Liputan6.com, Jakarta - PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 260,21 miliar. Dividen yang dibagikan tersebut setara Rp 325 per saham.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (21/5/2023), pembagian dividen Delta Djakarta telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 17 Mei 2023.
Baca Juga
Adapun pertimbangan membagikan dividen 2022 dengan melihat laporan keuangan Delta Djakarta per 31 Desember 2022 yakni laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 230,20 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 962,46 miliar dan total ekuitas Rp 1 triliun.
Advertisement
Berikut jadwal pembagian dividen:
Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 26 Mei 2023
Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 29 Mei 2023
Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 30 Mei 2023
Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 31 Mei 2023
Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 30 Mei 2023
Tanggal pembayaran dividen pada 16 Juni 2023
Kinerja IHSG pada 15-19 Mei 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan 15-19 Mei 2023. Hal ini seiring sentimen global seperti pagu utang Amerika Serikat (AS) yang masih jadi perhatian.
Dikutip dari data BEI, Sabtu (20/5/2023), IHSG melemah 0,11 persen ke posisi 6.700,56 pada 15-19 Mei 2023. Pada pekan lalu, IHSG merosot 1,18 persen ke posisi 6.707,76. Kapitalisasi pasar Bursa terpangkas sebesar 0,18 persen menjadi Rp9.504,018 triliun dari Rp9.521,038 triliun pada penutupan pekan lalu.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa melonjak 10,26 persen menjadi 21,01 miliar saham dari pekan lalu 19,05 miliar saham. Rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 1,43 persen menjadi Rp 10,01 triliun dari pekan lalu Rp 10,164 triliun.
Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa melemah 7,52 persen menjadi 1.270.046 dari 1.373.328 transaksi pada pekan sebelumnya. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,04 triliun pada Jumat, 19 Mei 2023. Sepanjang 2023, investor asing mencatatkan aksi beli saham mencapai Rp 17,01 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksono menuturkan, IHSG masih bergerak terkoreksi sebesar 0,82 persen, hal tersebut dipengaruhi oleh sentimen dari global seperti masih adanya pembahasan akan debt ceiling atau pagu utang AS yang masih cenderung menimbulkan kekhawatiran investor akan adanya default.
“dari harga komoditas, khususnya batu bara yang masih cenderung terkoreksi selama sepekan ini,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu, (20/5/2023).
Pada perdagangan Senin, 22 Mei 2023, Herditya mengatakan, secara teknikal diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya dengan area support di 6.657 dan resist 6.729
Advertisement
Penutupan IHSG pada 19 Mei 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat, (19/5/2023). Penguatan IHSG mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang menghijau, serta aksi beli saham oleh investor asing.
Dikutip dari data RTI, IHSG melonjak 0,56 persen ke posisi 6.700,56. Indeks LQ45 melonjak 1,12 persen ke posisi 939,57. Indeks acuan bervariasi. Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.715,03 dan terendah 6.664,08.
Sebanyak 214 saham menguat dan 323 saham melemah. 213 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.356.292 kali dengan volume perdagangan 20,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.931.
Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,03 triliun pada Jumat, 19 Mei 2023. Sepanjang 2023, aksi beli investor asing mencapai Rp 17,01 triliun.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) melambung. Sektor saham industri naik 0,35 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,26 persen, sektor saham keuangan menanjak 1,14 persen.
Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,97 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,89 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,25 persen.
Sementara itu, sektor saham energi melemah 2,71 persen, sektor saham basic terpangkas 2,13 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,19 persen dan sektor saham kesehatan terpangkas 0,12 persen serta sektor saham transportasi merosot 1,16 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat seiring dengan pergerakan bursa saham global dan mayoritas bursa saham Asia, ditambah dengan ada optimisme investor akan debt ceiling yang akan dinaikkan sehingga kekhawatiran akan ada potensi default atau gagal bayar utang menurun.
“Dari sisi teknikal seperti yang kami jelaskan pada report, selama IHSG mampu bergerak di atas support 6.657, IHSG berpeluang bergerak menguat,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.