Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Jumat, (12/5/2023) setelah Amerika Serikat (AS) rilis lebih banyak data yang menunjukkan inflasi mereda.
Dikutip dari CNBC, indeks harga produsen pada April membukukan kenaikan tahun ke tahun sebesar 0,2 persen dari prediksi Dow Jones 0,3 persen dan usai turun 0,4 persen pada Maret. Tidak termasuk makanan dan energi, inflasi inti naik 0,2 persen.
Baca Juga
Indeks ASX 200 melemah 0,2 persen. Koreksi juga dialami bursa saham Korea Selatan. Indeks Kospi susut 0,62 persen dan indeks Kosdaq terpangkas 0,25 persen.
Advertisement
Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,39 persen jelang produk domestik bruto (PDB) kuartal I 2023. Bursa saham China merosot. Indeks Shanghai merosot 0,68 persen dan indeks Shenzhen susut 0,41 persen.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 melawan tren di bursa regional. Indeks Nikkei 225 naik 0,8 persen. Indeks Topix bertambah 0,56 persen yang didorong saham perawatan kesehatan dan utilitas.
Di Amerika Serikat, wall street bervariasi. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing tergelincir 0,66 persen dan 0,17 persen seiring koreksi saham Disney sebesar 8 persen. Hal ini terjadi usai raksasa media tersebut merilis kinerja kuartal II.
Di sisi lain, kekhawatiran seputar bank regional tetap ada karena investor lebih lanjut mencerna rilis data ekonomi. Sebaliknya, indeks Nasdaq bertambah 0,18 persen seiring penguatan saham Alphabet menguat ke level tertinggi sejak Agustus.
Saham YG Entertainment Melonjak
Saham raksasa K-pop YG Entertainment melonjak lebih dari 13 persen pada Jumat, 12 Mei 2023 usai perusahaan melaporkan laba kuartal I 2023 sebesar 24,78 miliar won. Kinerja YG Entertainment alami lompatan dari periode sama tahun sebelumnya alami rugi 73 juta won.
Perusahaan juga mencatat pendapatan kuartal I 2023 melonjak menjadi 157,5 miliar won dari 75,5 miliar won pada kuartal I 2022. Pada Kamis, 11 Mei 2023, YG Entertainment umumkan debut baru Babymonster, grup perempuan pertama sejak debut Blackpink pada 2016.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 11 Mei 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis, 11 Mei 2023 setelah wall street melihat reli saham teknologi. Hal ini didukung indeks harga konsumen Amerika Serikat (AS) atau inflasi naik, tetapi di bawah dari yang diprediksi pada April 2023.
Inflasi AS tercatat 4,9 persen, realisasi ini lebih rendah dari kenaikan 5 persen yang diantisipasi oleh ekonom yang disurvei Dow Jones. Secara Month-over-month, inflasi sesuai harapan dengan kenaikan 0,4 persen.
Di sisi lain, investor di Asia akan mengamati dengan seksama inflasi China pada April yang data lebih lambat dari yang diprediksi sebesar 0,1 persen dibandingkan perkiraan 0,4 persen dalam jajak pendapat Reuters.
Indeks Hang Seng Hong Kong sedikit berubah dengan tergelincir 0,05 persen menjadi 19.751,40, sedangkan indeks Hang Seng teknologi naik 1,43 persen ke posisi 3.866,25.
Bursa saham China juga beragam. Indeks Shanghai merosot 0,29 persen ke posisi 3.309,55. Indeks Shenzen naik tipis ke posisi 11.142,53.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat dan berakhir di posisi 29.126,72. Indeks Topix melemah 0,14 persen menjadi 2.083,09.
Indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,22 persen ke posisi 2.491. Indeks Kosdaq terpangkas 0,63 persen menjadi 824,54. Di Australia, indeks ASX 200 tersungkur 0,08 persen ke posisi 7.249,6.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 11 Mei 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan Kamis, 11 Mei 2023. Indeks Dow Jones dan S&P 500 merosot seiring saham Disney berada di bawah tekanan dan kekhawatiran seputar bank regional tetap ada.
