Sukses

Merck Tebar Dividen Rp 320 per Saham, Simak Jadwalnya

PT Merck Tbk (MERK) akan membagikan dividen tunai untuk periode 2022 sebesar Rp 143,36 miliar. Pembagian dividen itu berdasarkan RUPST pada 10 Mei 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Merck Tbk (MERK) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 Rp 143,36 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp 320 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (14/5/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 10 Mei 2023.

Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 179,83 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 712,80 miliar serta total ekuitas senilai Rp 757,24 miliar. 

Jadwal

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 19 Mei 2023
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 22 Mei 2023
  • Cum dividen di pasar tunai: 23 Mei 2023
  • Ex dividen di pasar tunai: 24 Mei 2023
  • Recording date: 23 Mei 2023
  • Pembayaran dividen: 26 Mei 2023

Sebelumnya, PT Merck Tbk (MERK) akan membagikan dividen final tahun buku 2022 sebesar Rp 143,4 miliar. Dividen itu setara Rp 320 per saham.

Pembagikan dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Merck Tbk, 10 Mei 2023.

Sebelumnya, perseroan mencatat pendapatan naik 6 persen menjadi Rp 1,06 triliun pada 2021 menjadi Rp 1,12 triliun pada 2022. Laba bersih naik 25 persen menjadi Rp 239 miliar pada 2022.

"Tahun 2022 merupakan tahun yang membanggakan bagi Perseroan karena begitu banyak pencapaian signifikan yang diraih," ujar Presiden Direktur PT Merck Tbk, Evie Yulin seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 11 Mei 2023.

Ia menuturkan, tidak hanya keberhasilan Perseroan yang tumbuh di atas rata-rata pasar terutama dikontribusikan oleh divisi Obat-obatan resep.

2 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan

Perseroan kembali menunjukkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. Hal ini ditunjukkan dari pendapatan naik 6 persen dari Rp 1,06 triliun pada 2021 menjadi Rp 1,12 triliun pada 2022. Peningkatan serupa juga terjadi di laba usaha sebesar 25 persen dari Rp192 miliar menjadi Rp239 miliar, laba sebesar 37 persen dari Rp132 miliar menjadi Rp180 miliar.

Total Penghasilan komprehensif sebesar 43 persen dari Rp126miliar menjadi Rp181miliar. Total aset pada 2022 tercatat mencapai Rp 1,03 triliun, atau naik 1 persen dibandingkan 2021. Liabilitas turun 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp280miliar dikarenakan liabilitas jangka pendek lainnya lebih kecil dibanding tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk ekuitas naik 11 persen menjadi Rp757miliar karena meningkatnya saldo laba. Sementara itu, rasio Liabilitas terhadap total aset tercatat stabil di angka 0,27 dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 0,33.

Hal ini karena tidak ada perubahan terkait kemampuan Perseroan dalam membayar kewajibannya secara tepat waktu. Selanjutnya untuk rasio laba terhadap Aset (ROA) tercatat peningkatan sebesar 17,33 persen dari 12,83 persen pada 2021.

Rasio Laba terhadap Ekuitas (ROE) juga mengalami kenaikan menjadi 23,75 persen dari 19,25 persen dari tahun sebelumnya.

 

3 dari 3 halaman

Kontribusi Kinerja Keuangan

Kenaikan kedua rasio tersebut disebabkan oleh peningkatan laba bersih yang signifikan pada 2022. Kinerja Divisi Obat-obatan Resep Divisi Obat-obatan Resep (Biopharma) berhasil melanjutkan pertumbuhan dengan pencapaian 17 persen di atas target 2 dan mampu bertumbuh 24 persen serta berkontribusi sebesar 65 persen terhadap total pendapatan mampu bertumbuh 24 persen di semua area terapetik dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi penjualan, bisnis Obat Bebas (OTC) yang diproduksi untuk P&G memberikan kontribusi sebesar 26 persen terhadap pendapatan Perseroan. Perseroan kembali menunjukkan peningkatan yang positif dilihat dari berbagai capaian yang melampaui target, seperti produk-produk kardiometabolik tumbuh 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan mencatat 14 persen di atas target.

Kemudian kelompok produk diabetes juga berhasil mencapai target penjualan dan tumbuh 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Lalu, untuk area terapeutik kesuburan tercatat terjadi peningkatan 15 persen di atas target dan bertumbuh 21 persen dibandingkan 2021.

Kelompok produk onkologi juga berhasil membukukan pencapaian 85 persen di atas target, di mana angka ini menunjukkan pertumbuhan secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 73 persen. Serta, kelompok produk Growth Hormone mencatat pertumbuhan 40 persen dibandingkan 2021.