Sukses

Astra International Siap Menggelar Ekspansi di Sejumlah Segmen Bisnis

Strategi bisnis Astra International secara umum pada tahun ini akan berfokus terhadap bisnis inti dan optimalisasi kinerja dengan upaya operasional.

Liputan6.com, Jakarta
PT Astra International Tbk (ASII) siap menggelar ekspansi di sejumlah segmen bisnisnya. Selain itu, Grup Astra juga tengah menyiapkan sejumlah strategi bisnis pada tahun ini.
 
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan, strategi bisnis Astra International secara umum pada tahun ini akan berfokus terhadap bisnis inti dan optimalisasi kinerja dengan upaya operasional.
 
"Strategi kedua bagaimana memperlebar cakupan coverage dengan investasi yang berkaitan dengan core bisnis kami. Ketiga, bagaimana berinvestasi di sektor baru atau lini bisnis baru yang bisa menjadi kontributor yang meaningful atau baik dan bisa jadi mesin pertumbuhan Astra jangka panjang," kata Djony dalam paparan publik, Rabu (19/4/2023).
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Astra International Johannes Loman mengatakan, pihaknya akan mengembangkan motor listrik dan semester II 2023 akan memeperkenalkan produknya ke pasar.
 
"Astra Honda Motor sudah memngumumkan roadmap untuk pengembangan motor listrik yang kita siapkan 7 model sampai 2030 dan di semester II ini akan memperkenalkan ke pasar juga. Selain produk yang kita siapkan kita juga menyiapkan jaringan penjualan maupun purnajual yang saat ini telah kita miliki jadi mereka akan diberikan pengetahuan untuk nantinya menjual motor listrik," kata Johannes.
 
Kemudian, ia menuturkan, pihaknya menyiapkan ekosistem baterainya temasuk swapable dan direct charging untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
 
Sedangkan, Direktur Astra International Henry Tanoto mengatakan, untuk kendaraan roda empat akan mengikuti kebutuhan mobilitas dari masyarakat Indonesia. 
 
"Kita lihat market juga cukup baik tahun ini diperkirakan akan sama seperti tahun lalu jadi kita akan menyiapkan mobil-mobil, kendaraan termasuk kendaraan elektrifikasi harapannya bisa memenuhi kebutuhan mobilitas masayarakat di Indonesia," kata dia.
 
Tak hanya itu, Direktur Astra International Hamdani Dzulkarnaen Salim mengatakan, pihaknya akan melakukan dua hal besar untuk ekspansi.
 
"Kalau di komponen, kami bagi menjadi 2 hal besar untuk ekspansi. Pertama tentunya, organik kami mengikuti apa yang dilakukan OIM untuk mempersiapkan diri menghadapi model baru dan sebagainya. Kedua, diversifikasi kami yang berkaitan dengan infrastruktur EV di mana kami berusaha mempersiapkan diri untuk masuk ke era EV dan kedua adalah diversifikasi ke arah non-otomotif," kata dia.
 
Adapun, Direktur Astra International Gidion Hasan yang menjelaskan sedikit tentang rencana ekspansi di segmen mobil bekas di mana pihaknya telah membentuk platform mobil bekas bernama Mobi.
 
"Kami akan mengembangkan platform mobil bekas ini terutama mengembangkan teknologi digital platformnya termasuk digital marketingnya. Salah satu rencana ekspansi Astra adalah mencoba melakukan penetrasi yang lebih dalam di sektor mobil bekas," ujar dia.
 
Direktur Astra International FXL Kesuma mengatakan, untuk United Tractors akan sama dengan tahun lalu, yakni masih fokus di mineral dan renewable energy. 
 
 
 
 
 
 
 
2 dari 2 halaman

Rencana Bisnis Lainnya

Kemudian, Direktur Astra International Suparno Djasmin mengatakan, untuk investasi dan ekspansi dari lini bisnis jasa keuangan di Astra salah satunya adalah memperkuat bisnis inti. 
 
"Jasa keuangan Astra fokusnya adalah ke jasa keuangan ritel oleh karenanya dari perusaahaan jasa keuangan yang sudah ada kita memperdalam disana," kata dia.
 
Contohnya, Astra baru masuk di Bank Jasa Jakarta dengan kepemilikan 49,56 persen. Bank tersebut akan bertransformasi menjadi bank digital.
 
"Kita akan mengadakan banyak investasi untuk menjadikan bank digital, investasi di IT dan digital di Bank Jasa Jakarta akan kita siapkan supaya kita bisa siapkan produk ini untuk kita luncurkan ke customer akhir tahun ini," kata dia.
 
Tak hanya itu, Direktur Astra International Chiew Sin Cheok mengatakan, untuk lini bisnis properti, ada peluang-peluang properti di Jabodetabek sebagian besar fokusnya untuk rumah tapak dan pergudangan logistik modern. 
 
"Salah satu JV kami dengan Logos, salah satu pemain utama di Asia Pasifik. Selain itu ada proyek-proyek seperti Asha di Jakarta Timur dan Lazuli di Tangerang," ujar dia.
 
Di sisi lain, Direktur Astra International Santosa megatakan, untuk Astra Agro Lestari akan melakukan penetrasi dengan kemitraan yang sudah beberapa tahun terakhir sudah cukup dalam. 
 
"Kemudian juga untuk replanting, yang sudah waktunya untuk lebih agresif," katanya.
 
"Untuk infrastruktur, kita sedang melihat beberapa proyek jalan tol maupun melihat secara jangka panjang untuk infrastruktur di luar jalan tol. Kalau untuk teknologi, kita sudah membentuk joint venture untuk mendukung transformasi digitalisasi di Indonesia dengan membentuk data center. Mungkin itu fokus digital untuk jangka pendek dan menengahnya," sambungnya.
 
Sebagai catatan, Astra menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebanyak Rp 24 triliun pada 2023. Bahkan, Astra pun mencadangkan dana sebesar Rp 15 triliun untuk melakukan investasi. Meski demikian, Djony belum bisa menjabarkan lebih lanjut soal investasi tersebut.