Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) telah mengumumkan hasil keuangan untuk kuartal I 2023. Perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp 158 miliar pada kuartal I 2023.
Pendapatan tersebut turun 49,81 persen dari kuartal yang sama tahun lalu karena kuartal I 2022 mencakup serah terima secara massal untuk Waterfront Travertine, proyek rumah tapak yang diluncurkan pada 2020 dan apartemen Orange County yang selesai pada 2019.
Baca Juga
Pada kuartal I 2023, pendapatan terutama terdiri dari serah terima persediaan dari proyek perumahan dan industri serta pendapatan non-properti. Margin kotor untuk kuartal ini berada di angka 50 persen, relatif stabil dibandingkan dengan 52 persen tahun lalu. Beban usaha untuk kuartal ini mencapai Rp 60 miliar, naik 3 persen dari kuartal I 2022.
Advertisement
Peningkatan tersebut mencerminkan peningkatan pasca-covid dalam aktivitas terkait penjualan. Beban umum dan administrasi kuartal ini tidak mengalami peningkatan dari kuartal yang sama tahun lalu.
Meskipun terjadi penurunan pendapatan, EBITDA tetap positif sebesar Rp25 miliar atau 16 persen dari pendapatan. Sementara itu, Lippo Cikarang membukukan rugi bersih Rp 7,28 miliar pada kuartal I 2023 dari laba bersih Rp 91,04 miliar pada kuartal I 2022.
Lippo Cikarang juga mencatatkan pra-penjualan sebesar Rp 337 miliar pada kuartal I 2023, naik 2 persen dibandingkan dengan kuartal I 2022 dan mencapai 25 persen dari target untuk 2023 sebesar Rp1,37 triliun.
Prapenjualan Lippo Cikarang
Pra-penjualan pada kuartal I 2023 didorong oleh permintaan yang kuat untuk proyek-proyek rumah tapak (Waterfront Uptown dan Cendana Spark), serta permintaan yang tinggi untuk lahan industri (Delta Silicon 3 dan Newton Techno Park), dengan kontribusi masing-masing sebesar 49 persen dan 35 persen.
Sisanya 16 persen terdiri dari penjualan residensial low-rise apartemen yang baru (Newville), apartemen high-rise yang ada, dan ruko-ruko komersial. Perseroan menjual sebanyak 313 unit dari proyek-proyek perumahan, industri dan komersial di atas.
CEO Lippo Cikarang Rudy Halim mengatakan, pihaknya melihat banyak peluang pertumbuhan di industri properti. Selama kuartal I 2023, perusahaan telah berhasil melakukan pra penjualan sesuai dengan target yang ditetapkan walaupun menghadapi banyak tantangan di sektor properti seperti suku bunga acuan yang meningkat dan tekanan inflasi.
"Dalam menghadapi 2023, kami yakin akan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan dengan strategi bauran produk yang tepat. Kami juga berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan untuk dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada para konsumen kami,” kata Rudy Halim dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (29/4/2023).
Advertisement
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mengumumkan laporan keuangan 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Selanjang tahun lalu, Lippo Cikarang mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 1.268 miliar.
Pendapatan Lippo Cikarang selama satu tahun tersebut didorong oleh pendapatan dari segmen residensial dan industrial.
CEO PT Lippo Cikarang Tbk Rudy Halim menjelaskan, dalam hal kontribusi pendapatan, penjualan dari rumah hunian dan apartemen masih menjadi kontributor utama dengan proporsi 41 persen dari total pendapatan di 2022.
Dimana penjualan rumah hunian mendominasi sebesar 31 persen dari total pendapatan atau senilai Rp397 miliar.
"Sebelumnya pada tahun 2021 pendapatan didominasi oleh apartemen dengan proporsi 51 persen dari total pendapatan," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/4/2023).
Sementara itu, laba kotor perseroan di tahun 2022 dapat dipertahankan stabil pada Rp 672 miliar dengan adanya perubahan bauran pendapatan, di mana didominasi oleh pendapatan dari rumah tapak.
Dikatakan, dengan adanya perubahan komposisi penjualan tersebut, tingkat margin laba kotor perseroan dapat meningkat menjadi 53 persen dari 37 persen pada tahun lalu.
Meningkatkan Performa EBITDA
Dilaporkan pula, walaupun beban usaha mengalami kenaikan sebesar delapan persen dibanding tahun sebelumnya, beban usaha di 2022 masih berada pada tingkat yang sehat dengan nilai total sebesar Rp 271 miliar. Kenaikan ini seiring dengan meningkatnya aktivitas perusahaan setelah pandemi Covid-19.
Satu hal yang juga membanggakan, menurutnya, Perseroan pun sukses meningkatkan performa EBITDA dengan tingkat margin yang lebih baik menjadi 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya di level 25 persen. Disebutkan, selama tahun 2022, Perseroan berhasil mencatatkan EBITDA dengan nilai Rp 426 miliar.
Produk Unggulan Terbaru
Disebutkan, pencapain pra penjualan dari rumah tapak juga didorong oleh peluncuran perdana seri rumah tapak "Cendana Homes" di Cikarang dengan 'branding' “Cendana Spark” yang memiliki lokasi strategis di depan Central Park.
Rudy Halim mengatakan, peluncuran produk ini sebagai jawaban atas tingginya permintaan dari para pembeli milenial yang membutuhkan rumah pertama dengan desain modern namun tetap mewah. Serah terima Cendana Spark dijadwalkan pada 18 – 24 bulan sejak peluncuran produk pada September 2022. Selain itu, peseroan juga meluncurkan produk apartemen ‘low-rise’ dengan branding “Newville”.
Lippo Cikarang dikenal sebagai kota pilihan untuk tinggal di koridor timur Jakarta, dengan budaya multikultural Jepang, Korea, dan Cina. Untuk memenuhi keunikan ini, menurutnya, Perseroan meluncurkan produk Newville pada 26 November 2022 dengan konsep baru apartemen 'low-rise' yang menyatu dengan blok komersial.
Pertahankan Momentum
Rudy Halim, selanjutnya mengatakan, pihaknya melihat banyak peluang pertumbuhan di industri properti.
“Selama tahun 2022, terdapat banyak tantangan yang dihadapi oleh sektor properti seperti kenaikan harga bahan bakar dan inflasi yang meningkat. Namun dengan bauran produk yang tepat, kami tetap dapat mempertahankan kinerja yang baik dalam mencapai pra-penjualan 2022”.
"Kedepannya, kami akan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan ini, melakukan bauran produk yang tepat serta terus melanjutkan pembangunan untuk dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada para konsumen kami.” kata Rudy Halim.
Advertisement