Sukses

PGN Cetak Pendapatan Naik Jadi Rp 13,71 Triliun, Laba Susut 27,42 Persen pada Kuartal I 2023

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN mencatat pertumbuhan pendapatan 11,57 persen menjadi USD 933,75 juta. Namun, laba bersih susut 27,42 persen selama kuartal I 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode tiga bulan pertama 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,57 persen menjadi USD 933,75 juta atau sekitar Rp 13,71 triliun (kurs Rp 14.683,85 per USD) dari USD 836,92 juta pada kuartal I 2022.

Melansir laporan keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Selasa (2/5/2023), beban pokok pendapatan pada kuartal I 2023 naik menjadi USD 756,9 juta dari USD 650,83 juta pada kuartal I 2023. Alhasil, PGN membukukan laba bruto sebesar USD 176,84 juta, turun dibandingkan kuartal I 2022 sebesar USD 186,08 juta.

Pada periode ini, perseroan membukukan pendapatan lain-lain sebesar USD 3,72 juta, beban umum dan administrasi USD 39,26 juta, da beban lain-lain USD 2,03 juta.

Dari rincian itu, diperoleh laba operasi sebesar USD 139,27 juta, turun dibandingkan kuartal I 2022 yang tercatat sebesar USD 154,3 juta. Bagian laba dari ventura bersama pada kuartal I 2023 tercatat sebesar USD 22,41 juta, pendapatan keuangan USd 10,81 juta, laba selisih kurs USD 3,23 juta, dan beban keuangan USD 27,4 juta.

Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar USD 118,13 juta atau sekitar Rp 1,73 triliun. laba ini turun 15,44 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar USD 139,7 juta. Dari raihan itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yakni sebesar USD 86,04 juta atau Rp 1,26 triliun. Laba ini susut 27,42 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar USD 118,55 juta.

Sehingga laba per saham dasar ikut turun menjadi USD 0,004 dari sebelumnya USD 0,005 pada kuartal I 2022. Aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2023 naik menjadi USD 7,36 miliar dari USD 7,19 miliar pada akhir tahun lalu.

Liabilitas naik menjadi USD 3,79 miliar dari sebelumnya USD 3,75 miliar. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 31 Maret 2023 naik menjadi USD 3,57 miliar dari USD 3,44 miliar posisi Desember tahun lalu.

2 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan 2022

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas PT Pertamina (Persero) menjaga kinerja operasional pada 2022 di masa normalisasi setelah pandemi COVID-19 dan situasi ketidakpastian dampak dari kondisi geopolitik global.

PGN terus mengoptimasi perluasan infrastruktur gas bumi dan kehandalan pasokan, khususnya di masa transisi menuju Net Zero Emission.

Direktur Utama PT PGN Tbk, M. Haryo Yunianto menyampaikan dalam menghadapi kondisi eksternal yang ada, pada 2022, PGN mengembangkan kebijakan penerapan strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis, optimasi dan efisiensi.

Untuk menjaga margin perusahaan, PGN meningkatkan kegiatan Niaga Gas Bumi kepada sektor-sektor baru dan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek LNG Retail dan pengembangan penyaluran gas via moda Compressed Natural Gas.

Dengan menjalankan strategi ini, PGN mencatatkan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk USD 326,2 juta atau Rp 4,84 triliun (kurs IDR/USD: Rp 14.850). Laba tersebut 7  persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode sama tahun lalu, laba perseroan tercatat USD 303,82 juta.

Laba bersih berasal dari pendapatan sebesar USD 3,6 miliar hingga 2022. Pendapatan tersebut tumbuh 17,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,03 miliar.

Dari pendapatan tersebut, PGN mencatatkan, laba bruto sebesar USD 780,5 juta, laba operasi sebesar  USD 592,2 juta dan EBITDA sebesar USD 1.216,8 juta.

"PGN berhasil melanjutkan kinerja positif 2022, dengan kinerja volume niaga gas periode Januari hingga Desember 2022 mencapai 896 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi tahun 2022 adalah sebesar 1.190 MMSCFD,” ujar Haryo dikutip dari keterangan tertulis.

 

3 dari 3 halaman

Kinerja Operasional

Dari sisi operasional, volume lifting minyak & gas pada 2022 meningkat menjadi 28.870 BOEPD dari 24.086 BOEPD serta adanya kenaikan ICP yang tinggi, termasuk hal yang signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan 2022.

Adapun transportasi minyak, juga menunjukkan kenaikan kinerja yang sangat signifikan yang mencapai 38.471 BOEPD dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 9.706 BOEPD. Untuk kinerja LPG processing mencapai sebesar 134 Ton per hari, meningkat signifikan dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 92,7 Ton per hari.

PGN terus meningkatkan akuisisi pelanggan baru dan menangkap peluang sinergi yang terlihat dari peningkatan infrastruktur pipa jaringan gas bumi naik 6,94 persen atau 748 km menjadi 11.524 km pada 2022 dan total pelanggan PGN yang mencapai 838.953 pelanggan.

"Pada tahun 2023 kami memegang komitmen sebagai Subholding Gas Pertamina untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri melalui penguatan pemanfaatan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi, khususnya peningkatan peran pada masa transisi energi menuju Net Zero Emission(NZE),” pungkas Haryo.