Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Senin, 17 April 2023. Indeks S&P 500 melesat seiring pelaku pasar menyisir hasil laba terbaru untuk mengetahui tentang kesehatan perusahaan AS.
Dikutip dari CNBC, Selasa (18/4/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 bertambah 0,33 persen menjadi 4.151,32. Indeks Dow Jones bertambah 100,71 poin atau 0,3 persen ke posisi 33.987,18. Indeks Nasdaq menguat 0,28 persen ke posisi 12.157,72.
Baca Juga
“Ada tarik menarik antara mereka yang merasa optimis the Fed akan segera akhiri program pengetatan suku bunga karena pelemahan yang dilihat dalam perekonomia dengan mereka yang percaya the Fed akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga lebih lama karena ekonomi tidak dalam arti menyerah,” ujar Chief Investment Strategist CFRA Research, Sam Stovalli.
Advertisement
Musim laporan keuangan berlanjut dengan rilis laporan keuangan dari State Street dan Charles Schwab sebelum bel. Saham Charles Schwab berada di bawah tekanan di tengah kekhatiran perusahaan pialang itu mungkin alami nasib sama dengan Silicon Valley Bank.
Saham Charles Schwab naik 3,9 persen karena keuntungan meski terjadi penurunan simpanan. Saham State Street melemah 9,2 persen setelah kinerja keuangan meleset dari perkiraan.
Pelaku pasar di wall street memantau dengan cermat kinerja sektor saham keuangan pada periode laba ini setelah Silicon Valley Bank runtuh bulan lalu. Hal ini memicu krisis likuiditas dan mengguncang sektor yang lebih luas.
Kinerja Saham di Wall Street
Di tempat lain, sektor layanan komunikasi S&P 500 merosot 1,3 persen menyebabkan penurunan dari raksasa teknologi Alphabet, Netflix, dan platform Meta turun lebih dari 2 persen. Hal ini setelah the New York Times melaporkan kalau Samsung mempertimbangkan menjadikan Bing sebagai mesin pencari.
Di sisi lain, rilis laba perusahaan dimulai dengan awal yang positif pekan lalu karena raksasa perbankan Wells Fargo dan JPMorgan Chase mengalahkan harapan. Temuan ini tampaknya menunjukkan raksasa ini bertahan melawan ketakutan resesi yang meningkat.
Ketika perusahaan bergulat dengan inflasi yang kaku dan tingkat suku bunga lebih tinggi, banyak investor bersiap untuk musim laba yang suram, tetapi data dari Bank of America menunjukkan perusahaan sejauh ini bertahan. Dari nama-nama yang dilaporkan selama pekan pertama, 90 persen melampaui perkiraan earning per share (EPS). Bank menyebutkan, itu tingkat eps terbaik untuk memulai musim laba setidaknya sejak 2012.
Advertisement
Menanti Laporan Keuangan Perusahaan
Terlepas dari tanda-tanda penguatan, Stovali memperingatkan untuk menarik kesimpulan secara keseluruhan karena wall street menanti laporan dari area yang diprediksi akan turun dua digit dari tahun ke tahun, termasuk layanan kesehatan dan komunikasi.
“Ini semacam menunggu dan melihat karena apa yang bank berikan, pasar mungkin akan diambil,” ujar dia.
Pada pekan ini sejumlah laporan keuangan perusahaan antara lain Bank of America, Goldman Sachs, dan Morgan Stanley. Di luar sektor keuangan, ada Tesla, IBM, dan Netflix.
Sementara itu, saham Moderna jatuh lebih dari 7 persen pada Senin, 17 April 2023 bahkan setelah perusahaan farmasi membagikan hasil yang menggembirakan selama akhir pekan untuk uji coba vaksin kanker yang bekerja sama dengan Merck.
Selain itu, vaksin Mrna Moderna membantu kurangi risiko kematian dan kambuh melanoma kanker kulit yang mematikan sebesar 44 persen, bila dikomunikasikan imunoterapi Keytruda dari Merck.
Terlepas dari hasil yang menjanjikan, beberapa analis meningkatkan kehati-hatian dan keraguan atas persetujuan pengobatan. Saham Merck mendatar.
Penutupan Wall Street pada 14 April 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham, Jumat, 14 April 2023. Akan tetapi, selama sepekan, wall street membukukan kinerja positif karena investor menilai laporan penjualan ritel yang lemah merusak antusiasme di tengah rilis laporan laba perusahaan yang lebih kuat.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (15/4/2023), indeks Dow Jones melemah 143,22 poin atau sekitar 0,42 persen menjadi 33.886,47. Indeks S&P 500 susut 0,21 persen menjadi 4.137,64. Indeks Nasdaq tergelincir 0,35 persen ke posisi 12.123,47.
Indeks Dow Jones membukukan kinerja mingguan positif selama empat minggu berturut-turut dengan naik 1,2 persen. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat kinerja mingguan positif dalam empat minggu. Indeks S&P 500 naik 0,79 persen dan indeks Nasdaq menanjak 0,29 persen.
Penjualan ritel pada Maret menunjukkan belanja konsumen turun dua kali lipat dari yang diharapkan. Penjualan ritel merosot 1 persen bulan lalu, lebih dari penurunan 0,5 persen yang diharapkan oleh ekonom yang disurvei Dow Jones karena konsumen membayar lebih sedikit untuk bahan bakar.
“Penjualan ritel datang lebih lemah dari yang diharapkan, tetapi banyak kesalahan terkait dengan harga bahan bakar yang lebih rendah yang semuanya dianggap sama adalah sedikit positif untuk pengeluaran,” ujar Chief Investment Officer Independent Advisor Alliance, Chris Zaccarelli.
Ia menambahkan, inflasi telah turun karena harga gas merosot, tetapi hal itu bisa berbalik dalam sekejap yang akan mendorong angka yang lebih tinggi.
"Yang lebih memprihatinkan adalah harga inti (yang tidak termasuk harga makanan dan gas) sangat tinggi, dan di mana kami percaya risiko untuk tingkat yang lebih tinggi terletak lebih lama,” ujar dia.
Advertisement