Dikutip dari CNBC, Jumat (12/5/2023), indeks S&P 500 melemah 0,17 persen ke posisi 4.130,62. Indeks Dow Jones tergelincir 221,82 poin atau 0,66 persen ke posisi 33.309,51. Indeks Nasdaq bertambah 0,18 persen ke posisi 12.328,51.
Saham Disney melemah lebih dari 8 persen setelah raksasa media itu merilis hasil fiskal kuartal II. Sementara itu, harga yang lebih tinggi membantu divisi streaming Disney mempersempit kerugiannya. Namun, hal itu memberikan pukulan telak bagi pertumbuhan pelanggan. Perusahaan juga mengumumkan akan mengambil biaya penurunan nilai sebesar USD 1,5 miliar-USD 1,8 miliar karena hapus lebih banyak konten dari platform streamingnya.
Selain itu, kekhawatiran investor terhadap bank daerah kembali berkobar. PacWest Bancorp kembali menjadi fokus. Pada Kamis, 11 Mei 2023 dalam pengajuan peraturan, perseroan mengatakan simpanan turun 9,5 persen hingga 5 Mei 2023. Saham PacWest susut 22 persen, dan bank mengatakan memiliki akses USD 15 miliar dalam likuiditas jika diperlukan.
“Fokus investor sekarang pada latar belakang ekonomi dan likuiditas dan apa yang terjadi versus suku bunga dan inflasi,” ujar Co-Chief Investment Officer Certuity, Dylan Kremer dikutip dari CNBC.
Ia menuturkan, saham PacWest merosot di tengah sentimen baik dari krisis perbankan regional, pagu utang yang menggunung. “Ini adalah kombinasi dari keduanya,” tutur dia.
Indeks harga produsen, ukuran harga grosir naik hanya 0,2 persen setiap bulan pada April. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones prediksi PPI naik 0,3 persen bulan lalu. Data PPI mengikuti laporan indeks harga konsumen pada Rabu, 10 Mei 2023 yang menunjukkan inflasi naik 4,9 persen dari tahun lalu. Realisasi ini di bawah harapan.
Data Ekonomi AS
Sementara itu, klaim pengganguran awal tumbuh 22.000 untuk pekan yang terakhir 6 Mei menjadi 264.000, demikian rilis Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat. Data pengangguran terbaru adalah pembacaan tertinggi sejak 30 Oktober 2021.
“Wall street tidak mendapat kejutan dari PPI dan klaim pengangguran. Harga produsen akan terus menurun karena rantai pasokan menjadi normal, sementara klaim pengangguran yang meningkat memberikan bukti lebih lanjut pasar tenaga kerja berkurang,” tutur Analis Senior Oanda Ed Moya.
Sementara itu, saham induk usaha Google yakni Alphabet mendekati level tertinggi pada Agustu 2023. Saham Alphabet melonjak hampir 5 persen pada perdagangan Kamis, 11 Mei 2023 untuk diperdagangkan mendekati level tertinggi sejak Agustus.
Kenaikan saham terjadi setelah raksasa pencarian tersebut mengumumkan fitur kecerdasan buatan pada konfrensi, Rabu 10 Mei 2023. Banyak pihak di wall street memuji alat baru ini sebagai tanda meyakinkan dominasi kecerdasan buatan perusahaan.
Sepanjang 2023, saham Alphabet naik lebih dari 32 persen karena investor bertaruh pada kecerdasan buatan dan sektor teknologi.
Di sisi lain, saham Disney anjlok sekitar 9 persen pada perdagangan Kamis, 11 Mei 2023, dan menempatkan pada jalur koreksi terbesar dalam satu hari sejak 9 November. Saat itu, saham raksasa media Google anjlok 13 persen.
Advertisement