Sukses

Merdeka Copper Gold Bidik Produksi Tembaga hingga 20 Ribu Ton pada 2023

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membidik produksi katoda tembaga mencapai 16.000-20.000 ton sedangkan emas 120 ribu-140 ribu ounce pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membidik produksi katoda tembaga mencapai 16.000-20.000 ton pada 2023.

General Manager Corporate Communications Merdeka Copper Gold, Tom Malik menuturkan, pada 2022, produksi katoda tembaga mencapai 18.000 ton di tambang tembaga Wetar. “Target 16.000 sampai 20.000 ton (pada 2023),” ujar dia dikutip dari Antara, ditulis Kamis (18/5/2023).

Selain itu, perseroan juga menargetkan produksi emas mencapai 120.000-140.000 ounce emas pada 2023 yang berasal dari tambang Tujuh Bukit. “Target produksi tahun ini 120.000-140.000 ounce, mirip-mirip dengan tahun lalu,” kata dia.

Tom mengatakan, produksi tembaga itu berasal dari tambang Wetar di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku yang dikelola oleh PT Batutua Kharisma Permai (BKP) sebagai pemegang izin usaha pertambangan operasi dan produksi tembaga.

Selain itu, tambang tersebut juga dikelola oleh PT Batutua Tembaga Raya (BTR) sebagai pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian hasil tembaga menjadi katoda atau lempeng tembaga.

Hingga kuartal I 2023, tambang Wetar telah produksi 4.053 ton katoda tembaga dengan biaya berkelanjutan (AISC) sebesar USD 4,48 per lb.

Emiten dengan 7,36 persen kepemilikan saham oleh Garibaldi Thohir ini juga punya proyek tembaga Tujuh Bukit di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang merupakan salah satu proyek tembaga terbesar di dunia yang belum dikembangkan.

Untuk mendorong proyek tambang itu, perseroan telah investasi lebih dari USD 156 juta sejak 2018, di antaranya untuk menjalankan eksplorasi, pengeboran penentu sumber daya, pemodelan geologi, serta studi teknis yang sedang berlangsung.

“Hasil studi yang telah dilakukan menemukan usia tambang bisa bisa mencapai 40 tahun,” tutur Tom.

2 dari 4 halaman

Gelar Buyback Saham

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), emiten tambang emas, perak, nikel dan mineral lainnya akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (17/5/2023), PT Merdeka Copper Gold Tbk akan buyback saham maksimal 0,5 persen dari jumlah lembar saham atas modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Jumlah saham itu maksimal 120.554.254 lembar saham. Dana yang dialokasikan untuk buyback saham sebesar Rp 600 miliar.

Perseroan akan buyback saham secara bertahap dalam waktu maksimal 18 bulan, atau selambat-lambatnya 22 Desember 2024.Perseroan melakukan buyback saham dengan pertimbangan antara lain:

-Agar perseroan dapat memiliki fleksibilitas yang memungkinkan Merdeka Copper Gold memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham Merdeka Copper Gold jika harga saham perseroan tidak mencerminkan nilai atau kinerja perseroan yang sebenarnya.

-Dalam rangka pelaksanaan program insentif jangka panjang atau lon term incentive (LTI) olek karyawan atau direksi dan dewan komisaris kecuali komisaris independen, dan atau perusahaan anak perseroan untuk memacu kinerja dari perseroan dan anak usaha. Adapun saham hasil buyback  perseroan dapat dialihkan dengan cara antara lain:                                                                                                        

  • Dijual baik di BEI maupun di luar BEI
  • Ditarik kembali dengan cara pengurangan modal
  • Pelaksanaan program kepemilikan saham oleh karyawan dan atau direksi dan dewan komisaris
  • Pelaksanaan konversi efek bersifat ekuitas
  • Cara lain dengan persetujuan OJK 
3 dari 4 halaman

Gelar RUPST

Untuk melaksanakan buyback saham tersebut, perseroan akan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, sebagai anggota BEI untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan melalui BEI.

Perseroan minta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk buyback saham. RUPST digelar pada 21 Juni 2023.

“Dewan komisaris dan direksi perseroan telah meninjau rencana buyback saham termasuk menilai risiko dan manfaat bagi perseroan dan seluruh pemegang saham. Percaya pembelian kembali saham perseroan merupakan pilihan yang tepat bagi perseroan dan seluruh pemegang saham,” tulis perseroan.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 16 Mei 2023, saham MDKA melemah 6,86 persen ke posisi Rp 3.050 per saham. Saham MDKA dibuka stagnan di posisi Rp 3.240 per saham. Saham MDKA berada di level tertinggp Rp 3.290 dan terendah Rp 3.020 per saham. Total frekuensi perdagangan 21.663 kali dengan volume perdagangan 1.477.197 lot saham. Nilai transaksi Rp 459,6 miliar.

 

4 dari 4 halaman

IPO Anak Usaha

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) bakal bawa anak usahanya, PT Merdeka Battery Minerals (MBM) untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Merdeka Battery Minerals akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada awal 2023. 

Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Devin Wirawan menuturkan, Merdeka Battery Minerals ditargetkan bakal IPO pada kuartal I 2023. 

Meski demikian, Devin belum menjabarkan mengenai target dana dan jumlah saham yang akan dilepas ke publik.

"Untuk tahun ini, yang sudah sempat dibahas Merdeka Copper Gold akan membawa IPO salah satu anak usahanya, targetnya masih pada kuartal I tahun ini," kata Devin di sela acara Saratoga Investment Summit 2023, di Hotel Fairmount, Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023.

Merujuk laporan keuangannya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. PT Merdeka Copper Gold Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba hingga akhir September 2022.

PT Merdeka Copper Gold Tbk meraih pendapatan usaha USD 626,01 juta atau sekitar Rp 9,77 triliun (asumsi kurs Rp 15.620 per dolar AS) hingga September 2022. Pendapatan perseroan tumbuh 139,70 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 261,15 juta.

Beban pokok pendapatan tercatat USD 481,91 juta hingga akhir September 2022. Beban pokok pendapatan tersebut naik 157,08 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 187,45 juta.