Liputan6.com, Jakarta - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatat marketing sales atau prapenjualan Rp 1,1 triliun hingga April 2023.
Sekretaris Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk Jemmy Kusnadi menuturkan, prapenjualan itu 22 persen dari target perseroan Rp 5 triliun pada 2023. Kontribusi terbesar dari penjualan rumah sebesar 49 persen. Adapun bisnis Summarecon dikelompokkan berdasarkan tiga aktivitas berbeda antara lain pengembangan properti, investasi dan manajemen properti, serta rekreasi, hospitality dan lainnya.
Baca Juga
“Penjualan (rumah-red) dari lokasi existing, Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang, Bogor, Makassar dan Crown Gading,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, dikutip Jumat (12/5/2023).
Advertisement
Terkait suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang mencapai 5,75 persen, Jemmy menilai sentimen suku bunga acuan sejauh ini tidak ada pengaruh. Dengan demikian tahun politik. “Kami tidak melihat ada pengaruhnya terhadap kinerja keuangan pada 2023 dan 2024,” ujar dia.
Kinerja Keuangan Kuartal I 2023
Sepanjang kuartal I 2023, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatat kinerja keuangan positif. PT Summarecon Agung Tbk membukukan pendapatan bersih Rp 1,49 triliun hingga kuartal I 2023. Pendapatan naik 2,02 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,46 triliun.
Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp 725,86 miliar hingga kuartal I 2023 atau naik 14,08 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 636,22 miliar.
Sementara itu, laba kotor tercatat Rp 773,47 miliar hingga kuartal I 2023. Laba kotor turun 7,18 persen menjadi Rp 773,47 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 833,38 miliar.
Laba Melonjak 58,12 Persen
Beban umum dan administrasi perseroan naik menjadi Rp 211,54 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 190,79 miliar. Beban penjualan bertambah menjadi Rp 91,25 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode kuartal I 2022 sebesar Rp 76,9 miliar.
Sementara itu, laba usaha merosot 17,17 persen menjadi Rp 472,22 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 570,11 miliar. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 271,71 miliar hingga kuartal I 2023. Laba tersebut naik 58,12 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 175,04 miliar.
Laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 16,46 hingga kuartal I 2023 dari periode kuartal I 2022 sebesar Rp 10,60.
Total ekuitas naik menjadi Rp 12,03 triliun hingga kuartal I 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 11,75 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 16,78 triliun hingga Maret 2023 dari Desember 2022 Rp 16,6 triliun. Aset perseroan naik menjadi Rp 28,82 triliun. Perseroan mencatat kas dan setara kas Rp 3,26 triliun hingga 31 Maret 2023.
Advertisement
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. Emiten properti ini membukukan pendapatan neto Rp 5,71 triliun, meningkat 1,06 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,56 triliun.
Mengutip laporan keuangan Summarecon Agung, ditulis Sabtu (25/3/2023), beban pokok penjualan dan beban langsung hingga akhir 2022 mencapai Rp 2,71 triliun atau turun 8,75 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 2,97 triliun.
Dengan demikian, laba bruto Summarecon Agung melesat 15,44 persen menjadi Rp 2,99 triliun pada 2022 dari Rp 2,59 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha 9,67 persen menjadi Rp 1,70 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 1,55 triliun.
Hingga akhir 2022, Summarecon Agung mengantongi laba bersih sebesar Rp 625,37 miliar. Laba bersih perseroan melonjak 93,19 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 323,70 miliar.
Aset Perseroan
Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 28,43 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 26,04 triliun. Kemudian, liabilitas SMRA Rp 16,68 triliun hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 14,81 triliun.
Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 11,75 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 11,23 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat, 25 Maret 2023, saham SMRA naik 1,94 persen ke posisi Rp 525 per saham. Saham SMRA dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 525 per saham. Saham SMRA berada di level tertinggi Rp 535 dan terendah Rp 515 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.776 kali dengan volume perdagangan 302.901 lot saham. Nilai transaksi Rp 15,9 miliar.
Advertisement