Liputan6.com, Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyimpangan atau penyelewengan penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada 2016-2020. Lantas, bagaimana prospek saham WSKT?
Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis menilai secara prospek saham, pergerakan saham WSKT masih bearish dan masih terdapat potensi untuk mengalami penurunan kembali.
Baca Juga
"Kami menyarankan untuk wait and see terlebih dahulu pada saham WSKT, kinerja keuangan yang belum membaik serta adanya kasus dan rencana penundaan pembayaran kewajiban akan membuat kekhawatiran dalam pelaku pasar," kata Abdul kepada Liputan6.com, Kamis (4/5/2023).
Advertisement
Bagi para investor, Abdul merekomendasikan jual untuk saham WSKT dengan target Rp 195 per saham
"Kami rekomendasi trading sell untuk Waskita Karyadengan target 195 tetapi jika breakdown potensi membentuk support baru," kata dia.
Sementara itu, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menuturkan, sentimen negatif dari skandal petinggi Waskita Karya menyebabkan saham WSKT anjlok pada Rabu, 3 Mei 2023.
"Jadi saya tidak merekomendasi saham ini. Karena sentimen ini akan pengaruh tidak hanya WSKT, akan tetapi BUMN karya ini general lebih dihindari untuk saat ini," kata Arjun.
Dengan demikian, ia menilai prospek saham WSKT ini kurang baik. Lantaran, dirut perseroan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi. Arjun pun menyarankan investor agar lebih fokus terhadap saham yang kondusif.
"Kalau kita lihat Waskita Karya berada di downtrend sejak awal 2021 belum tentu kapan bottom nya," kata dia.
Mengutip data RTI, saham WSKT ditutup melemah 5,61 persen ke posisi Rp 202 per saham pada penutupan perdagangan Rabu, 3 Mei 2023. Saham WSKT dibuka stagnan di posisi Rp 214 per saham. Saham WSKT berada di level tertinggi Rp 214 dan terendah Rp 200 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.683 kali dengan volume perdagangan 22,82 juta saham. Nilai transaksi Rp 4,66 miliar.
Selama sepekan terakhir, saham WSKT melemah 4,72 persen. Secara year to date (ytd), saham WSKT terpangkas 43,89 persen.
Saham Emiten BUMN Karya Masih Tertekan
Selain saham Waskita Karya yang tertekan, saham emiten BUMN karya juga masih koreksi pada perdagangan saham Rabu, 3 Mei 2023.
Dikutip dari data RTI, saham PT PP Tbk (PTPP) merosot 6,35 persen ke posisi Rp 590 per saham. Saham PTPP dibuka stagnan Rp 630 per saham. Saham PTPP berada di level tertinggi Rp 630 dan terendah Rp 590 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.873 kali dengan volume perdagangan 140.664 lot saham. Nilai transaksi Rp 8,4 miliar.
Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tergelincir 6,84 persen ke posisi Rp 545 per saham. Saham WIKA dibuka merosot lima poin ke posisi Rp 580 per saham. Saham WIKA berada di level tertinggi Rp 580 dan terendah Rp 545 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.571 kali dengan volume perdagangan 181.110 lot saham. Nilai transaksi Rp 10 miliar.
Saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) tergelincir 2,90 persen ke posisi Rp 402 per saham. Saham ADHI dibuka stagnan di posisi Rp 414 per saham. Saham ADHI berada di level tertinggi Rp 414 dan terendah Rp 400 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.987 kali dengan volume perdagangan 163.315 lot saham. Nilai transaksi Rp 6,6 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2023
Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, Waskita Karya mencatatkan penyusutan dari sisi pendapatan dan rugi.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (30/4/2023), pendapatan usaha hingga akhir Maret 2023 menyusut 0,36 persen menjadi Rp 2,73 triliun dari Rp 2,74 triliun pada kuartal I 2022.
Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama turun 3,31 persen menjadi Rp 2,33 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 2,41 triliun. Dengan demikian, laba bruto Waskita Karya meningkat 21,46 persen menjadi Rp 400,43 miliar hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 329,66 miliar.
Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp 395,36 miliar susut 54,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 967,71 miliar.
Rugi bersih pada kuartal I 2023 susut 54,86 persen sebesar Rp 374,93 miliar dari Rp 830,63 miliar pada periode yang sama 2022. Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 turun menjadi Rp 98,22 triliun dari Rp 98,23 triliun pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 84,37 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 83,98 triliun.
Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 13,84 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 14,24 triliun.
Kejagung Tetapkan Dirut Waskita Karya Destiawan Soewardjono sebagai Tersangka Korupsi
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Utama (Dirut) PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono (DES) sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank yang dilakukan oleh PT Waskita Karya dan PT Waskita Beton Precast.
Usai ditetapkan sebagai tersangka korupsi, Destiawan Soewardjono juga langsung ditahan.
"Satu orang tersangka tersebut yaitu DES (Destiawan Soewardjono) selaku Direktur Utama PT Waskita Karya periode Juli 2020 sampai dengan sekarang," ujar Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya, Sabtu (29/4/2023).
"Tersangka DES dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari terhitung sejak 28 April 2023 sampai dengan 17 Mei 2023," kata Ketut.
Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan seorang pejabat PT Waskita Karya sebagai tersangka kasus menghalangi atau merintangi penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank yang dilakukan oleh PT Waskita Karya dan PT Waskita Beton Precast.
"Menetapkan dan melakukan penahanan terhadap satu orang tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi yaitu setiap orang yang dengan sengaja menghalangi atau merintangi secara langsung atau tidak langsung terkait penyidikan atau obstruction of justice," tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya, Kamis (15/12/2022).
Tersangka berinsial MRR selaku Claim Change Management Manager (CCMM) PT Waskita Karya. Sementara itu, dalam dokumen pemeriksaan tercatat nama Muhammad Rasyid Ridha (MRR) selaku karyawan PT Waskita Karya Divisi Infra 2 menjalani pemeriksaan hari ini di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta Selatan.
Muhammad Rasyid diperiksa terkait dugaan pelanggaran Pasal 21 terkait perbuatan sengaja menghalangi atau merintangi secara langsung atau tidak langsung penyidikan atau obstruction of justice kasus korupsi dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank yang dilakukan oleh PT Waskita Karya dan PT Waskita Beton Precast.
Advertisement