Liputan6.com, Jakarta - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) angkat bicara mengenai serangan siber yang dialaminya pada Minggu, 21 Mei 2023.
Direktur PT BFI Finance Indonesia Tbk, Sudjono menuturkan, perseroan mengantisipasi dengan melakukan temporary switch off beberapa sistem utama yang menyebabkan terganggunya layanan kepada konsumen dan sebagian kegiatan operasional.
Baca Juga
“Kami informasikan pada 21 Mei 2023, perseroan telah mengalami serangan siber. Sampai saat ini, belum ada indikasi terjadinya kebocoran data konsumen,” tulis Sudjono.
Advertisement
Adapun perseroan telah melakukan berbagai langkah penanganan sesuai protokol penanganan dan dilanjutkan dengan upaya pemulihan layanan kepada konsumen dan kegiatan operasional perseroan secara bertahap.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 24 Mei 2023, saham BFIN naik 3,67 persen ke posisi Rp 1.270 per saham. Saham BFIN dibuka stagnan di posisi Rp 1.225 per saham. Saham BFIN berada di level tertinggi Rp 1.270 dan terendah Rp 1.225 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.640 kali dengan volume perdagangan 329.043 lot saham. Nilai transaksi Rp 41,1 miliar.
Tebar Dividen 2022
Sebelumnya, perseroan umumkan tebar dividen tunai tahun buku 2022 sebesar Rp 32 per saham. Dividen tersebut akan dibayarkan kepada pemegang saham perseroan namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 29 Mei 2023.
Berikut jadwal pembagian dividen BFI Finance:
Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 25 Mei 2023
Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 26 Mei 2023
Cum dividen di pasar tunai pada 29 Mei 2023
Ex dividen di pasar tunai pada 30 Mei 2023
Recording date untuk dividen pada 29 Mei 2023
Pembayaran dividen pada 15 Juni 2023
Kinerja Keuangan 2022
PT BFI Finance Tbk (BFIN) menyampaikan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan kenaikan baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan, Rabu, 15 Februari 2023, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar 5,38 triliun. Raihan itu naik 30,57 persen dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 4,12 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pendapatan ikut naik menjadi Rp 3,14 triliun dari Rp 2,71 triliun pada 2021.
Advertisement
Aset Perseroan
Setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil mengukuhkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,8 triliun. Laba itu naik 59,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,13 triliun. Sehingga laba per saham dasar juga naik menjadi Rp 121 dari sebelumnya Rp 76.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 022 tercatat sebesar Rp 21,93 triliun, naik dari Rp 15,64 triliun pada Desember 2021.
Kenaikan signifikan sebesar 40 persen ini sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi Indonesia pasca pandemi yang ditandai dengan normalisasi aktivitas bisnis dan tingginya permintaan atas barang otomotif, baik baru maupun bekas. Bersamaan dengan itu,terjadi kelanjutan booming di sektor komoditas.
Hal-hal itulah lantaran berdampak pada pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru perusahaan dan kenaikan piutang pembiayaan bersih sebesar 43 persen sepanjang 2022 atau dengan jumlah Rp 19,55 triliun par akhir Desember 2022.
Adapun liabilitas sampai dengan Desember 2022 tercatat naik menjadi Rp 13,17 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 8,2 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan naik menjadi Rp 8,76 triliun dari Rp 7,43 triliun pada Desember 2021.
Raih Kredit BCA Rp 2,8 Triliun
Sebelumnya, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) meraih pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senilai Rp 2,8 triliun pada 29 Desember 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/12/2022), fasilitas kredit dari BCA dalam bentuk fasilitas installment loan 6 (committed) sebesar Rp 2 triliun berjangka waktu fasilitas sampai dengan tiga tahun untuk modal kerja usaha pembiayaan.
Selain itu, perubahan limit fasilitas kredit multi fasilitas menjadi sebesar Rp 800 miliar. Corporate Secretary BFI Finance Indonesia Sudjono menyampaikan, BFI telah menandatangani fasilitas kredit dengan Bank Central Asia.
"Tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik," tulis Sudjono, Jumat (30/12/2022).
Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Desember 2022, saham BFIN naik 2,43 persen ke posisi Rp 1.055 per saham. Saham BFIN dibuka stagnan Rp 1.030 per saham. Saham BFIN berada di level tertinggi Rp 1.055 dan terendah Rp 1.010 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.578 kali dengan volume perdagangan 97.613 saham. Nilai transaksi Rp 10,2 miliar.
Sebelumnya, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) akan membagikan dividen interim tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 421,10 miliar. PT BFI Finance Indonesia Tbk akan membayar dividen interim tunai 2022 pada 22 Desember 2022.
Advertisement