Sukses

Bursa Saham Asia Beragam, Investor Cerna Data Ekonomi

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Rabu, 17 Mei 2023. Pelaku pasar melihat data ekonomi dari sejumlah negara termasuk Jepang dan Australia.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu (17/5/2023) seiring pasar melihat data ekonomi dari beberapa negara termasuk Jepang dan Australia.

Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 menguat 0,45 persen pada awal perdagangan, sementara indeks topix mendaki 0,11 persen seiring indeks bertahan di level tertinggi sejak Agustus 1990.

Ini terjaid karena produk domestik bruto (PDB) kuartal I 2023 tumbuh 1,6 persen secara tahunan, lebih tinggi dari 0,7 persen yang diharapkan oleh ekonom yang disurvei Reuters.

Indeks Kospi Korea Selatan mendatar. Sedangkan indeks Kosdaq menguat 0,49 persen. Di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,79 persen, terseret oleh saham tambang karena investor menunggu indeks harga upah nasional.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan upah akan tumbuh lebih cepat sebesar 3,6 persen pada kuartal I 2023 dibandingkan 3,3 persen pada kuartal terakhir 2022. Indeks harga upah mengukur perubahan harga tenaga kerja di Australia, dan metrik kunci ketika negara mempertimbangkan kebijakan moneternya.

Di Hong Kong, indeks berjangka Hang Seng berada di posisi 19.884, lebih rendah dari penutupan terakhir 19.978,25.

Di Amerika Serikat, wall street melemah seiring investor fokus memperhatikan pertemuan pimpinan kongres dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terkait pagu utang AS.

Indeks Dow Jones melemah 1,01 persen. Indeks S&P 500 tergelincir 0,64 persen dan indeks Nasdaq terpangkas 0,18 persen.

2 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 16 Mei 2023

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Selasa, 16 Mei 2023 seiring investor mencerna rilis data ekonomi utama dari China yang meleset dari perkiraan meski harapan pasar akan pertumbuhan berlanjut.

Dikutip dari CNBC, penjualan ritel melonjak 18,4 persen, produksi industri naik 5,6 persen dan investasi aset tetap menguat 5,2 persen. Namun, realisasi data ekonomi itu di bawah perkiraan ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Bursa saham China, indeks Shanghai susut 0,6 persen ke posisi 3.290,98. Indeks Shenzhen tergelincir 0,71 persen ke posisi 11.099,26. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,82 persen.

Bursa saham Jepang menguat. Indeks Nikkei 225 mendaki 0,73 persen ke posisi 29.842,99. Indeks Topix naik 0,58 persen ke posisi 2.127,18, dan mencapai level tertinggi sejak Agustus 1990.

Saham semikonduktor memimpin kenaikan di indeks Topix dengan saham Tokyo Electron Device melonjak lebih dari 3 persen dan Advantes Corp mendaki lebih dari 4 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,04 persen ke posisi 2.480,24. Indeks Kosdaq menanjak 0,27 persen ke posisi 816,75. Indeks ASX 200 melemah 0,45 persen ke posisi 7.234,7.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 16 Mei 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan saham Selasa, 16 Mei 2023. Koreksi wall street terjadi seiring investor mencerna perkiraan yang lesu dari Home Depot.

Dikutip dari CNBC, Rabu (17/5/2023), wall street juga mengalihkan perhatiannya ke pertemuan antara pemimpin Kongres dan Presiden AS Joe Biden tentang batas utang AS. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones ditutup di bawah rata-rata 50 hari untuk pertama kalinya sejak 30 Maret 2023. Indeks Dow Jones terpangkas 336,46 poin atau 1,01 persen ke posisi 33.012,14. Indeks S&P 500 tergelincir 0,64 persen menjadi 4.109,90. Indeks Nasdaq merosot 0,18 persen ke posisi 12.343,05.

Sementara itu, saham Home Depot merosot 2,15 persen setelah perseroan melaporkan pendapatan kuartalan yang mengecewakan dan memangkas panduan setahun penuh. Hal ini karena konsumen menunda proyek perbaikan rumah yang besar.

Selain itu, penjualan ritel pada April 2023 datang lebih lemah dari yang diharapkan. Penjualan ritel naik 0,4 persen pada April 2023. Realisasi penjualan ritel itu lebih rendah dari kenaikan 0,8 persen yang diantisipasi oleh ekonom yang disurvei Dow Jones.

“Indeks saham berada di kisaran 3.800-4.200 dalam S&P 500 sejak pertengahan November, dan kami agak terjebak di sana,” ujar Bill Merz dari US Bank Wealth Management.

 

4 dari 4 halaman

Investor Menanti Negosiasi Pagu Utang AS

Ia menilai, hal tersebut cermin dari ketidakpastian yang dirasakan investor seputar apa yang akan terjadi dalam kebijakan ke depan. “Bagaimana ekonomi akan merespons?Akankah konsumen dapat terus berbelanja selama periode ini, dan berapa lama itu bisa bertahan,” ujar dia.

Investor dengan cemas menunggu kemajuan negosiasi plafon utang. Pada Senin, 15 Mei 2023, Menteri Keuangan AS Janet Yellen kembali menegaskan AS akan hadapi kemungkinan gagal bayar paling cepat 1 Juni, yang disebut tanggal X, jika kesepakatan tidak tercapai antara Gedung Putih dan Kongres. Pada Selasa, ia menggandakan peringatannya untuk segera menaikkan batas.

“Kegagalan akan membuka fondasi di mana sistem keuangan kita dibangun. Sangat bisa dibayangkan kita akan melihat sejumlah pasar keuangan pecah dengan kepanikan di seluruh dunia yang memicu margin call,” ujar dia.

Presiden AS Joe Biden mempertahankan pandangan lebih optimistis tentang negosiasi yang sedang berlangsung selama akhir pekan. Sementara Ketua DPR Kevin McCarthy menuturkan, hambatan signifikan masih ada. Biden sejauh ini menyatakan kalau menaikkan plafon utang tidak dapat dinegosiasikan. McCarthy bagaimana pun telah mendorong pembicaraan untuk menengahi kesepakatan di mana menaikkan batas utang akan dikaitkan dengan pemangkasan pengeluaran.

Pada Selasam 16 Mei 2023, Gedung Putih menyatakan Biden akan mempersingkat perjalanan internasionalnya yang akan datang karena dia berurusan dengan negosiasi plafon utang.