Sukses

Wall Street Melejit, Indeks S&P 500 Melesat di Tengah Sentimen Plafon Utang AS

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melesat pada perdagangan Kamis, 18 Mei 2023. Indeks S&P 500 dan Nasdaq catat kenaikan terbesar di tengah sentimen negosiasi plafon utang.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan Kamis, 18 Mei 2023. Indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq mencatat kenaikan hingga membukukan level penutupan tertinggi sejak Agustus 2022 seiring pelaku pasar masih fokus pada negosiasi plafon utang.

Dikutip dari CNBC, Jumat (19/5/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 menguat 0,94 persen ke posisi 4.198,05. Indeks Dow Jones melambung 115,14 poin atau 0,34 persen ke posisi 33.535,91 setelah diperdagangkan melemah untuk sebagian besar sesi perdagangan. Indeks  Nasdaq naik 1,51 persen ke posisi 12.688,84. Penguatan tersebut melanjutkan kenaikan dalam dua sesi berturut-turut.

Kenaikan wall street pada Kamis, 18 Mei 2023 mendorong penguatan selama sepekan untuk indeks saham. Indeks Nasdaq telah memimpin penguatan dengan melambung 3,3 persen. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing naik 1,8 persen dan 0,7 persen.

Ketua DPR Kevin McCarthy optimistis negosiator kongres dapat mencapai kesepakatan pada waktunya untuk pemunguatan suara DPR pekan depan.

“Saya melihat jalan di mana kitab isa mencapai kesepakatan. Dan saya pikir kami memiliki struktur sekarang dan semua orang bekerja keras, dan maksud saya, kami bekerja dua atau tiga kali sehari, lalu kembali mendapatkan lebih banyak angka,” ujar dia.

Komentar tersebut datang sebelum tanggal 1 Juni, yang merupakan hari paling awal Amerika Serikat dapat gagal bayar. CEO KKM Financial, Jeff Killburg menuturkan, pelaku pasar telah mampu “meneliti” sejumlah sejumlah drama seputar negosiasi plafon utang.

“Saya pikir plafon utang secara pribadi banyak kebisingan, tapi saya pikir investor dan bahkan pelaku pasar kesulitan mengabaikannya,” ujar dia.

“Saya memiliki optimisme di pasar, tetapi juga optimisme kami akan menemukan cara untuk maju. Pemerintah Amerika Serikat tidak akan pernah benar-benar meninggalkan gagal bayarnya,” ujar dia.

2 dari 4 halaman

Saham Walmart Beri Katalis Positif

Saham raksasa ritel Walmart juga turut beri sentimen positif. Saham Walmart naik 1,3 persen di tengah laporan keuangan yang kuat. Perusahaan mengalahkan perkiraan wall street untuk laba per saham dan pendapatan pada kuartal I. Walmart juga dongkrak panduan kinerja setahun penuh.

Namun, sentimen investor sedikit tertahan setelah Presiden the Federal Reserve Dallas Lorie Logan mengatakan data ekonomi terbaru tidak memperdebatkan jeda dalam kenaikan suku bunga. Ia mencatat keputusan kebijakan Juni akan didasarkan pada inflasi dan data ketenagakerjaan yang belum dirilis.

“Karena pasar keuangan terobsesi dengan keadaan negosiasi plafon utang, pernyataan the Fed yang tampaknya ditugaskan untuk mengirim pesan ke pasar,” ujar Chief Global Strategist LPL Financial, Quincy Krosby.

Ia mengatakan, pesan the Fed pada saat ini tidak berencana untuk memangkas suku bunga pada 2023, tetapi sekarang juga memperkenalkan kemungkinan kenaikan suku bunga lainnya yang dapat dilakukan pada pertemuan 13-14 Juni 2023.

3 dari 4 halaman

Tanggapan Goldman Sachs Terkait Kecerdasan Buatan

Di sisi lain, Goldman Sachs menyatakan kecerdasan buatan dapat memberikan dorongan signifikan untuk margin keuntungan selama dekade berikutnya.

“Kecerdasan buatan mewakili potensi dukungan jangka panjang terbesar untuk margin keuntungan. Perkiraan produktivitas ekonom kami menunjukkan kecerdasan buatan dapat meningkatkan margin bersih hampir 400 basis poin selama satu dekade,” tulis Goldman Sachs.

Goldman prediksi adopsi kecerdasan buatan yang meluas akan meningkatkan pertumbuhan produktivitas Amerika Serikat sebesar 1,5 persen per tahun selama dekade berikutnya.

“Berdasarkan hubungan historis antara pertumbuhan produkvitias dan profitabilitas perusahaan, dorongan ini dapat mengangkat margin laba bersih perusahaan S&P 500 sekitar 4 pp selama dekade itu, menganggap semuanya sama,” tulis Goldman.

Goldman Sachs mencatat ketidakpastian seputar kebijakan pemerintah dan adopsi yang meluas masih ada, merusak kemampuannya untuk proyeksikan dampak kecerdasan buatan dalam jangka panjang pada keuntungan perusahaan.

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 17 Mei 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melesat pada perdagangan Rabu, 17 Mei 2023 seiring investor berharap pemimpin kongres dan Presiden AS Joe Biden dapat mencapai kesepakatan tentang plafon utang AS dan hindari gagal bayar yang dahsyat.

Dikutip dari CNBC, Kamis (18/5/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 408,63 poin atau 1,24 persen menjadi 33.420,77. Indeks S&P 500 bertambah 1,19 persen menjadi 4.158,77. Indeks Nasdaq menguat 1,28 persen ke posisi 12.500,57.

Pada akhir pertemuan antara presiden dan pemimpin kongres pada Selasa, 16 Mei 2023, Ketua DPR Kevin McCarthy menuturkan, “proses yang lebih baik” sekarang tersedia untuk pembicaraan lebih lanjut dengan mengatakan kemungkinan untuk mendapatkan kesepakatan pada akhir pekan.

Gedung Putih menuturkan, Joe Biden membatalkan putaran kedua perjalanan luar negeri yang akan datang untuk fokus kepada negosiasi.

“Sekarang kami memiliki struktur untuk menemukan cara untuk sampai pada suatu kesimpulan.Saya pikir pada akhirnya kami tidak memiliki default utang. Saya pikir kami akhirnya membuat presiden setuju untuk negosiasi,” ujar McCarthy.

Pada Rabu pagi, 17 Mei 2023, Biden mengatakan dari Gedung Putih, dia dan anggota parlemen lainnya mengadakan pertemuan “produktif”.

“Saya yakin kita akan mendapatkan kesepakatan tentang anggara, Amerika tidak akan gagal bayar,” ujar Biden.

Kekhawatiran atas potensi default telah membebani pasar baru-baru ini. Di wall street, indeks Dow Jones melemah sekitar 2 persen pada Mei 2023, termasuk penurunan 1 persen Selasa pekan ini.

 

Video Terkini