Sukses

Menerka Arah Saham Pengelola Alfamart Usai Umumkan Pembagian Dividen 2022

Harga saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) lesu usai umumkan rencana pembagian dividen. Pembagian dividen senilai Rp 999 miliar atau Rp 24,06 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) lesu usai umumkan rencana pembagian dividen. Pembagian dividen senilai Rp 999 miliar atau Rp 24,06 per saham telah mendapat restu pemegang saham melalui RUPST pengelola Alfamart ini pada 17 Mei 2023. Sejak saat itu, saham AMRT terpantau parkir di zona merah.

Saat itu, saham AMRT ditutup turun 0,34 persen ke posisi 2.930. Pada perdagangan hari ini, Selasa 23 Mei 2023, saham AMRT berada di posisi 2.860 atau turun 0,59 persen hingga pukul 14.00 WIB.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham AMRT tercatat sebanyak 2.973 kali. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 9,49 juta lembar senilai Rp 27,35 miliar. Dalam sepekan, harga saham AMRT terkoreksi 2,72 persen. Namun dalam satu tahun terakhir, saham AMRT masih mengalami kenaikan 69,32 persen.

Meski begitu, Pengamat pasar modal yang juga founder Traderindo.com Wahyu Laksono menilai AMRT masih memiliki prospek yang menjanjikan.

Dari sisi fundamental, AMRT berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,86 triliun untuk tahun buku 2022. Jumlah tersebut tumbuh 48,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau tahun 2021 sebesar Rp 1,9 triliun. Tren kinerja positif itu berlanjut hingga kuartal I 2023, di mana perseroan membukukan laba bersih 14,80 persen sebesar Rp 775,82 miliar dari Rp 675,80 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

"Fundamental oke bagi Alfamart. Alfamart berencana akan menambah 1.000 gerai baru pada tahun ini. Perseroan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 4,4 triliun yang akan digunakan untuk perpanjangan sewa kontrak toko dan pembukaan gudang baru. Bahkan, peluangnya makin menjanjikan karena mereka tidak mengandalkan dalam negeri saja," kata Wahyu kepada Liputan6.com, Selasa (23/5/2023).

Dongkrak Pasar di Filipina

Sumber Alfaria Trijaya berencana meningkatkan penetrasi pasar di Filipina dengan membuka 250 hingga 300 gerai baru. Hingga saat ini, terdapat 1.464 gerai di Filipina dengan tiga kantor cabang. Demi memuluskan ekspansi, perseroan menggandeng pengusaha besar di Filipina.

"Jadi dari kinerja mantap. Harga mantap. Jangka panjang (grafik harga sahamnya) tegak. Bisa Buy on weakness dengan support di 2.650 dan 2.330. Saat ini target 3.030. Jika break dan bertahan di atas 3.030, target potensial ke 3.150. Bahkan ke harga rekor lagi ke 3.200-3.300," ujar Wahyu.

2 dari 3 halaman

Pengelola Alfamart Tebar Dividen 2022 Rp 24,06 per Saham, Catat Jadwalnya

Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)  akan membagikan dividen untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 999,07 miliar. Dividen yang dibagikan itu setara Rp 24,06 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (20/5/2023), pembagian dividen tersebut telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 17 Mei 2023. Perseroan membagikan dividen itu mempertimbangkan laporan keuangan 31 Desember 2022.

Pada 2022, Sumber Alfaria Trijaya mencatat laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 2,85 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 8,7 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp 11,47 triliun.

Berikut jadwal pembagian dividen:Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 26 Mei 2023

  • Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 29 Mei 2023
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 30 Mei 2023
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 31 Mei 2023
  • Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 30 Mei 2023 pukul 16.00
  • Tanggal pembayaran dividen pada 14 Juni 2023

 

3 dari 3 halaman

Kinerja Kuartal I 2023

Sebelumnya, emiten ritel, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola Alfamart telah mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, Alfamart mencatatkan peningkatan dari sisi penjualan dan laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (4/5/2023), pendapatan neto pengelola gerai Alfamart pada kuartal I 2023 meningkat 14,23 persen menjadi Rp 26,16 triliun dari Rp 22,90 triliun pada kuartal I 2022.

Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama naik 13,84 persen menjadi Rp 20,47 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 17,98 triliun. Dengan demikian, laba bruto meningkat 15,65 persen menjadi Rp 5,69 triliun hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 4,92 triliun.

Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha Rp 1,01 triliun naik 13,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 893,19 miliar.

Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 14,80 persen sebesar Rp 775,82 miliar dari Rp 675,80 miliar pada periode yang sama 2022. Sehingga laba per saham ikut naik menjadi Rp 18,68 dari Rp 16,27. 

Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 36,05 triliun dari Rp 30,74 triliun pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 23,96 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 19,27 triliun. 

Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 12,08 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 11,47 triliun

 

Video Terkini