Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, Aneka Tambang atau Antam mencatatkan pertumbuhan dari sisi penjualan maupun laba bersih.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (4/5/2023), penjualan pada kuartal I 2023 naik 18,99 persen menjadi Rp 11,59 triliun dari Rp 9,74 triliun pada kuartal I 2022.
Sementara, beban pokok penjualan pada periode yang sama naik 19,89 persen menjadi Rp 8,74 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 7,29 triliun. Dengan demikian, laba kotor meningkat 16,39 persen menjadi Rp 2,84 triliun hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 2,44 triliun.
Advertisement
Sepanjang kuartal I 2023, Antam membukukan laba usaha Rp 1,91 triliun naik 18,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,61 triliun.
Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 13,69 persen sebesar Rp 1,66 triliun dari Rp 1,46 triliun pada periode yang sama 2022. Sehingga laba per saham naik menjadi 69,21 dari 60,98.
Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 34,93 triliun dari Rp 33,63 triliun pada Desember 2022. Liabilitas menyusut menjadi Rp 9,60 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 9,92 triliun.Â
Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 25,33 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 23,71 triliun.
Gerak Saham ANTM
Pada penutupan perdagangan Kamis, 4 Mei 2023, saham ANTM naik 0,47 persen ke posisi Rp 2.130 per saham. Saham ANTM dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 2.140 per saham. Saham ANTM berada di level tertinggi Rp 2.150 dan terendah Rp 2.110 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.400 kali dengan volume perdagangan 505.709 lot saham. Nilai transaksi Rp 107,7 miliar.
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam membukukan kinerja keuangan positif pada 2022. Antam mencatat pertumbuhan penjualan dan laba bersih sepanjang 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (26/3/2023), Antam meraup penjualan Rp 45,93 triliun pada 2022. Penjualan tumbuh 19,46 persen dari periode 2021 sebesar Rp 38,44 triliun.
Kontribusi Penjualan
Antam mencatat lonjakan penjualan emas menjadi Rp 31,62 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 25,94 triliun. Penjualan feronikel naik menjadi Rp 6,85 triliun dari Rp 6,35 triliun. Bijih nikel juga mencatat kenaikan dari Rp 4,38 triliun pada 2021 menjadi Rp 5,16 triliun pada 2022.
Alumina naik menjadi Rp 1,31 triliun pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 931,80 miliar. Bijih bauksit bertambah menajdi Rp 618,48 miliar pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 502,80 miliar. Perak naik dari Rp 115,55 miliar menjadi Rp 1290,34 miliar. Logam mulia lainnya turun menjadi Rp 265 juta pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 544 juta. Adapun kontribusi dari batu bara sudah tidak ada pada 2022 dari sebelumnya Rp 11,75 miliar pada 2021.
Beban pokok penjualan naik 17,55 persen menjadi Rp 37,71 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 32,08 triliun. Dengan demikian laba kotor bertambah 29,11 persen menjadi Rp 8,21 triliun pada 2022. Pada 2021, laba kotor tercatat Rp 6,35 triliun.
Antam membukukan beban usaha naik 17,88 persen menjadi Rp 4,26 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,62 triliun. Laba usaha melonjak 43,96 persen menjadi Rp 3,94 triliun pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 2,73 triliun.
Â
Advertisement
Laba Antam
Antam membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 3,82 triliun pada 2022. Laba itu tumbuh 105,23 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,86 triliun. Laba bersih per saham dasar dan dilusi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 159 pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 77,47.
Total ekuitas naik menjadi Rp 23,71 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,83 triliun. Liabilitas perseroan merosot menjadi Rp 9,92 triliun pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 12,07 triliun. Aset perseroan naik menjadi Rp 33,63 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 32,91 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,47 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,08 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 24 Maret 2023, saham ANTM naik 0,53 persen menjadi Rp 1.895 per saham. Saham ANTM dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.895 per saham. Saham ANTM berada di level tertinggi Rp 1.940 dan terendah Rp 1.885 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.322 kali dengan volume perdagangan 842.505 lot saham. Nilai transaksi Rp 160,8 miliar.