Sukses

PTPP Kantongi Pendapatan Rp 4,36 Triliun pada Kuartal I 2023

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatat pendapatan naik 1,86 persen dan laba tumbuh 21,47 persen pada kuartal I 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) telah mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan pertumbuhan dari sisi pendapatan maupun laba bersih.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (4/5/2023), pendapatan usaha pada kuartal I 2023 naik 1,86 persen menjadi Rp 4,36 triliun dari Rp 4,28 triliun pada kuartal I 2022.

Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama naik 1,87 persen menjadi Rp 3,80 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 3,73 triliun. Dengan demikian, laba bruto meningkat 3,53 persen menjadi Rp 563,74 miliar hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 544,47 miliar.

Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba tahun berjalan Rp 61,60 miliar naik 15,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 53,41 miliar.

Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 21,47 persen sebesar Rp 34,22 miliar dari Rp 28,17 miliar pada periode yang sama 2022.  Aset PTPP sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 58,69 triliun dari Rp 57,61 triliun pada Desember 2022. Liabilitas tumbuh menjadi Rp 43,81 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 42,79 triliun. 

Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 14,87 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 14,82 triliun.

Gerak Saham PTPP

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 4 Mei 2023, saham PTPP naik 1,69 persen ke posisi Rp 600 per saham. Saham PTPP dibuka stagnan di posisi Rp 590 per saham. Saham PTPP berada di level tertinggi Rp 605 dan terendah Rp 590 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.320 kali dengan volume perdagangan 119.345 lot saham. Nilai transaksi Rp 7,1 miliar.

 

 

2 dari 4 halaman

PTPP Bakal Divestasi Aset Rp 1,4 Triliun pada 2023

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berencana melakukan pelepasan aset (divestasi) senilai Rp 1,4 triliun pada 2023.  Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Tbk, Agus Purbianto mengatakan, pelepasan aset ini dalam rangka menjaga arus kas perseroan, sesuai dengan RKAB untuk menjadi asset recycling.

"Jadi aset recycling ini di satu sisi terkait dengan divestasi berupa saham ataupun juga berupa obyek atau aset-aset. Untuk saham ini ada di beberapa anak maupun cucu yang mana kita rencanakan di beberapa titik.Untuk aset lebih banyak dilakukan di anak usaha khususnya PPRO adalah aset berupa landbank maupun unit-unit apartemen yang memang merupakan kegiatan pokok mereka," beber Agus dalam konferensi pers usai RUPST Perseroan, Rabu (12/4/2023).

Selain itu, juga ada pelepasan aset PP Presisi ada terkait dengan aset-aset yang butuh peremajaan dan beberapa bisnis yang sudah tidak lagi digeluti.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Strategi Korporasi dan HCM PT PP, Sinur Linda Gustina menjelaskan divestasi senilai Rp 1,4 triliun ditargetkan rampung tahun ini.

"Kalau divestasi tahun ini kita-kira Rp 1,4 triliun. Jadi di aset-aset terafiliasi senilai Rp 450 miliar, divestasi di anak usaha ada sekitar hampir Rp 1 triliun di anak usaha. Kita harapkan selesai tahun ini. Sekarang lagi beberapa proses NDA dan juga kita sedang offering," kata Linda.

Adapun untuk aset perusahaan terafiliasi, perseroan akan mengutamakan penawaran kepada pemegang saham mayoritas terlebih dahulu. Sementar auntuk divestasi aset entitas anak langsung, perseroan membuka peluang untuk semua pihak, baik BUMN maupun swasta.

 

3 dari 4 halaman

PTPP Absen Tebar Dividen 2022, Alokasikan Laba untuk Cadangan

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) baru saja melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu 12 April 2023. Pada rapat tersebut, diputuskan perseroan kembali absen bagikan dividen untuk tahun buku 2022.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP, Agus Purbianto mengatakan, pemegang saham menyepakati untuk mengalokasikan laba tahun berjalan 2022 sebagai cadangan.

"Laba bersih 100 persen digunakan untuk cadangan perseroan, untuk menambah likuiditas. Ini untuk menjaga cash flow, jadi seluruh laba 2022 untuk cadangan," kata Agus dalam konferensi pers usai RUPST PTPP, Rabu (12/4/2023).

Sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp Rp 271,69 miliar. Laba perseroan meningkat 2,15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 265,97 miliar.

Raihan laba itu sejalan dengan pendapatan pada 2022 yang tumbuh 12,88 persen menjadi Rp 18,92 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 16,76 triliun. Pendapatan ini terdiri dari jasa konstruksi sebesar Rp 15,28 triliun.

Kemudian properti dan realti Rp 1,98 triliun, EPC Rp 1,18 triliun, pendapatan keuangan atas konstruksi dari konsesi aset keuangan Rp 168,39 miliar. Kemudian segmen energi Rp 147,61 miliar, persewaan peralatan Rp 132,44 miliar, dan pracetak Rp 36.89 miliar. Saham PTPP ditutup naik 5,41 persen ke posisi 585 pada perdagangan hari ini, Rabu 12 April 2023. Saham PTPP dibuka pada posisi 555 dan bergerak pada rentang 545-595.

 

4 dari 4 halaman

PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 4,08 Triliun hingga Maret 2023

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan perolehan kontrak baru hingga akhir Maret 2023 sebesar Rp 4,08 triliun. Perolehan kontrak baru ini tumbuh 32,13 persen dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp 3,09 triliun. 

Adapun beberapa proyek yang berhasil diraih oleh PT PP Tbksampai dengan Maret 2023 di antaranya proyek Gedung Kemensesneg IKN sebesar Rp 835 miliar, proyek East Port Lamongan Phase 1A & 1B sebesar Rp 767 miliar, dan sebagainya.

Hingga Maret 2023, kontrak baru dari pemerintah (Government) mendominasi perolehan kontrak baru PTPP dengan kontribusi sebesar 64 persen, disusul oleh swasta (Private) sebesar 36 persen, dan BUMN (SOE) sebesar 12 persen. Komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari Induk sebesar 85,53 persen dan anak Usaha sebesar 14,47 persen.

Sedangkan, berdasarkan lini bisnis perusahaan komposisi perolehan kontrak baru perusahaan terdiri dari lini bisnis gedung sebesar 50 persen. Pelabuhan sebesar 20,35 persen, jalan dan jembatan sebesar 17,07 persen, irigasi sebesar 6,04 persen, bendungan 3,33 persen, industri sebesar 2,38 persen, dan minyak & gas sebesar 0,83 persen.

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan, dengan total raihan perolehan kontrak baru pada kuartal I 2023 ini, PTPP masih optimis dapat mencapai perolehan kontrak baru sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh manajemen. 

"Untuk memaksimalkan perolehan kontrak baru di tahun ini, PTPP masih akan berfokus kepada proyek-proyek strategis yang dimiliki oleh Pemerintah dan BUMN," kata Bakhtiyar dalam keterbukaan informasi, Senin (10/4/2023).

 

Â