Sukses

Emiten Produsen Bir Bintang Kucurkan Dividen Rp 606,81 Miliar, Kapan Waktunya?

Emiten Bir Bintang, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) bakal membagikan dividen tahun buku 2022 Rp 288 per saham. Pembagian dividen telah ditetapkan pada RUPST 23 Mei 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten Bir Bintang, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 Rp 606,81 miliar. Dividen LABAtersebut setara dengan Rp 288 per saham, yang termasuk dividen interim Rp 43 per saham

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Jumat (26/5/2023), sehingga sisa dividen yang akan dibayarkan senilai Rp 245 per saham atau Rp 516,21 miliar. Pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 23 Mei 2023.

Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 924,76 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 1,07 triliun serta total ekuitas senilai Rp 1,09 triliun.

Jadwal

-Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 31 Mei 2023

-Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 5 Juni 2023

-Cum dividen di pasar tunai: 6 Juni 2023

-Ex dividen di pasar tunai: 7 Juni 2023

-Recording date: 6 Juni 2023

-Pembayaran dividen: 22 Juni 2023

Sebelumnya, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) akan membagikan dividen final untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 408,45 per saham.

Pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu, 20 April 2022. PT Multi Bintang Indonesia Tbk mencatat laba berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 133,02 persen menjadi Rp 665,68 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 285,66 miliar. Pendapatan perseroan naik 24,61 persen dari Rp 1,98 triliun pada 2020 menjadi Rp 2,47 triliun pada 2021.

Selain pembagian dividen, PT Multi Bintang Tbk juga merombak susunan pengurus dalam RUPST. Perseroan mengumumkan penunjukan Uday Shankar Sinha sebagai komisaris perseroan.

"Sebagaimana direkomendasikan oleh dewan komisaris untuk menggantikan Kenneth Choo Tay Sian yang mengundurkan diri dari jabatannya. Uday Shankar Sinha saat ini adalah managing director untuk Heineken Asia Pasific Pte Ltd di Singapura," demikian mengutip dari keterangan tertulis perseroan.

2 dari 3 halaman

Kinerja Perseroan

Presiden Direktur PT Multi Bintang Indonesia Tbk, Rene Sanchez Valle menuturkan, pandemi terus menguji kemampuan perseroan.

"Namun, saya yakin bahwa kami telah melaju lebih kuat, lebih gesit dan dengan visi yang lebih jelas terkait bagaimana kami dapat terus memberikan nilai yang berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan. Para karyawan kami telah menunjukkan dedikasi dan ketangguhan yang luar biasa, dan saya sangat bangga dengan apa yang telah kami capai bersama di tahun ini,"ujar Rene.

Multi Bintang Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan laba kotor yang lebih tinggi dari pendapatan sebesar 45 persen, dari Rp940 miliar menjadi Rp1,36 triliun walaupun pada 2021 terdapat investasi yang signifikan untuk penjualan dan pemasaran.

Sementara laba usaha meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp891 juta dari periode sama tahun sebelumnya Rp 432,84 juta. Pertumbuhan positif ini didorong strategi komersial yang terfokus tajam yang membuahkan hasil sepanjang tahun, ditambah dengan peningkatan efisiensi biaya, seiring dengan pembukaan kembali sebagian kanal on- premise.

 

 

 

 

3 dari 3 halaman

Masih Ada Rintangan

"Perolehan laba sedikit di atas proyeksi kami untuk tahun ini. Dengan pertumbuhan dua digit yang kuat di top line dan pertumbuhan tiga digit di bottom line, kami berada di jalur yang tepat untuk kembali menuju ke kinerja prapandemi, didukung oleh strategi komersial yang kuat, pelaksanaan yang disiplin, dan fokus yang teguh pada keunggulan biaya," kata Rene.

Ia menuturkan, hasil-hasil ini, meskipun menggembirakan, masih berada di bawah kinerja Perusahaan pada 2019. Hal ini mencerminkan masih adanya rintangan yang terus berlanjut di lingkungan eksternal, khususnya pariwisata internasional yang masih ditutup.

"Namun, kami terus memprioritaskan kesejahteraan karyawan dan komunitas di sekitar kami, seiring dengan mulai bangkitnya negara ini dari krisis," tambahnya.

Â