Sukses

Agung Podomoro Land Kantongi Laba Rp 99,11 Miliar

APLN mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 1,15 triliun, turun 8,58 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,26 triliun.

Liputan6.com, Jakarta PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mambukukan kinerja solid pada tiga bulan pertama tahun ini. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan laba komprehensif sebesar Rp 135 miliar. Laba itu melonjak 228 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 41,1 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Agung Podomoro Land Tbk Justini Omas menjelaskan, pulihnya bisnis di sektor perhotelan dan pusat perbelanjaan serta penjualan proyek-proyek properti menjadi faktor utama membaiknya kinerja APLN pada awal tahun ini.

"Selain itu, penurunan beban bunga dan biaya keuangan yang dikarenakan penurunan jumlah utang Perusahaan juga menjadi faktor melonjaknya laba komprehensif," kata dia dalam keterangan resmi, Sabtu (29/4/2023).

Untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2023, APLN mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 1,15 triliun, turun 8,58 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,26 triliun.

Perusahaan juga membukukan laba kotor sebesar Rp 380,2 miliar atau turun dari Rp 474,7 miliar yang dicatatkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2023 yakni sebesar Rp 99,11 miliar. Berbalik dibandingkan posisi kuartal I 2022, di mana perseroan membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 81,77 miliar.

Melansir laporan keuangan perseroan, tota aset APLN hingga 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp 28,09 triliun, turun tipis dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 28,62 triliun.

Liabilitas turun menjadi Rp 15,52 triliun dari Rp 16,15 triliun pada Desember 2022. Sementara ekuitas sampai dengan 31 Maret 2023 naik menjadi Rp 12,58 triliun dari Rp 12,47 triliun per 31 Desember 2022.

 

2 dari 3 halaman

Jurus APLN Genjot Kinerja

Justini menambahkan, perusahaan terus berusaha untuk mendorong penguatan bisnis melalui sejumlah inisiatif. Di antaranya adalah memaksimalkan penjualan proyek-proyek properti di daerah-daerah dengan daya beli konsumen tinggi.

Contohnya di Bandung melalui proyek Podomoro Park Bandung dan di Medan dengan proyek apartemen Podomoro City Deli.

Sementara proyek Kota Podomoro Tenjo yang menjadi magnet baru konsumen properti kelas menengah di daerah Bogor dan Tangerang dan berhasil menjaga momentum penjualan positif. APLN juga turut mendongkrak pamor kawasan Jakarta Timur melalui proyek properti premium yaitu Bukit Podomoro Jakarta.

“Periode awal tahun selalu dinamis dan penuh tantangan. Kami bersyukur perusahaan mampu mengoptimalkan setiap peluang yang ada, sehingga fundamental APLN terus membaik. Ke depan kami akan terus mengambil inisiatif dan tetap konsisten mengembangkan proyek-proyek properti yang sudah berjalan,” jelas Justini.

Dari berbagai proyek properti yang dibangun di berbagai daerah, pada kuartal I-2023 APLN membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp 813,2 miliar. Sementara penjualan pemasaran (marketing sales) di luar PPN sebesar Rp 242 miliar.

 

3 dari 3 halaman

Bisnis Perhotelan

Dari bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan, APLN mampu mendorong pendapatan berulang menjadi Rp 337,8 miliar, meningkat dari sebelumnya Rp 299,1 miliar.

Saat ini, APLN masih memiliki dan mengelola sejumlah pusat perbelanjaan premium di Jakarta dan berbagai kota besar di Indonesia, antara lain: Kuningan City, Senayan City, Emporium Pluit, Deli Park Medan, Baywalk, Festival CityLink Bandung, dan Plaza Balikpapan.

Perusahaan juga mengelola sejumlah hotel premium diantaranya Pullman Ciawi Vimala Hills, Pullman dan Ibis Styles Bandung Grand Central, Harris dan Pop! Festival CityLink Bandung, Indigo Bali Seminyak, Amaris Thamrin City, dan 101 Urban Jakarta Kelapa Gading.

Justini menambahkan, untuk memperkuat fundamental perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis ke depan, manajemen akan selalu disiplin dan terukur dalam mengeksekusi setiap strategi yang sudah direncanakan dengan tetap mengedepankan efisiensi dalam operasional bisnis.

“Kami memandang situasi ke depan membutuhkan pengelolaan bisnis yang prudent dan lebih berhati-hati. Harapan kami pertumbuhan ekonomi yang positif saat ini dapat tetap terjaga, sehingga aktivitas konsumsi di masyarakat dapat terus meningkat. Perusahaan juga akan mengambil inisiatif yang dibutuhkan agar setiap proyek-proyek properti yang dibangun tetap menjadi pilihan utama konsumen Indonesia,” tambah Justini.

Video Terkini