Sukses

Indonesia Ekspor Ayam Hidup ke Singapura, Saham JPFA dan CPIN Bangkit

Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan Charoen Pokhpand Indonesia Tbk (CPIN) kembali menguat seiring ekspor ayam hidup ke Singapura.

Liputan6.com, Jakarta - Saham emiten produsen pakan unggas, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) akhirnya bangkit kembali di tengah kabar ekspor ayam hidup ke Singapura. Lantaran, kedua saham unggas tersebut sempat mengalami tren penurunan.

Mengutip RTI, saham JPFA dibuka naik Rp 5 ke posisi Rp 1.180 per saham dari harga awal Rp 1.175. Harga saham JPFA berada di posisi Rp 1.180 atau naik 0,43 persen pada pukul 10.15 WIB. 

Saham JPFA berada di level tertinggi Rp 1.190 dan terendah Rp 1.155 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.374 kali dengan volume perdagangan 10,79 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 12,68 miliar.

Selama sepekan terakhir saham JPFA melesat 11,32 persen dan secara year to date turun 8,88 persen.

Saham CPIN

Sementara itu, saham CPIN dibuka naik Rp 25 ke posisi Rp 5.050 per saham dari harga awal Rp 5.025. Harga saham CPIN berada di posisi Rp 5.000 atau melemah 0,50 persen pada pukul 10.15 WIB. 

Saham CPIN berada di level tertinggi Rp 5.050 dan terendah Rp 4.960 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.384 kali dengan volume perdagangan 3,03 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 15,13 miliar.

Kemudian, sepekan terakhir saham CPIN melesat 6,84 persen dan secara year to date anjlok 11,50 persen.

Sebelumnya, Perusahaan industri agri-pangan terkemuka, JAPFA Grup, melakukan ekspor perdana melalui laut ke Singapura. Sebanyak 23.000 ayam hidup hasil budidaya PT Ciomas Adisatwa di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang merupakan anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, berhasil didistribusikan hari ini di pasar lokal.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Tonggak Penting Perseroan

Ekspor ini menjadi tonggak penting bagi opsi pengiriman baru untuk memasok ayam segar ke Singapura, dengan mengirimkan ayam hidup melalui laut dan dipotong di negara tujuan. 

“Sebagai perusahaan perunggasan nasional dengan solusi total, JAPFA mampu wujudkan komitmen untuk memenuhi kebutuhan protein hewani di kawasan, khususnya Singapura. Ini merupakan tonggak sejarah penting untuk dunia perunggasan nasional. Dengan persyaratan ketat dari negara tersebut, JAPFA berhasil memenuhi permintaan dan standar Singapura. Sebanyak 1.500 ton atau sekitar 900.000 ayam hidup ditargetkan diekspor ke Singapura pada tahun 2023 ini," kata Direktur JAPFA Harwanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 15 Mei 2023.

JAPFA, pemerintah Indonesia, Singapura dan para pemangku kepentingan lainnya.

"Tidak hanya ayam hidup, kami juga sedang menjajaki peluang ekspor produk perunggasan lainnya," lanjut dia.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan Nasrullah menyampaikan ekspir perdana ini menunjukan jika Indonesia adalah negara yang mampu mensuplai kebutuhan unggas dan produk turunannya bukan hanya bagi masyarakat Indonesia tetapi siap untuk mensuplai kebutuhan pangan global.

“Kita patut berbangga hati, karena ekspor hari ini ke Singapura merupakan bukti bahwa produk peternakan Indonesia memiliki kualitas yang baik dan mampu memenuhi jaminan keamanan pangan yang sesuai dengan standar internasional. Seperti juga kita ketahui, potensi produksi daging ayam ras nasional tahun 2022 tercatat sebanyak 3,67 juta ton," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Kontribusi pada Ketahanan Pangan

Sejalan dengan tujuan Perusahaan untuk menyediakan protein hewani yang bergizi dan terjangkau dengan cara yang efisien dan berkelanjutan, saat ini JAPFA berperan penting dalam menyediakan bahan makanan bagi masyarakat di kawasan Asia.

Dengan mengedepankan standar kualitas, keamanan pangan, dan tata kelola perusahaan yang tinggi, JAPFA memiliki kapasitas untuk memenuhi strategi ketahanan pangan Singapura.

Chief Executive Officer JAPFA Grup (Ltd) Tan Yong Nang menyatakan, pihaknya menyambut baik kontribusi pada strategi ketahanan pangan Singapura dengan menyediakan ayam segar untuk konsumen lokal ini.

"Sebagai salah satu pemimpin di industri agri-pangan, dengan pengalaman lebih dari 50 tahun dalam memproduksi makanan berprotein hewani di Asia, kami dapat memenuhi permintaan dan standar Singapura berdasarkan komitmen kami terhadap kualitas dan model bisnis kami yang terintegrasi secara vertikal dari produksi pakan unggas dan pembesaran hingga pengolahan ayam. Kami berharap dapat memperluas kontribusi kami untuk menyediakan bahan makanan berprotein hewani yang berkualitas bagi masyarakat Singapura," jelas dia.

 

 

Â