Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) bakal menggelar aksi korporasi dengan melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan maksimal Rp 120 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Minggu (14/5/2023), manajemen perseroan akan meminta restu menggelar buyback saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 20 Juni 2023.
Baca Juga
"Pembelian kembali saham dilakukan perseroan dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel kepada manajemen dan karyawan perseroan melalui program kepemilikan saham (Management and/or Employee Stock Option Plan atau MESOP)," tulis Manajemen Bank Amar Indonesia, Minggu (14/5/2023).
Advertisement
Adapun, Jumlah saham yang akan dibeli sebanyak-banyaknya 2 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Sementara itu, harga buyback saham perseroan paling tinggi sebesar harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek selama 90 (sembilan puluh) hari terakhir sebelum tanggal pembelian kembali saham oleh perseroan.
Perseroan pun berkeyakinan pelaksanaan transaksi buyback saham perseroan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 12 Mei 2023, saham AMAR melonjak 13,29 persen ke posisi Rp 324 per saham. Saham AMAR dibuka naik dua poin ke posisi Rp 288 per saham. Saham AMAR berada di level tertinggi Rp 328 dan terendah Rp 284 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.934 kali dengan volume perdagangan 998.617 lot saham. Nilai transaksi Rp 31,1 miliar.
Tolaram Beli Saham Bank AMAR Rp 27,95 Miliar
Sebelumnya, pemegang saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), Tolaram Group Inc menambah kepemilikan saham AMAR pada akhir Desember 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (31/12/2022), Tolaram membeli saham AMAR bertahap pada 27 dan 28 Desember 2022 dengan total pembelian 110,40 juta saham.Total pembelian saham Bank Amar mencapai Rp 27,95 miliar.
Rincian pembelian saham AMAR itu sebesar 49,20 juta saham dengan harga Rp 262 per saham pada 27 Desember 2022. Sehingga nilai pembelian saham AMAR sebanyak Rp 12,89 miliar. Kemudian pembelian saham AMAR pada 28 Desember 2022 dengan jumlah 61,20 juta saham dengan harga Rp 246 per saham. Dengan demikian, nilai pembelian saham AMAR itu sebesar Rp 15,05 miliar.
"Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan saham langsung," demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.
Dengan transaksi tersebut, kepemilikan saham Tolaram menjadi sebanyak 12.883.021.668 saham atau setara 70,09 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar Indonesia. Sebelumnya, kepemilikan saham Tolaram sebesar 12.772.621.668 saham atau setara 69,49 persen.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Desember 2022, saham AMAR stagnan Rp 232 per saham. Saham AMAR dibuka turun dua poin ke posisi Rp 230 per saham. Saham AMAR berada di level tertinggi Rp 240 dan terendah Rp 226 per saham. Total frekuensi perdagangan 496 kali dengan volume perdagangan 33.512 saham. Nilai transaksi Rp 782,1 juta.
Advertisement
Tolaram Kini Genggam 69,49 Persen Saham Bank Amar
Sebelumnya, Tolaram selaku pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) kembali mengoleksi 1.143.115.746 saham AMAR pada 16 Desember 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (18/12/2022), Tolaram membeli saham Bank Amar dengan harga pelaksanaan Rp 280. Dengan demikian, total transaksi pembelian saham tersebut senilai Rp 320,07 miliar.
"Tujuan transaksi untuk pelaksanaan HMETD dan pemesanan saham tambahan Bank Amar dalam rangka penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II),” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Minggu (18/12/2022).
Usai melakukan transaksi tersebut, Tolaram menggenggam saham AMAR sebesar 12.772.621.668 atau 69,49 persen. Sebelumnya, Tolaram menggenggam saham AMAR sebanyak 11.629.505.922 lembar atau 63,27 persen
Diberitakan sebelumnya, Tolaram sebagai pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) membeli 3.333.766.029 saham AMAR pada 8 Desember 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat, 16 Desember 2022, Tolaram membeli saham tersebut dengan harga pelaksanaan Rp 280. Dengan demikian, total transaksi pembelian saham tersebut senilai Rp 933,45 miliar.
"Tujuan transaksi untuk pelaksanaan HMETD dan pemesanan saham tambahan Bank Amar dalam rangka penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II),” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Jumat (16/12/2022).
Sebelumnya, Tolaram menggenggam saham AMAR sebesar 8.295.739.893 lembar. Setelah melakukan transaksi, Tolaram menggenggam saham AMAR sebanyak 11.629.505.922 lembar.
Diberitakan sebelumnya, Tolaram sebagai pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) membeli 50 juta saham AMAR pada 5 Desember 2022 dan 24,4 juta saham AMAR pada 8 Desember 2022.
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian juga menambah kepemilikannya dengan membeli 14,63 juta saham tambahan di AMAR.
Layani Nasabah UMKM
Direktur SME, Korporasi, dan Operasional Amar Bank Eka Banyuaji membeli 4,77 juta saham pada 8 Desember 2022. Total nilai gabungan dari pembelian saham tersebut adalah sekitar Rp 26,8 miliar.
Managing Director Fintech dan Infrastructure Tolaram, Navin Nahata mengatakan, Amar Bank akan berada dalam posisi yang kuat dengan modal inti yang melebihi Rp 3 triliun pada akhir 2022. Hal itu berkenaan dengan rights issue Bank Amar yang sedang berjalan.
“Dengan demikian, pada 2023, Amar Bank dapat fokus pada perkembangan Tunaiku (platform pinjaman digital) yang pesat, dengan target kenaikan aset menjadi Rp 20-25 triliun. Hal ini akan memperkuat posisi Amar Bank sebagai bank digital terkemuka untuk ritel dan UMKM di Indonesia,” kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat, 9 Desember 2022.
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian mengatakan, dengan modal yang meningkat, perseroan percaya dapat menggunakan dana tersebut secara efektif untuk melaksanakan rencana guna melayani nasabah UMKM dengan lebih baik lagi.
"Hal ini merupakan kesempatan di mana kami dapat dengan cepat menciptakan dampak sosial yang besar dengan memanfaatkan kemampuan teknologi yang canggih dan pengetahuan akan pasar yang mendalam dari mitra kami, Investree,” pungkas Vishal.
Advertisement