Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali lesu pada perdagangan saham Kamis, (4/5/2023). IHSG melemah di tengah mayoritas sektor saham yang memerah dan bursa saham global tergelincir.
Mengutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.812,72. Indeks LQ45 tergelincir 0,32 persen ke posisi 945,29. Â Sebagian besar indeks acuan kompak tertekan. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.814,45 dan terendah 6.785,10. Pada pukul 09.33 WIB, IHSG fluktuatif dengan berbalik arah menghijau.
Baca Juga
Sebanyak 171 saham melemah dan 169 saham menguat. 214 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 89.631 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 988,4 miliar.
Advertisement
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham energi merosot 0,47 persen, sektor saham basic susut 0,01 persen, sektor saham industri tergelincir 0,36 persen, sektor saham nonsiklikal merosot 0,03 persen. Selain itu, sektor saham siklikal bertambah 0,07 persen, sektor saham kesehatan menguat 0,04 persen.
Sementara itu, sektor saham keuangan tergelincir 0,39 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 0,18 persen dan sektor saham properti melemah.
Sedangkan sektor saham teknologi naik 0,14 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,50 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham SAGE melemah 6,3 persen,saham TKIM terpangkas 6,1 persen, saham INKP naik 0,35 persen, saham GOTO stagnan, dan saham BBCA tergelincir 0,28 persen.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG merosot 0,7 persen yang sebagian besar disebabkan oleh investor domestik yang terus melakukan aksi jual pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023. Sedangkan arus dana investor asing tipis dan beragam.
Sektor konsumsi mendukung indeks saham. Saham ICBP melonjak 3,4 persen setelah kinerja kuartal I 2023 mengalahkan konsensus. Saham MAPI menguat 3,2 persen dan lanjutkan lonjakannya. Saham CPIN melesat 2,6 persen, saham INDF naik 2,3 persen dan saham GGRM bertambah 2,2 persen.
Sektor konstruksi dan batu bara menyeret penurunan indeks karena hasil yang buruk. Saham PTBA melemah 7 persen, dan mengalami penurunan berturut-turut, saham INCO tergelincir 1,1 persen, dan ADRO terpangkas 1,3 persen. Sektor perbankan juga merosot. Saham BMRI susut 0,5 persen, saham BBNI melemah 0,8 persen, saham BBRI terpangkas 1 persen dan saham BBCA turun 1,4 persen.
Top Gainers-Losers pada 4 Mei 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham SAGE melambung 12,60 persen
- Saham HAJJ melambung 9,55 persen
- Saham SGER melambung 8,82 persen
- Saham CHIP melambung 7,95 persen
- Saham KETR melambung 7,65 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham ISAP melemah 8,89 persen
- Saham BMSR melemah 6,94 persen
- Saham TKIM melemah 6,91 persen
- Saham MBAP melemah 6,78 persen
- Saham ELIT melemah 6,67 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham PTBA senilai Rp 124,6 miliar
- Saham UNTR senilai Rp 104,5 miliar
- Saham NATO senilai Rp 84,7 miliar
- Saham SAGE senilai Rp 58,8 miliar
- Saham BBR senilai Rp 71,6 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham LAJU tercatat 16.084 kali
- Saham AHAP tercatat 14.441 kali
- Saham SAGE tercatat 13.529 kali
- Saham KAYU tercatat 7.602 kali
- Saham UNTR tercatat 4.362 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan Kamis, 4 Mei 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Christy Maryani menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.795-6.945.
Dalam catatan Ajaib Sekuritas menyebutkan, Aktivitas sektor manufaktur Indonesia masih menggeliat, tercermin dari Purchasing Manager’s Index (PMI) Indonesia pada April 2023 berada di level 52,7.
Capaian tersebut lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat di level 51,9. Penguatan tersebut dipicu oleh permintaan domestik yang masih menggeliat. Menguatnya PMI Manufaktur Indonesia tidak terlepas dari sentimen bisnis yang masih optimis pada sektor manufaktur.
Dari mancanegara, Retail Sales Australia tercatat tumbuh pada periode Maret 2023 sebesar 0,4 persen MoM, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya yang tercatat di level 0,2 persen MoM dan menandakan pertumbuhan dalam tren positif selama 3 bulan beruntun.
Sementara itu, Inflasi Thailand pada periode April 2023 tercatat turun pada level 2,67 persen YoY, melandai dibanding periode bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,83 persen YoY. Adapun, core inflation periode April 2023 juga melandai ke level 1,66 persen YoY, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat berada di level 1,75 persen YoY.
Â
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas:
1.MDKA
Buy : 3.890
TPÂ : 4.000
Stop loss: <3.800
MDKA mencoba rebound dari bearish jangka pendek dengan berpotensi membentuk pola morning star, serta stochastic oscillator golden cross di area oversold.
MDKA di sepanjang tahun 2022 membukukan pendapatan USD 870 juta atau naik 128 persen YoY. EBITDA tumbuh 26 persen YoY menjadi USD 277 juta dengan EBITDA margin di level 31,9 persen. Sejalan dengan kinerja tersebut, laba bersih melonjak 94,2 persen YoY menjadi USD 64,8 juta.
Â
2.MYOR
Buy : 2.610
TPÂ :2.690
Stop loss: <2.500
MYOR mencoba rebound dari sideways jangka pendek, secara major tren masih bergerak naik di atas MA-100. Stochastic oscillator bergerak naik dan MACD bar histogram melemah terbatas.
Konsumsi masyarakat domestik terpantau solid. Tercermin pada kinerja MYOR per Maret 2023 pendapatan bersih naik 11% YoY menjadi Rp8,45 triliun. Alhasil dari sisi bottom line laba bersih meningkat 137 persen YoY menjadi Rp727,21 miliar. MYOR berhasil meminimalkan COGS yang tercermin dari GPM mengalami peningkatan menjadi 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar 21 persen.
Â
3.KLBF
Buy : 2.060
TPÂ :2.120
Stop loss: <2.000
KLBF sideways mencoba rebound dengan berpotensi membentuk pola candlestick morning star, serta indikator MACD bar histogram di level positif.
KLBF terus melakukan ekspansi dengan menganggarkan belanja modal senilai Rp1 triliun di tahun 2023. Anggaran tersebut dialokasikan untuk menambah jumlah kapasitas produksi, memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan inovasi melalui Research and Development (R&D). Di sisi lain KLBF resmi memberikan dividen untuk tahun buku 2022 sebesar Rp38 per lembar saham.
Â
Advertisement