,45 persen, sektor saham keuangan mendaki 1,23 persen, sektor saham properti naik 1,83 persen, sektor saham teknologi menanjak 2,42 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham transportasi melambung 1,44 persen.
Transaksi Saham PRAY Tembus Rp 3,3 Triliun di Pasar Negosiasi 26 Februari 2023
Sebelumnya, transaksi saham emiten Rumah Sakit (RS) Primaya PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk signifikan di pasar negosiasi, Senin, 27 Februari 2023. Hal itu mendorong transaksi harian saham mencapai Rp 11,6 triliun.
Mengutip data RTI, di pasar negosiasi, transaksi saham PRAY mencapai Rp 3,3 triliun. Saham PRAY naik 2,69 persen ke posisi Rp 955 per saham dengan volume perdagangan 3.908.637 lot saham. Total frekuensi perdagangan saham enam kali.
Sementara itu, di pasar regular, saham PRAY merosot 2,6 persen ke posisi Rp 750 per saham. Saham PRYA dibuka stagnan Rp 770 per saham. Saham PRAY berada di level tertinggi Rp 785 dan terendah Rp 745 per saham. Total frekuensi perdagangan 281 kali. Volume perdagangan saham 34.838.736 saham. Nilai transaksi Rp 3,3 triliun.
Di sisi lain, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,03 persen ke posisi 6.874. Indeks LQ45 tercatat naik 0,12 persen ke posisi 948,07. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.
Pada awal pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.871,11 dan terendah 6.812,87. Sebanyak 200 saham menguat dan 318 saham melemah. 201 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 993.231 kali dengan volume perdagangan 21,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11,6 triliun.
Pemegang Saham Utama Lepas Saham PRAY
Pemegang saham pengendali emiten Rumah Sakit (RS) Primaya PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) yakni PT Famon Obor Maju melepas sejumlan saham PRAY.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (28/2/2023), PT Famon Obor Maju melepas 658.884.733 saham PRAY dengan harga pelaksanaan Rp 905 per saham. Dengan demikian, total penjualan saham PRAY itu mencapai Rp 596,29 miliar pada 20 Februari 2023.
“Tujuan transaksi divestasi, status kepemilikan langsung,” tulis Direktur Famon Obor Maju, Yoshen Danun.
Setelah transaksi tersebut, Famon Obor Maju memiliki 6.487.215.267 saham PRAY atau setara 46,47 persen. Sebelumnya Famon Obor Maju genggam saham PRAY sebesar 7.146.100.000 lembar saham PRAY atau setara 51,19 persen.
Advertisement