Sukses

Adhi Karya Kantongi Laba Bersih Naik Jadi Rp 8,45 Miliar, Pendapatan Susut 29,62 Persen pada Kuartal I 2023

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat pendapatan turun 29,62 persen dan laba bersih naik 19,01 persen pada kuartal I 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penyusutan dari sisi pendapatan dan kenaikan laba bersih.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (4/5/2023), pendapatan usaha pada kuartal I 2023 menyusut 29,62 persen menjadi Rp 2,66 triliun dari Rp 3,78 triliun pada kuartal I 2022.

Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama turun 32,46 persen menjadi Rp 2,33 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 3,45 triliun. Dengan demikian, laba bruto menyusut 1,20 persen menjadi Rp 333,41 miliar hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 329,45 miliar.

Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha Rp 171,20 miliar turun 2,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 175,33 miliar.

Laba bersih Adhi Karya pada kuartal I 2023 naik 19,01 persen sebesar Rp 8,45 miliar dari Rp 7,10 miliar pada periode yang sama 2022. 

Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 menyusut menjadi Rp 39,15 triliun dari Rp 39,98 triliun pada Desember 2022. Liabilitas turun menjadi Rp 30,29 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 31,16 triliun.  Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 8,86 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 8,82 triliun.

 

 

2 dari 4 halaman

Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 8,9 Triliun hingga Akhir Maret 2023

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan kontrak baru hingga Maret 2023 sebesar Rp 8,9 triliun. Capaian tersebut meningkat 109 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni senilai Rp 4,2 triliun.

Kontribusi kontrak baru terbesar diperoleh dari Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Paket 1.2A, Proyek Tol Probowangi Paket 1, Pekerjaan Perkerasan Jalan Pertambangan Tanjung Enim, Proyek Tol Trans Sumatera (Bayung Lencir) dan SPAM Regional Wosusokas.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Farid Budiyanto menyebutkan,lini bisnis Engineering dan Konstruksi mendominasi kontribusi kontrak baru sebesar 93 persen, lini bisnis Properti dan Hospitality sebesar 3 persen dan bisnis lainnya sebesar 4 persen.

"Berdasarkan sumber dana kontrak baru berasal dari Pemerintah sebesar 28 persen, proyek investasi dan lainnya sebesar 53 persen, serta BUMN dan BUMD sebesar 19 persen," kata Farid dalam keterangan resmi, Selasa (11/4/2023).

Perolehan kontrak baru berdasarkan tipe pekerjaan Jalan dan Jembatan berkontribusi sebesar 69 persen. Berdasarkan tipe gedung sebesar 14 persen, tipe infrastruktur sumber daya air sebesar 9 persen dan lainnya sebesar 8 persen.

"Kontribusi kontrak baru terbesar diperoleh dari proyek infrastruktur Jalan dan Jembatan sebesar 59 persen, prasarana kereta api 15 persen, proyek gedung sebesar 12 persen, serta infrastruktur pengolahan sumber air sebesar 8 persen, dan 6 persen berasal dari pekerjaan lainnya," imbuh Farid.

Proyek Adhi Karya

Adapun 5 besar proyek yang dicapai ADHI, antara lain Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Paket 1.2A, Proyek Prasarana LRT Malolos-Clark di Filipina, Proyek Tol Probowangi Paket 1, Proyek Tol Trans Sumatera (Bayung Lencir), serta Proyek Land Development Kalimantan Timur – IKN.

ADHI juga berfokus pada pengembangan bisnis konstruksi berbasis lingkungan, seperti Fasilitas Pengolahan Limbah Terpadu Medan, RDF (Refuse Derived Fuel) Bantargebang, TPST Kota Denpasar, SPAM Dumai, SPAM Karian, dan lainnya. Hal ini merupakan wujud komitmen ADHI dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam pembangunan Infrastruktur.

3 dari 4 halaman

Target 2023

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membidik pertumbuhan pendapatan 10-15 persen dan laba bersih 20-25 persen pada 2023.

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menuturkan pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan, dan laba bersih pada tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Naik dari tahun lalu 20-25 persen (laba bersih) seperti 2022 kemarin rencana naik 25 persen realisasi 47 persen," kata Entus saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Dia bilang, pendapatan tersebut akan ditopang oleh sejumlah proyek yang telah digarap Adhi Karya. "(Yang akan berkontrbusi besar terhadap pendapatan selain proyek LRT) ada beberapa proyek tol, ada penyelesaian tol Sigli-Banda Aceh, proyek-proyek IKN ada, tol Solo-Yogyakarta, tol Yogyakarta-Bawean dan proyek lainnya," katanya. 

Sementara itu, Adhi Karya tengah menyiapkan sejumlah strategi dalam mencapai target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada tahun ini. Salah satunya adalah fokus dalam percepatan pembangunan terhadap kontrak yang sudah dikantongi.

"Kalau strategi pendapatan kita fokus dalam percepatan pembangunan terhadap kontrak-kontrak yang sudsh ditangan di mana saat ini, tahun lalu kita punya kontrak baru Rp 2,37 triliun. Kemudian, sampai awal Februari kita punya kontrak Rp 4,3 triliun, harapannya bisa terus meningkat," Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Farid Budiyanto.

 

4 dari 4 halaman

Sasar Proyek dengan Sumber Pembiayaan yang Pasti

Selanjutnya, perseroan juga menyasar proyek-proyek dengan sumber pembiayaan yang pasti.

"Kita upayakan bisa menyasar proyek-proyek yang sudah clear sumber pembiayaan sama sudah clear dari sisi lahan juga agar bisa dipastikan bisa digarap dan dikerjakan tahun ini," kata Farid.

Sementara itu, Adhi Karya juga menyiapkan strategi untuk mengerek laba bersih, salah satunya dengan melakukan efisiensi.

"Ada banyak faktor selain kita genjot produksi kita juga coba melakukan upaya-upaya efisiensi dari metode kerja dengan menggunaka teknologi buliding information modeling kita gunakan tenaga kerja yang handal agar proses kerja kita maksimal efisien dan tidak mandek dan sesuai spek yang diharap pemberi kerja," ujar dia.

Tak hanya itu, Farid mengaku, pihaknya melakukan efisiensi dengan menurunkan pinjaman agar tidak menambah beban bunga.

"Selain itu. kita coba efisiensi melalui menurunkan pinjaman. Harapannya enggak menambah beban bunga karena buga itu bisa menggerus bottom line," ujar dia.

Â