Liputan6.com, Jakarta - 12 orang terkaya di dunia secara total berhasil menambahkan USD 36 miliar atau setara Rp 582,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.672 per dolar AS) ke kekayaan mereka pada Kamis, 27 April 2023.
Dilansir dari Business Insider India, Senin (1/5/2023) mereka telah memperoleh USD 264 miliar atau setara Rp 3.872 triliun kekayaan bersih gabungan tahun ini, menurut data Indeks Miliarder Bloomberg.
Baca Juga
Kekayaan mereka melonjak berkat reli kuat pasar saham AS. Indeks S&P 500 naik 2 persen pada Kamis dan naik 8 persen sepanjang tahun ini, sedangkan Nasdaq yang padat teknologi naik 2,4 persen serta naik 17 persen pada 2023.
Advertisement
CEO LVMH Bernard Arnault dan CEO Meta Platform Mark Zuckerberg adalah pemenang dalam daftar kenaikan kekayaan. Lonjakan harga saham perusahaan mereka tahun ini telah menambah kekayaan mereka masing-masing sebesar USD 46 miliar atau setara Rp 674,8 triliun dan USD 42 miliar atau setara Rp 616,1 triliun.
Kemudian, pendiri Amazon Jeff Bezos, CEO Tesla Elon Musk, dan pewaris L'Oreal Francoise Bettencourt-Myers masing-masing memperoleh sekitar USD 27 miliar atau setara Rp 396,1 triliun, USD 25 miliar atau setara Rp 366,7 triliun, dan USD 23 miliar atau setara Rp 337,4 triliun.
Selanjutnya, kekayaan mantan CEO Microsoft Steve Ballmer telah membengkak sebesar USD 21 miliar atau setara Rp 308,1 triliun, sementara pendiri Alphabet, Larry Page dan Sergey Brin masing-masing memperoleh keuntungan sebesar USD 16 miliar atau setara Rp 234,7 triliun dan USD 15 miliar atau setara Rp 220 triliun.
Ketua Oracle Larry Ellison dan pengusaha telekomunikasi Meksiko Carlos Slim masing-masing telah menghasilkan sekitar USD 15 miliar di atas kertas tahun ini juga.
Adapun dalam peringkat akhir yaitu salah satu pendiri Microsoft Bill Gates dan CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett. Sahabat miliarder itu telah menambahkan USD 13 miliar atau setara Rp 190,7 triliun dan USD 7 miliar atau setara Rp 102,7 triliun ke kekayaan mereka masing-masing sejak awal Januari.
Melonjaknya Indeks Saham AS
Saham-saham AS telah menguat didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang tangguh dalam menghadapi inflasi yang membandel, lonjakan suku bunga, resesi yang menjulang, dan kekhawatiran gejolak perbankan lebih lanjut dan krisis kredit yang menyakitkan.
Microsoft, Meta, Tesla, dan perusahaan teknologi lainnya telah memimpin pasar lebih tinggi, karena investor bertaruh besar pada kecerdasan buatan dan inovasi lainnya. Kenaikan harga saham mereka telah mendukung kekayaan pribadi pemegang saham terbesar mereka.
Peningkatan kekayaan gabungan mereka sejalan dengan nilai pasar PepsiCo, dan kira-kira menggandakan penjualan bersih Amazon pada kuartal terakhir.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 28 April 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Jumat, 28 April 2023. Indeks Dow Jones membukukan kinerja bulanan terbaik sejak Januari 2023.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (29/4/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 0,8 persen atau 272 poin ke posisi 34.098,16. Indeks S&P 500 menanjak 0,83 persen ke posisi 4.169,48. Indeks Nasdaq melesat 0,69 persen ke posisi 12.226,58. Investor analisis laba perusahaan teknologi terbaru.
Sementara itu, indeks Dow Jones ditutup naik 2,5 persen, dan mencatat penampilan bulanan terbaik sejak Januari 2023, saat rata-rata indeks berakhir naik 2,8 persen. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan bulanan 1,5 persen, dan cetak kinerja bulanan positif dua kali berturut-turut. Sedangkan indeks Nasdaq akhiri kinerja bulanan hanya naik tipis.
Selama sepekan, indeks Nasdaq cetak kenaikan terbesar. Indeks Nasdaq membukukan kenaikan 1,3 persen. Hal ini didorong kinerja keuangan perusahaan teknologi. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing membukukan kenaikan 0,9 persen.
Lebih dari setengah perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba sejauh ini. Dari perusahaan tersebut, 80 persen telah mengalahkan harapan, berdasarkan data Facset.
“Pasar harus mengikuti laba. Itu adalah hal utama,” ujar Presiden Bolvin Wealth Management, Gina Bolvin.
Di sisi lain, saham Amazon melemah hampir 4 persen. Saat melaporkan rilis kinerja kuartal I 2023, pengecer online itu mengatakan bisnis cloud-nya melambat, meski mengalahkan harapan wall street untuk pendapatan pada kuartal tersebut.
Kinerja Saham di Wall Street
Selain itu, saham Snap anjlok 17 persen setelah kehilangan pendapatan. Saham Pinterest merosot 15,7 persen setelah mengeluarkan harapan pertumbuhan pendapatan kuartal II yang mengecewakan. Saham First Solar tergelincir lebih dari 9 persen setelah kinerja meleset dari harapan wall street untuk kuartal I 2023.
Namun, tidak semua saham teknologi turun mengikuti rilis laporan keuangan masing-masing. Saham Intel naik 4 persen setelah perusahaan semikonduktor mengalahkan perkiraan untuk pendapatan dan laba.
Adapun data yang dirilis Jumat pagi menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi naik 0,3 persen pada Maret 2023, sejalan dengan harapan ekonom. Indeks tersebut menjadi pengukur utama inflasi untuk the Federal Reserve (the Fed). The Fed bakal gelar pertemuan pekan depan.
“Laba, data ekonomi dan the Fed terus menjadi narasi investor,” ujar CEO AXS Investments, Greg Bassuk.
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan yaitu saham First Republic Bank yang bermasalah. Saham First Republic Bank merosot lebih dari 43 persen. Koreksi saham tersebut seiring kinerja keuangan perseroan. Saham First Republic Bank merosot lebih dari 97 persen sejak awal tahun.
Advertisement