Sukses

Petrosea Tebar Dividen Rp 1,1 Triliun, Catat Jadwalnya

PT Petrosea Tbk (PTRO) akan sebar dividen USD 76 juta atau Rp 1,1 triliun yang telah disepakati dalam RUPST 15 Mei 2023. Dividen itu setara USD 0,07664 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT Petrosea Tbk (PTRO) akan membagikan dividen tunai sebesar USD 76 juta atau sekitar Rp 1,14 triliun (kurs Rp 14.951,00 per USD). Dividen yang akan dibagikan setara USD 0,07664 per lembar saham.

Rencana ini telah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan perseroan pada 15 Mei 2023. Pembagian dividen merujuk pada data keuangan Petrosea tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 40,92 juta. Raihan tersebut naik 21,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 33,71 persen.

Bersamaan dengan itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sampai dengan 31 Desember 2022 tercatat sebesar USD 274,39 juta. Adapun total ekuitas untuk periode yang sama tercatat sebesar USD 297,99 juta. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/5/2023),

Berikut jadwal lengkap pembagian dividen tunai PT Petrosea Tbk:

  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 24 Mei 2023
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 25 Mei 2023
  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 26 Mei 2023
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 29 Mei 2023
  • Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 26 Mei 2023 pukul 15.00 WIB
  • Tanggal Pembayaran Dividen: 31 Mei 2023

Pada perdagangan sesi pertama, Jumat, 19 Mei 2023, saham PTRO melemah 1,43 persen ke posisi Rp 5.175 per saham. Saham PTRO dibuka stagnan di posisi Rp 5.250. Saham PTRO berada di level tertinggi Rp 5.375 dan terendah Rp 5.100 per  saham. Total frekuensi perdagangan 731 kali dengan volume perdagangan 13.244 lot saham. Nilai transaksi Rp 7 miliar.

 

2 dari 4 halaman

Petrosea Milik Haji Romo Tebar Dividen 2022 Setara Rp 1,12 Triliun

Sebelumnya, emiten pertambangan, PT Petrosea Tbk (PTRO) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar USD 0,07664 per lembar saham atau sebesar USD 76 juta yang setara dengan Rp 1,12 triliun (asumsi kurs Rp 14.804 per dolar AS) 

Dividen tersebut akan dibagikan pada 31 Mei 2023 kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 26 Mei 2023 pukul 16.00 WIB.

"Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan menyetujui pendistribusian dividen tunai sebesar USD 0,07664 per lembar saham atau sebesar USD 76 juta," tulis Manajemen Petrosea dalam keterangan resminya, Senin (15/5/2023)

RUPST juga pengangkatan Ginandjar Kartasasmita sebagai Wakil Presiden Komisaris, sehingga komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

  • Presiden Komisaris: Romo Nitiyudo Wachjo
  • Wakil Presiden Komisaris: Ginandjar Kartasasmita
  • Komisaris:Djauhar Maulidi 
  • Komisaris: Sutanto
  • Komisaris Independen: Hasnul Suhaimi
  • Komisaris Independen: Osman Sitorus
  • Komisaris Independen: Setia Untung Arimuladi 
  • Komisaris Independen: Supandi

Direksi

  • Presiden Direktur: Romi Novan Indrawan
  • Wakil Presiden Direktur: Rafael Nitiyudo
  • Direktur: Aldi Rakhmatillah
  • Direktur: Pankaj Motilal
  • Direktur: Ruddy Santoso
  •  

 

3 dari 4 halaman

Petrosea Akuisisi Tambang Batu Bara USD 90,5 Juta

Sebelumnya, PT Petrosea Tbk (PTRO) berencana melakukan pengambilalihan saham PT Kemilau Mulia Sakti (KMS) senilai USD 90,5 miliar.

KMS tercatat sebagai pemilik saham 99 persen saham di PT Cristian Eka Pratama (CEP), yang bergerak di bidang operasi penambangan batu bara dan pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP-OP). Wilayah operasi CEP terletak di Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Perseroan telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham bersyarat (PPJB) dengan PT Insan Global Pawulang (IGP) dan PT Kemilau Mulia Sakti. Di mana IGP merupakan pemilik 99,93 persen saham KMS.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (13/5/2023), nilai keseluruhan transaksi adalah USD 90,5 juta.

Tujuan transaksi adalah untuk melakukan diversifikasi kegiatan usaha perseroan dengan mengembangkan usaha di sektor pertambangan batu bara.

Transaksi ini tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan.

Penyelesaian transaksi ini tunduk pada pemenuhan beberapa persyaratan pendahuluan (conditional precedence) dengan tanggal akhir penyelesaian maksimal pada 30 Juni 2023.

Jangka waktu ini dapat diperpanjang dalam hal diperlukan tambahan waktu pemenuhan kondisi prasyarat. Pada saat tercapainya kondisi penyelesaian (closing) dalam PPJB, maka saham KMS milik IGP akan beralih ke perseroan.

 

4 dari 4 halaman

Pinjaman Perseroan

Sebelumnya, perseroan telah mengantongi fasilitas pinjaman berjangka dalam dua mata uang, yakni dalam dolar AS senilai USD 91,5 juta dan sebesar Rp 1,45 triliun dalam mata uang Rupiah.

Sekretaris Perusahaan PT Petrosea Tbk, Anto Broto menjelaskan, pada 21 Maret 2023, perseroan telah menandatangani suatu perjanjian fasilitas kredit (Senior Secured Term Loan Facility Agreement) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) selaku Mandatory Lead Arranger & Bookrunner dengan tenor 60 bulan.

"Senior Secured Term Loan Facility Agreement tersebut terdiri dari komitmen fasilitas pinjaman berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sejumlah sampai dengan USD 91,5 juta dan dalam mata uang Rupiah sampai dengan Rp 1,45 triliun,” terang Anto dalam keterbukaan informasi Bursa.

Anto menambahkan, fasilitas tersebut akan digunakan untuk mendanai pengembangan usaha melalui akuisisi dan investasi aset tambang serta memperkuat modal kerja Perseroan.