Sukses

Merck Tebar Dividen 2022 Rp 320 per Saham

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Merck Tbk (MERK) akan bagikan dividen tahun buku 2022 Rp 320 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT Merck Tbk (MERK) akan membagikan dividen final tahun buku 2022 sebesar Rp 143,4 miliar. Dividen itu setara Rp 320 per saham.

Pembagikan dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Merck Tbk, 10 Mei 2023.

Sebelumnya, perseroan mencatat pendapatan naik 6 persen menjadi Rp 1,06 triliun pada 2021 menjadi Rp 1,12 triliun pada 2022. Laba bersih naik 25 persen menjadi Rp 239 miliar pada 2022.

“Tahun 2022 merupakan tahun yang membanggakan bagi Perseroan karena begitu banyak pencapaian signifikan yang diraih,” ujar Presiden Direktur PT Merck Tbk, Evie Yulin seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (11/5/2023).

Ia menuturkan, tidak hanya keberhasilan Perseroan yang tumbuh di atas rata-rata pasar terutama dikontribusikan oleh Divisi Obat-obatan Resep.

Perseroan kembali menunjukkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. Hal ini ditunjukkan dari pendapatan naik 6 persen  dari Rp 1,06 triliun pada 2021 menjadi Rp 1,12 triliun pada 2022. Peningkatan serupa juga terjadi di laba usaha sebesar 25 persen dari Rp192 miliar menjadi Rp239 miliar, laba sebesar 37 persen dari Rp132 miliar menjadi Rp180 miliar.

Total Penghasilan komprehensif sebesar 43 persen dari Rp126miliar menjadi Rp181miliar. Total aset pada 2022 tercatat mencapai Rp 1,03 triliun, atau naik 1 persen dibandingkan 2021. Liabilitas turun 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp280miliar dikarenakan liabilitas jangka pendek lainnya lebih kecil dibanding tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk ekuitas naik 11 persen menjadi Rp757miliar karena meningkatnya saldo laba. Sementara itu, rasio Liabilitas terhadap total aset tercatat stabil di angka 0,27 dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 0,33.

Hal ini karena tidak ada perubahan terkait kemampuan Perseroan dalam membayar kewajibannya secara tepat waktu. Selanjutnya untuk rasio laba terhadap Aset (ROA) tercatat peningkatan sebesar 17,33 persen dari 12,83 persen pada 2021.

2 dari 3 halaman

ROE Perseroan Meningkat

Rasio Laba terhadap Ekuitas (ROE) juga mengalami kenaikan menjadi 23,75 persen dari 19,25 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan kedua rasio tersebut disebabkan oleh peningkatan laba bersih yang signifikan pada 2022. Kinerja Divisi Obat-obatan Resep Divisi Obat-obatan Resep (Biopharma) berhasil melanjutkan pertumbuhan dengan pencapaian 17 persen di atas target 2 dan mampu bertumbuh 24 persen serta berkontribusi sebesar 65 persen terhadap total pendapatan mampu bertumbuh 24 persen di semua area terapetik dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi penjualan, bisnis Obat Bebas (OTC) yang diproduksi untuk P&G memberikan kontribusi sebesar 26 persen terhadap pendapatan Perseroan. Perseroan kembali menunjukkan peningkatan yang positif dilihat dari berbagai capaian yang melampaui target, seperti produk-produk kardiometabolik tumbuh 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan mencatat 14 persen di atas target.

Kemudian kelompok produk diabetes juga berhasil mencapai target penjualan dan tumbuh 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Lalu, untuk area terapeutik kesuburan tercatat terjadi peningkatan 15 persen di atas target dan bertumbuh 21 persen dibandingkan 2021.

Kelompok produk onkologi juga berhasil membukukan pencapaian 85 persen di atas target, di mana angka ini menunjukkan pertumbuhan secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 73 persen. Serta, kelompok produk Growth Hormone mencatat pertumbuhan 40 persen dibandingkan 2021.

3 dari 3 halaman

Kinerja Pabrik

Pandemi COVID-19 yang mereda pada 2023, membuka peluang bagi Divisi Plant untuk melakukan beberapa projek yang dapat meningkatkan operasional pabrik menjadi lebih efisien dan efektif. Projek ini berhasil membuat utilisasi kapasitas menjadi 60,1 persen, sehingga Perseroan dapat mengantisipasi penambahan volume di masa yang akan datang.

Pada 2023, Divisi Plant juga meningkatkan 5 persen volume unit produksi tablet dan kapsul menjadi 936juta dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 892juta. Sementara itu, perbandingan volume ekspor dan domestik pada 2022 tercatat sebesar 53 persen dan 47 persen.

Kinerja Bisnis Lainnya Bisnis Bahan Baku Obat (BBO) yang merupakan residual dari bisnis chemical milik Merck KGaA sebagai Principal yang dijalankan oleh PT Merck Chemicals and Life Science (MCLS), pada 2022 meningkatkan 5 persen Pendapatan dari Rp94miliar menjadi Rp99miliar.

Salah satu yang mendorong peningkatan pendapatan ini, adalah penjualan vitamin E pada 2022 yang memberikan kontribusi 9 persen terhadap total pendapatan Perseroan. Pada 18 November 2022, Perseroan menerima pemberitahuan dari MCLS untuk menghentikan Perjanjian Jasa efektif 31 Maret 2023. Hal ini telah Perseroan publikasi melalui Laporan Informasi dan Fakta Material nomor 12/CS/MS/IV/2023.