Sukses

Saham LVMH Merosot 5 Persen, Orang Terkaya di Dunia Bernard Arnault Lebih Miskin Rp 167 Triliun

Saham LVMH merosot 5 persen membuat kekayaan orang terkaya di dunia CEO Bernard Arnault merosot USD 11,2 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Kekayaan orang terkaya di dunia, Bernard Arnault susut USD 11,2 miliar atau sekitar Rp 167,43 triliun (asumsi kurs Rp 14.949 per dolar Amerika Serikat). Hal ini semakin dekat keunggulan Bernard Arnault  atas Elon Musk, berdasarkan indeks Bloomberg Billionaires.

Dikutip dari Insider, Kamis (25/5/2023), kekayaan Bernard Arnault sekitar USD 192 miliar, unggul USD 12 miliar dari kekayaan Elon Musk, CEO Tesla pada Senin, 22 Mei 2023.

Kekayaan bersih Arnault terpukul oleh kekalahan pasar di sektor barang mewah karena kekhawatiran pengeluaran Amerika Serikat akan melambat di tengah ketidakpastian ekonomi.

Ketidakpastian membuat saham LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton atau LVMH merosot 5 persen menjadi 834,2 euro atau USD 900 pada Selasa, 23 Mei 2023. Adapun Bernard Arnault memperoleh kekayaannya dari 97,5 persen saham di perusahaan induk merek fesyen mewah Christian Dior yang kuasai 41,4 persen saham LVMH.

Namun, meski kekayaan Arnault susut dalam satu hari, kekayaan CEO LVMH ini masih naik hampir USD 30 miliar pada 2023.

Kekayaan Arnault melonjak seiring harga saham LVMH yang melambung di tengah harapan pembukaan kembali ekonomi China setelah hampir tiga tahun pembatasan ketat COVID-19 menyebabkan permintaan yang kuat untuk barang mewah,

Pada April, LVMH menjadi perusahaan Eropa pertama yang mencatat kapitalisasi pasar mencapai USD 500 miliar. Arnault menjadi orang ketiga setelah CEO Tesla Elon Musk dan Jeff Bezos pendiri Amazon yang mencapai kekaayan bersih USD 200 miliar pada bulan yang sama.

Sepanjang 2023, saham LVMH naik 23 persen.

2 dari 3 halaman

Kapitalisasi Pasar LVMH Salip Exxon Mobil

Saham LVMH mencapai level tertinggi baru setelah data penjualan yang moncer dari LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton. Kenaikan penjualan terjadi di tengah pembukaan kembali (reopening) ekonomi China.

LVMH, pemilik merek Louis Vuitton, Dior, dan Tiffany & Co itu melaporkan penjualan sebesar € 21 miliar atau USD 17 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini. Raihan penjualan tersebut naik 17 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Perusahaan menambahkan, penjualan kuartal pertama di Asia, tidak termasuk Jepang, naik 14 persen yoy, disebut sebagai rebound yang signifikan. Saham perusahaan paling berharga di Eropa itu naik 4,6 persen pada Kamis, 13 April 2023 menjadi € 875 atau USD 965 per lembar.

Saham LVMH telah meroket 29 persen sejak awal tahun (year to date/ytd). Hal ini sekaligus mengukuhkan bahwa pasar barang mewah terbukti tangguh dalam menghadapi inflasi global yang tinggi dan kekhawatiran bahwa beberapa ekonomi dapat mengarah ke resesi.

Bersamaan dengan itu, kapitalisasi pasar LVMH ikut naik menjadi USD 486,53 miliar. Berdasarkan data Companiesmarketcap per 14 April 2023, kapitalisasi pasar LVMH berada pada posisi 13, telat di bawah VISA yang memiliki kapitalisasi USD 489,06 miliar.

Kapitalisasi pasar LVMH itu berhasil menggeser Exxon Mobil yang kini berada pada peringkat ke-14 dengan kapitalisasi senilai USD 471,29 miliar. Kondisi ini rupanya turut mengerek pemiliknya LVMH, Bernard Arnault.

Melansir data The World Real-Time Billionaires Forbes per 14 April 2023, kekayaan Bernard naik USD 12,5 miliar menjadi USD 238,7 miliar. Sementara Elon Musk berada di posisi kedua dengan kekayaan senilai USD 188,5 miliar.

3 dari 3 halaman

Saham LVMH Sentuh Rekor Tertinggi

Sebelumnya, saham LVMH melonjak ke rekor tertinggi setelah melaporkan penjualan kuartal pertama yang solid. Hal itu salah satunya ditopang oleh data penjualan yang sehat dari LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton berkat pembukaan kembali ekonomi di China.

Saham perusahaan paling berharga di Eropa itu naik 4,6 persen pada Kamis, 13 April 2023 menjadi € 875 atau USD 965 per lembar, meningkatkan kekayaan pemiliknya Bernard Arnault, yang sudah menjadi orang terkaya di dunia. LVMH, pemilik merek Louis Vuitton, Dior, dan Tiffany & Co itu melaporkan penjualan pada Rabu malam sebesar € 21 miliar atau USD 17 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Raihan tersebut naik 17 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021. Perusahaan menambahkan, penjualan kuartal pertama di Asia, tidak termasuk Jepang, naik 14 persen yoy, disebut sebagai rebound yang signifikan. LVMH dalam sebuah pernyataan menyebutkan, penjualan pada periode tersebut ditopang oleh pelonggaran pembatasan COVID-19 di Asia, kata. Informasi saja, China mengakhiri kebijakan nol-Covid yang ketat pada bulan Desember.

"Kami mencatat beberapa pick-up yang cukup bagus di China, yang menjadi pertanda baik untuk sisa tahun ini,” kata  kepala keuangan perusahaan LVMH, Jean-Jacques Guinoy, dikutip dari laman CNN, Jumat (14/4/2023).

Sementara, lini bisnis kosmetik perusahaan masih sedikit di bawah tekanan di wilayah Cina daratan, meskipun barang-barang kulit dan perhiasan berkinerja baik di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.“Secara keseluruhan, kami sangat optimis,” kata dia.

 

 

Video Terkini