Liputan6.com, Jakarta - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa 16 Mei 2023.
Dalam rapat tersebut, pemegang saham perseroan menyetujui pembagian dividen senilai USD 18,54 juta atau sekitar Rp 273,55 miliar. Jumlah dividen yang dibagikan setara Rp 50 per saham.
Baca Juga
Pembagian dividen mengacu pada kinerja keuangan perseroan tahun buku 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan laba sebesar USD 857,51 juta, melonjak 62,91 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 526,36 juta.
Advertisement
Kinerja laba PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk pada 2022 sejalan dengan penjualan bersih yang naik dari USD 3,52 miliar pada 2021 menjadi USD 4 miliar pada 2022 atau tumbuh 13,8 persen.
Selain dialokasikan sebagai dividen, sebesar USD 10 juta atau sekitar Rp 147,51 miliar dari laba bersih tahun buku 2022 ditetapkan sebagai cadangan. Sisa laba bersih setelah pajak akan dimasukkan sebagai saldo laba. Pada hari yang sama, perseroan juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB).
Pada rapat tersebut, pemegang saham menyetujui rencana perseroan untuk melakukan pembangunan pabrik kertas industri beserta dengan sarana pendukungnya. Pabrik tersebut akan dibangun di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebesar 3,9 juta ton per tahun.
Pada perdagangan hari ini, saham INKP ditutup naik 1,38 persen ke posisi 7.350. Saham INKP dibuka pada posisi 7.250 dan bergerak pada rentang 7.250-7.375.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham INKP tercatat sebanyak 1.504 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 3,15 juta lembar senilai Rp 23,01 miliar. Dalam sepekan, harga saham INKP telah naik 1,38 persen. Sedangkan dalam satu tahun terkahir, harga saham INKP terkoreksi 3,29 persen.
Â
Bangun Pabrik Baru, Indah Kiat Siapkan Investasi Setara Rp 54,26 Triliun
Sebelumnya, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) berencana membangun pabrik kertas industri beserta sarana pendukungnya. Untuk rencana tersebut, perseroan menyiapkan investasi senilai maksimal USD 3,63 miliar atau sekutar Rp 54,26 triliun (kurs Rp 14.938,15 per USD).
Sekretaris Perusahaan Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, Heri Santoso menjelaskan, rencana penambahan pabrik ini seiring dengan permintaan produk dan pasar ekspor yang secara bertahap meningkat setiap tahunnya.
Sementara terjadi keterbatasan kapasitas produksi perseroan sehingga utilisasi kapasitas produksi mencapai 95 persen pada fasilitas produksi yang ada saat ini. Kondisi tersebut menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Perseroan untuk bisa mengembangkan usahanya dalam tahun-tahun ke depan.
Maka, untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan yang akan datang terhadap produk-produk Perseroan, terutama produk kertas industri, Perseroan bermaksud untuk meningkatkan kapasitas produksi.
"Perseroan merencanakan untuk membangun pabrik kertas industri beserta dengan sarana pendukungnya di Karawang-Jawa Barat yang akan memproduksi kertas industri dengan kapasitas 3,9 juta ton per tahun, yang terdiri dari Industrial White Paper dengan kapasitas 3 juta ton per tahun dan Industrial Brown Paper dengan kapasitas 900 ribu ton per tahun. Nilai investasi atas Rencana Transaksi diperkirakan maksimal sebesar USD 3.632.608 ribu," tulis Heri dalam keterbukaan informasi Bursa, Kamis (6/4/2023).
Â
Advertisement
RUPSLB Perseroan
Pada 31 Desember 2022, nilai ekuitas Perseroan tercatat sebesar USD 5.605.204 ribu. Maka dengan demikian nilai Rencana Transaksi dibandingkan nilai ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2022 adalah sebesar 64,81 persen.
Pihak-pihak yang terlibat pada tahap awal rencana transaksi adalah Perseroan dengan beberapa kontraktor di antaranya yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Gunung Patapaan Abadi, PT Lancarjaya Mandiri Abadi, PT Masterpancang Pondasi, Pakubumi Semesta, PT Putra Bintang Sembada, PT TeamworX Indonesia, dan PT Top Pondasi Indonesia.
Saat ini, Perseroan memiliki fasilitas produksi di Perawang-Provinsi Riau, Serang- Provinsi Banten dan Tangerang-Provinsi Banten dengan total kapasitas produksi pada tahun 2022 adalah pulp sebesar 3,1 juta ton per tahun, kertas budaya sebesar 1,6 juta ton per tahun, kertas industri/kemasan sebesar 2,2 juta ton per tahun dan tissue sebesar 108 ribu ton per tahun.
Selanjutnya, perseroan akan menggelar rapat umim pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 16 Mei 2023 untuk meminta perserujuan pemegang saham atas aksi ini.
Â
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Indah Kiat Pulp & Paper (Persero) Tbk (INKP) menyampaikan hasil kinerja hingga akhir 2022. Emiten produsen kertas ini membukukan penjualan neto USD 4,00 miliar atau Rp 61,84 triliun (asumsi kurs Rp 15.450 per dolar AS) pada 2022, meningkat 13,96 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,51 miliar.
Mengutip laporan keuangan Indah Kiat Pulp & Paper, ditulis Selasa (14/3/023), hingga akhir 2022, INKP mengantongi laba bersih sebesar USD 857,51 juta atau Rp 13,24 triliun. Laba perseroan melonjak 62,91 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 526,36 juta.
Adapun, beban pokok penjualan hingga akhir 2022 mencapai USD 2,41 miliar atau meningkat 5,70 persen dari realisasi sebelumnya sebesar USD 2,28 miliar
Dengan demikian, laba bruto Indah Kiat Pulp & Paper naik 29,50 persen menjadi USD 1,58 miliar pada 2022 dari USD 1,22 juta pada 2021. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha 32,60 persen menjadi USD 1,13 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya USD 858,24 juta.
Sementara itu, aset perseroan senilai USD 9,64 miliar hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar USD 8,97 miliar. Kemudian, liabilitas Indah Kiat Pulp & Paper USD 4,03 miliar hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 4,21 miliar.
Sedangkan, ekuitas INKP tercatat sebesar USD 9,64 miliar hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu USD 8,97 miliar.
Â
Advertisement