Liputan6.com, Jakarta - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Tanobel Group mencatatkan kinerja cemerlang pada kuartal I 2023.
Pada periode ini, penjualan perseroan tercatat sebesar Rp 350,5 miliar atau meningkat 14 persen dibandingkan Rp 307,7 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), beban pokok pandapatan padakuartal I 2023 naik menjadi Rp 208 miliar dari Rp 186,2 miliar pada kuartal I 2022. Sehingga perseeroan membukukan laba bruto sebesar Rp 142,52 miliar, masih naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 121,5 miliar.
Advertisement
Beban penjualan pada kuartal I 2023 tercatat sebesar RP 41,45 miliar, beban umum dan administrasi Rp 21,12 miliar, beban keuangan Rp 3,54 miliar, dan pndapatan lain-lain Rp 378,64 juta. Setelah dikurangi beban pajak, Produsen Air Minum Cleo membukukan laba bersih sebesar Rp 60,6 miliar. Laba ini naik 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 45,7 miliar.
"Kami melihat bahwa kondisi pasar semakin baik dan harga bahan baku terlihat mulai stabil pada kuartal pertama tahun 2023. Dengan dukungan dari sistem produksi terintegrasi kami dan peningkatan terus-menerus yang kami terapkan pada kinerja operasional Perusahaan, kami telah mencapai hasil yang luar biasa pada kuartal pertama tahun 2023," Kata Wakil Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk, Melisa Patricia dalam keterangan resmi, Selasa (2/5/2023).
Permintaan Meningkat
Perseroan melihat permintaan air minum cenderung terus meningkat setiap tahun. Pada 2023, perseroan melihat peningkatan cukup pesat pada produk dengan kemasan botol. Hal ini seiring dengan normalisasi kegiatan masyarakat di luar ruangan yang semakin banyak, seperti konser, perlombaan, dan sebagainya. Faktor ini membuat kontribusi produk botol Perseroan meningkat menjadi 54 persen pada kuartal I 2023.
Aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2023 naik menjadi Rp 1,79 triliun dari Rp 1,69 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas naik menjadi Rp 542,12 miliar dari Rp 508,37 miliar pada Desember 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 31 Maret 2023 naik menjadi Rp 1,25 triliun dibanding posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,69 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 2 Mei 2023, saham CLEO naik 4,95 persen ke posisi Rp 530 per saham. Saham CLEO dibuka stagnan di posisi Rp 505 per saham. Saham CLEO berada di level tertinggi Rp 540 dan terendah Rp 500 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.831 kali dengan volume perdagangan 101.439 lot saham. Nilai transaksi Rp 5,3 miliar.
Advertisement
Produsen Air Minum CLEO Milik Taipan Hermanto Tanoko Prediksi Penjualan Tumbuh Dua Digit saat Lebaran 2023
Sebelumnya, emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) milik Taipan Hermanto Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) memperkirakan momentum Lebaran akan dapat mendongkrak penjualan perseroan hingga dua digit.
“Berdasarkan pengalaman yang terjadi beberapa tahun sebelumnya, pada kuartal II di mana terdapat momen Ramadhan, penjualan CLEO cenderung bertumbuh dobel digit,” kata Wakil Direktur Utama Sariguna Primatirta, Melisa Patricia dalam keterangan resminya, dikutip Senin, (17/4/2023).
Peningkatan aktivitas masyarakat pada masa Ramadhan hingga perayaan Lebaran diperkirakan akan mendorong penjualan AMDK lebih meningkat, hingga mencapai pertumbuhan positif yang lebih tinggi dibandingkan hari biasa.
"Terkait produk AMDK Perseroan sendiri, CLEO selalu memperhatikan kualitas air murni yang dihasilkan maupun kualitas kemasan yang digunakan dengan hanya menggunakan kemasan BPA-free. Karena BPA merupakan zat kimia yang dapat mempengaruhi kesehatan, hormon, sistem reproduksi, termasuk menjadi pemicu resiko kanker pada manusia," kata dia.
Pada momen Ramadhan hingga Lebaran, biasanya permintaan produk CLEO kemasan kecil untuk botol dan cup cenderung diminati oleh masyarakat, karena mudah dibawa kemanapun, serta cocok dihidangkan ketika berkumpul bersama keluarga atau kerabat.
Persiapan Perseroan
Mengantisipasi peningkatan permintaan pada masa Lebaran tersebut, perseroan sudah mempersiapkan produksi menjelang Lebaran. Selain itu, persiapan dan pengecekan yang lebih detil terhadap jaringan distribusi dan transportasi juga telah dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait kepadatan arus mudik.
Secara keseluruhan, perseroan melihat bisnis CLEO semakin prospektif tahun ini, terutama karena pemerintah telah mencabut aturan pembatasan kegiatan masyarakat. CLEO memperkirakan penjualan perseroan pada 2023 ini akan tumbuh 30 persen, sehingga laba bersih diharapkan dapat tumbuh dobel digit.
"Kita bisa berharap bahwa mobilitas dan aktivitas masyarakat yang lebih tinggi tahun 2023 ini otomatis akan membuat permintaan air minum termasuk produk-produk CLEO meningkat,” tandasnya.
Produsen Air Minum Cleo Bakal Bangun 3 Pabrik pada 2023
Sebelumnya, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK) akan membangun tiga pabrik baru pada 2023. Perseroan juga mengembangkan jaringan distribusi di seluruh Indonesia.
“Kami melihat pasar air minum dalam kemasan di Indonesia masih terbuka lebar, sehingga kami tetap optimis untuk melanjutkan langkah ekspansi dengan membangun pabrik baru dan memperbanyak jaringan distribusi yang tersebar di seluruh Tanah Air,” ujar Wakil Direktur Utama Sariguna Primatirta, Melisa Patricia, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (5/12/2022).
Pembangunan pabrik baru dan pembukaan cabang jaringan distribusi baru di berbagai lokasi di seluruh Indonesia menjadi salah satu strategi CLEO untuk mengurangi biaya distribusi yang mahal sekaligus mendekatkan Perseroan dengan konsumen.
Pada 2022, perseroan telah menganggarkan belanja modal Rp220 miliar untuk mengembangkan jaringan distribusi khususnya di luar Jawa, seperti di Sumatra dan Kalimantan.
Adapun mengenai pabrik, pada 2022,Perseroan memperluas 5 pabrik dan membangun 3 pabrik baru. Dari lima proyek perluasan pabrik tersebut, Perseroan telah menyelesaikan perluasan pabrik di Banjarmasin, Citeureup, dan Bojonegoro.
Advertisement