Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar emiten atau perusahaan tercatat yang mengalami perpindahan papan dari papan pengembangan ke papan utama. Perubahan penempatan papan pencatatan tersebut berlaku sejak 31 Mei 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (26/5/2023), terdapat lima emiten yang naik kelas dari papan pengembangan ke papan utama.
Baca Juga
Adapun kelima emiten tersebut, yakni PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN).
Advertisement
"Kami sampaikan bahwa berdasarkan ketentuan tersebut Bursa berwenang untuk melakukan penilaian atas pemenuhan persyaratan dan perpindahan papan yang dilakukan setiap Mei dan November," tulis Manajemen BEI, dikutip Jumat (26/5/2023).
Selain itu, BEI juga memindahkan sejumlah emiten dari papan utama ke papan pengembangan, yakni PT Hero Supermarket Tbk (HERO) PT City Retail Developments Tbk (NIRO), dan PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY).
"Jika terdapat hal atau peristiwa tertentu yang terjadi pada perusahaan tercatat sebelum tanggal efektif perpindahan papan, Bursa berwenang melakukan perubahan atas pengumuman ini," tulisnya.
BEI Jajakan Emiten Indonesia ke Investor Jepang
Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Indogen Capital dan SAKe Capital berpartisipasi dalam acara Indonesia-Japan Corporate Exchange Exclusive Business Matching Event yang diselenggarakan di Tokyo pada 22 Mei 2023.
Acara tersebut buat kerja sama dengan bekerja sama dengan Japan External Trade Organization (JETRO) . JETRO merupakan organisasi yang dinaungi oleh pemerintah Jepang yang bertujuan untuk mempromosikan mutual bisnis antara pengusaha Jepang dengan negara-negara lain di belahan dunia.
Dalam kesempatan tersebut, BEI dibantu oleh Indogen Capital yang merupakan venture capital berfokus pada pendanaan yang dilakukan setelah seed funding dan SAKe Capital yang merupakan advisor bisnis dan investasi perusahaan.
"BEI memperkenalkan Perusahaan Tercatat dan perusahaan potensial IPO, yang merupakan klien dari Indogen dan SAKe Capital kepada 30 perusahaan Jepang untuk menjajaki potensi bisnis bilateral yang dapat terjalin antar perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam kegiatan ini," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, dikutip Jumat (26/5/2023).
Terjalinnya kerja sama antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan Jepang ini diharapkan dapat meningkatkan eksposur bisnis para pengusaha. Sehingga semakin berdampak kondusif bagi perekonomian masing-masing negara dan meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Jepang.
Salah satu perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam acara tersebut adalah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Advertisement
Buka Peluang Kerja Sama
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Ahmad Yuniarto menyampaikan kegiatan ini sangat strategis untuk membuka peluang kerjasama antara perusahaan Jepang dan Indonesia dalam menciptakan sinergi positif bagi kedua belah pihak.
“Kehadiran PGE pada forum Business Matching yang diadakan oleh otoritas Bursa Efek Indonesia (IDX/BEI) menjadi tanda bahwa usaha yang kami kembangkan memiliki potensi market besar di mata investor asing, khususnya negara-negara yang sudah sangat menaruh perhatian besar bagi pengembangkan energi bersih,” ujar Ahmad Yuniarto.
Selanjutnya, Ahmad menjelaskan bahwa energi panas bumi Indonesia saat ini memiliki potensi terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat. Dia menjelaskan, panas bumi bisa menjadi sumber energi yang bersifat ramah lingkungan dan stabil yang dapat menjadi base load (beban dasar) sustainable di masa mendatang.
"PGE sebagai pemimpin di sektor panas bumi akan terus berupaya mengembangkan potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia. Oleh karena itu, kolaborasi dengan sejumlah pihak sangat penting untuk dilakukan,” kata dia.