Sukses

Istri Virgoun Inara Rusli Koleksi Saham Sultan Subang IPPE, Ternyata Alami Unrealized Loss 65 Persen

Istri musisi Virgoun, Inara Rusli ungkap alami unrealized loss alias kerugian yang belum terealisasi sampai dengan 65,15 persen pada saham PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE).

Liputan6.com, Jakarta - Istri musisi Virgoun, Inara Rusli membeberkan dirinya mengalami unrealized loss alias kerugian yang belum terealisasi sampai dengan 65,15 persen pada saham PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE). 

Hal itu diketahui saat Inara Rusli membagikan sebuah tangkapan layar dari aplikasi Poems ID milik PT Phillip Sekuritas Indonesia dalam akun Instagram pribadinya @mommy_starla. Melalui cerita Instagram tersebut, Inara diketahui mengalami unrealized loss atas saham IPPE sebesar 65,15 persen.

"Ini saham melalui aplikasi poems dan terdaftar di OJK (ytta) bukan judi ya. Kerugiannya namanya floating loss/unrealized loss artinya sementara (ytta)," kata Inara, dikutip Rabu (17/5/2023).

Sementara itu, Inara juga menunjukkan last current value atau harga terakhir saham IPPE yang berada di level Rp 50 per saham. Sedangkan, jumlah saham yang dimiliki Inara Rusli ditutupi alias disensor.

Mengutip RTI, saham emiten besutan Sultan Subang Asep Sulaeman Sabanda ini betah di level gocap alias berada di posisi Rp 50 pada perdagangan sesi I pukul 11.22 WIB, Rabu, 17 Mei 2023. 

Saham IPPE berada di level tertinggi Rp 50 dan terendah Rp 50 per saham. Total frekuensi perdagangan 19 kali dengan volume perdagangan 1,05 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 52,59 juta.

Selama enam bulan terakhir, saham IPPE terpantau mengalami koreksi 77,48 persen. Saham IPPE secara year to date telah terkoreksi sebanyak 60 persen.

 

2 dari 3 halaman

Sapihanean Pangan lestari 285 Juta Saham IPPE

Sebelumnya, pemegang saham PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) yaitu PT Sapihanean Pangan Lestari melepas sejumlah saham IPPE.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 21 Oktober 2022, ditulis Minggu (23/10/2022), PT Sapihanean Pangan Lestari menjual 285 juta saham IPPE dengan harga Rp 165,53 per saham pada 11 Oktober 2022-19 Oktober 2022. Dengan demikian, total penjualan saham IPPE tersebut sebesar Rp 47,17 miliar.

“Tujuan dari transaksi divestasi, status kepemilikan langsung,” tulis Direktur PT Sapihanean Pangan Lestari Kemas Awali.

Setelah transaksi penjualan tersebut, PT Sapihanean Pangan Lestari mengenggam 827.744.800 atau 17,99 persen saham IPPE dari sebelumnya 1.112.744.800 atau 24,19 persen saham IPPE.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 21 Oktober 2022, saham IPPE melemah 6,88 persen ke posisi Rp 176 per saham.

Saham IPPE dibuka naik dua poin ke posisi Rp 191 per saham. Saham IPPE berada di level tertinggi Rp 191 dan terendah Rp 176 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.990 kali dengan volume perdagangan 360.415. Nilai transaksi Rp 6,6 miliar.

 

3 dari 3 halaman

Jadi Pendatang Baru di BEI pada 2021

Sebelumnya, pasar modal Indonesia kembali kedatangan emiten baru pada perdagangan Kamis (9/12/2021). PT Indo Pureco Pratama Tbk akan mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

PT Indo Pureco Pratama Tbk,  perusahaan bergerak di industri minyak kelapa dan dan produk dari kelapa mencatatkan saham perdana dengan kode saham IPPE. Jumlah saham yang dicatatkan 4.600.000.000 saham yang terdiri dari saham pendiri 3.600.000.000 saham dan penawaran umum atau initial public offering (IPO) 1.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Harga penawaran saham Rp 100 per saham. Dengan demikian, perseroan peroleh dana Rp 100 miliar dari IPO. Perseroan mencatatkan saham perdana sebagai emiten ke-51 pada 2021.

Perseroan akan memakai dana hasil IPO ini sekitar 60,89 persen untuk belanja modal. Perseroan akan membeli mesin-mesin untuk pabrik CCO, RBD, VCO dan packing dan pembangunan pabrik.

Selain itu sekitar 39,11 persen untuk modal kerja antara lain uang muka pembelian bahan baku, biaya operasional kantor dan biaya produksi.

Dalam rangka IPO ini, Indo Pureco Pratama telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek antara lain PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.