Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), Susiana Latif menjual saham atau divestasi saham MAPA senilai Rp 1,06 miliar. Transaksi penjualan saham MAPA dilakukan beberapa kali pada 3 dan 5 Mei 2023 dengan harga bervariasi.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/5/2023), Susiana menjual 93.700 lembar saham pada 3 Mei dengan harga 5.300 per saham, atau total senilai Rp 496,61 juta. Pada hari yang sama, Susiana kembali menjual 6.300 lembar saham MAPA dengan harga Rp 5.450 per lembar atau total senilai Rp 34,34 juta.
Baca Juga
Lalu pada 5 Mei 2023, Susiana menjual 100 ribu lembar saham MAPA dengan harga Rp 5.250 per saham atau total senilai Rp 525 juta. Dengan demikian, total dana yang dikantongi Susiana dari penjualan saham Map Aktif Adiperkasa mencapai sekitar Rp 1,06 miliar.
Advertisement
Setelah transaksi rampung, Susiana kini mengempit 2.656.000 lembar saham MAPA atau setara Rp 0,09 persen dari sebelumnya 2.856.000 lembar atau setara 0,1 persen.
Pada perdagangan Selasa, 9 Mei 2023, harga saham MAPA ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen ke posisi 5.150.
Melansir data RTI, saham MAPA sempat bergerak pada rentang 5.025-5.225. Frekuensi perdagangan saham MAPA tercatat sebanyak 818 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 1,02 juta lembar senilai Rp 5,27 miliar. Dalam sepekan, harga saham MAPA telah naik 3 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham APA telah nak 87,96 persen.
Kinerja Keuangan Kuartal I 2023 Mitra Adiperkasa
Sebelumnya, emiten ritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mengumumkan kinerja kuartal I 2023. Pada periode tersebut, pendapatan bersih Mitra Adiperkasa naik 32,5 persen yoy menjadi Rp 7,5 triliun dari Rp 5,6 triliun, margin laba kotor meningkat menjadi 44,3 persen dari 42,9 persen dibanding tahun sebelumnya.Â
Laba usaha melonjak 36,0 persen yoy menjadi Rp 664 miliar dari Rp 488 miliar, kemudian EBITDA tumbuh 24,8 persen yoy dari Rp 1,0 triliun menjadi Rp1,3 triliun. Di luar one-time gain dari divestasi Burger King senilai Rp 309 miliar (setelah pajak) yang terjadi pada 2022, laba inti yang mewakili kinerja operasional Mitra Adiperkasa melonjak 46,7 persen yoy menjadi Rp 496 miliar dari Rp339 miliar.
Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut 30,62 persen menjadi Rp 404,55 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 583,16 miliar.
"Kami telah menghasilkan kinerja yang solid pada kuartal ini, didukung oleh kekuatan portofolio brand yang unik, dan ketangguhan pelanggan kami. Pencapaian kuartal I kembali menunjukkan sinergi yang sukses antara berkembangnya jangkauan kami terhadap pelanggan, efisiensi yang didukung oleh data, ekspansi berkelanjutan, dan keunggulan operasional di seluruh grup Perusahaan," kata VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group Ratih D. Glanda dalam keterbukaan informasi, dikutip Minggu (30/4/2023).
Sehubungan dengan Pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pada 30 Desember 2022, momentum penjualan menguat karena meningkatnya kepercayaan dan mobilitas masyarakat.
"Pertumbuhan solid kami di kuartal I 2023 juga dikarenakan oleh efek low base dari kuartal I 2022 karena saat itu masih berada pada tahap awal pemulihan krisis Covid-19, dengan adanya kekhawatiran atas gelombang Omicron yang masih berlangsung. Selama kuartal tersebut, MAPI terus memperluas jaringan gerai fisik, dan kami telah berhasil meningkatkan perencanaan inventory untuk mengoptimalkan penjualan pada periode Lebaran," kata dia.
Â
Advertisement
Strategi Mitra Adiperkasa
Pada saat pandemic COVID-19 mereda, tren belanja mulai kembali seperti periode pra-pandemi, dengan lebih banyak pelanggan berbelanja secara offline. Meskipun demikian, kanal digital terus mendukung penjualan perusahaan, dengan kontribusi sebesar 8,1 persen dari total penjualan pada kuartal I 2023.
Platform omni-channel MAPI merupakan inti dari strategi Perusahaan. Platform tersebut terintegrasi dengan seluruh jalur distribusi, baik mal, kanal digital, atau mitra marketplace, memiliki kemampuan untuk memberikan apa yang diinginkan pelanggan, kapan, dan di mana saja.Â
Dengan terus mengadopsi teknologi dan inovasi baru untuk dapat lebih memahami pelanggan, MAPI yakin dapat memaksimalkan potensi Perusahaan serta menciptakan nilai untuk jangka panjang.
"MAPI terus beradaptasi dengan lingkungan yang penuh tantangan, oleh karena itu Perusahaan antusias memasuki tahun baru dengan jajaran brand, produk, dan layanan terbaik, memimpin dengan nilai-nilai yang diyakini dalam segala hal yang kami lakukan, serta tetap fokus pada jangka panjang," tandasnya.
Â
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan kinerja solid baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Pada periode tersebut, pendapatan bersih Mitra Adiperkasa meningkat 46,2 persen dari Rp 18,4 triliun pada 2021 menjadi Rp 26,9 triliun pada 2022. Raihan itu melampaui kinerja yang tercatat sebelum pandemi. Margin laba kotor naik 290 bps dari 41,8 persen menjadi 44,7 persen.
Laba usaha Mitra Adiperkasa sepanjang 2022 melonjak menjadi Rp 3,1 triliun dari Rp 1,2 triliun pada tahun sebelumnya. EBITDA tumbuh dari Rp 3,4 triliun menjadi Rp 5,4 triliun. Sedangkan laba bersih tahun berjalan meningkat tajam menjadi Rp 2,5 triliun dari Rp 467 miliar.
Melansir laporan keuangan perseroan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 2,1 triliun. Laba ini naik 402,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 420,17 miliar. Sehingga laba per saham dasar ikut naik menjadi Rp 128 dari sebelumnya Rp 25.
"MAPI berhasil memanfaatkan peluang dari meningkatnya aktivitas masyarakat, melalui implementasi yang konsisten atas strategi pertumbuhan kami, yakni memanfaatkan platform multi-channel, akselerasi program digitalisasi, dan meningkatkan penggunaan data analisis untuk memperdalam merchandise forecasting serta optimalisasi supply chain,"
Dari sisi aset hingga Desember 2022 tercatat sebesar Rp 20,97 triliun, naik dibanding posisi tahun sebelumnya Rp 16,77 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 11,24 triliun dari Rp 9,62 triliun pada Desember 2021. Bersamaan dengan itu, ekuitas ikut naik menjadi Rp 9,73 triliun pada akhir Desember 2022 dari Rp 7,15 triliun pada Desember 2021.
Â
Advertisement